Keparahan Covid-19 Disebabkan Varian Omicron Rendah Berkat Vaksinasi
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan India mengatakan tingkat keparahan penyakit Covid-19 disebabkan varian Omicron di negara itu bisa rendah karena vaksinasi dan paparan luas terhadap varian Delta yang menginfeksi hampir 70 persen populasi pada Juli.
“Mengingat kecepatan vaksinasi di India dan paparan yang tinggi terhadap varian Delta yang dibuktikan dengan seropositif yang tinggi, tingkat keparahan penyakit ini diperkirakan akan rendah,” jelas kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan pada Jumat, dilansir Al Jazeera.
"Namun, bukti ilmiah masih berkembang," lanjutnya.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
-
Kenapa virus bisa bahaya? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Siapa yang bisa diserang virus? Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
India pada Jumat melaporkan 9.216 kasus infeksi baru setelah mengumumkan dua kasus pertama varian Omicron pada hari sebelumnya. Angka kematian naik sampai 391, sehingga totalnya menjad 470.115.
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, total kasus Covid-19 saat ini mencapai 34,62 juta.
Kementerian Kesehatan pada Kamis mengonfirmasi dua kasus pertama Covid-19 varian Omicron dan pejabat menyampaikan salah seorang penumpang tiba dari Afrika Selatan dan seorang lainnya, seseorang yang sama sekali tidak pernah berkunjung ke negara tersebut.
Kementerian menyampaikan, kasus yang melibatkan dua pria di negara bagian Karnataka itu, seorang pria berusia 66 tahun yang berkunjung ke India dan Afrika Selatan dan seorang dokter berusia 46 tahun.
Ratusan kontak dari kedua pasien ini telah ditelusuri dan menjalani tes Covid dan sedikitnya lima orang dites positif virus corona.
Pejabat kesehatan menyampaikan, pria 66 tahun yang dites positif itu diminta melakukan isolasi mandiri di hotel di mana dia tinggal karena tidak mengalami gejala.
Pria tersebut kembali melakukan tes secara pribadi pada 23 November dan setelah hasilnya negatif, dia berangkat ke Dubai pada 27 November.
Sementara itu, dokter berusia 46 tahun itu dites positif pada 22 November setelah dia mengalami demam dan sakit di sekujur tubuhnya. Dia melakukan isolasi mandiri hari itu dan lima dari kontaknya dites positif setelahnya dan juga diisolasi.
Banyak hal yang masih belum diketahui soal varian Omicron, termasuk apakah lebih menular, sebagaimana yang dicurigai beberapa otoritas kesehatan, dan apakah varian ini akan membuat orang sakit lebih parah, serta apakah Omicron bisa melemahkan kerja vaksin.
India telah mengklasifikasikan beberapa negara sebagai "risiko tinggi" sebagai respons atas varian Omicron, dan para pelancong dari negara-negara tersebut dites setelah tiba di India.
Selain itu, India melakukan tes secara acak terhadap 2 persen pelancong internasional lainnya. Pengurutan genom juga dilakukan untuk mendeteksi varian Omicron. Hampir 8.000 penumpang telah dites sejak Rabu.
Jangan tunda vaksinasi
Kepala Dewan Penelitian Kedokteran India, Dr Balram Bhargava meminta masyarakat jangan panik dan mendesak segera divaksinasi.
"Serapan vaksin yang tinggi diperlukan. Jangan tunda untuk mendapatkan vaksinasi lengkap," desaknya.
Pakar kebijakan kesehatan, Dr Chandrakant Lahariya menyampaikan, fokus harus dipusatkan pada menemukan mereka yang belum divaksinasi dan memastikan mereka segera disuntik.
"Beberapa keraguan mungkin hilang terkait berita varian baru. Tapi ini tidak bisa dianggap sepele," ujarnya.
Beberapa negara bagian di India telah menerbitkan pembatasan ketat kedatangan internasional sebagai tindakan pencegahan, termasuk mewajibkan tes Covid bagi mereka yang datang dari Afrika Selatan, Botswana, dan Hong Kong.
Lebih dari 50 persen warga India telah menerima sedikitnya satu dosis vaksin - 32 persen telah divaksinasi lengkap atau dua dosis, dan 24 persen telah menerima satu dosis vaksin, berdasarkan Our World In Data.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca Selengkapnya