Kesaksian anggota Navy SEAL pembunuh Bin Ladin
Merdeka.com - "Dia telah meninggal, tidak bergerak. Lidahnya keluar. Saya menyaksikan dia mengambil napas terakhir," kata seorang anggota pasukan elite Angkatan Laut Amerika Serikat, Navy SEAL. Dia mengaku menembak mati pendiri sekaligus pemimpin jaringan Al-Qaidah, Usamah bin Muhammad bin Awad Bin Ladin.
Kesaksian itu bakal dimuat di majalah the Esquire edisi bulan depan. "Saat menyaksikan dia mengembuskan napas terakhir, saya berpikir apakah ini hal terbaik atau terburuk pernah saya lakukan," ujarnya seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Selasa (12/2).
Bin Ladin, 54 tahun, tewas di lokasi persembunyiannya di Kota Abbottabad, Pakistan, awal Mei dua tahun lalu. Kematiannya melegakan Washington DC setelah perburuan selama satu dekade. Sayangnya, sampai kini, Gedung Putih masih merahasiakan bagaimana peristiwa terbunuhnya lelaki Arab Saudi keturunan Yaman itu. Amerika cuma mengumumkan jenazah Bin Ladin ditenggelamkan di sebelah utara Laut Arab.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Dimana pembunuhan terjadi? Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari tempat kejadian, termasuk parang yang diduga digunakan dalam pembunuhan, serta baju, sprei, dan bantal yang masih berlumuran darah.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Dimana korban dibunuh? Keduanya sepakat untuk bertemu di indekos milik N yang berlokasi di Jalan Raya Perjuangan, Gang Kaum No 35, Kecamatan Teluk Pucung, Bekasi Utara dengan tarif Rp300 ribu sekali main.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
Demi keamanan keluarganya, pembunuh Bin Ladin itu tidak diungkap identitasnya. Anggota Tim Enam SEAL ini hanya diberi nama sandi penembak. Ayah dua anak ini secara rinci mengungkapkan saat-saat terakhir Bin Ladin dalam kamar tidurnya di lantai tiga sebuah rumah bersama istri termudanya, Amal.
Agen dinas rahasia luar negeri Amerika (CIA), Maya, menyampaikan keberadaan Bin Ladin itu. "Kami telah mendapatkan dia," tutur agen perempuan itu kepada Tim Enam. Ini benar-benar dia, saya yakin karena saya mengejar dia sepanjang karier saya."
Dengan persenjataan lengkap dan helm dilengkap kaca mata buat penglihatan malam, Tim Enam bergegas mencari kamar tidur Bin Ladin. Sang Penembak berhasil menemukan sasaran di kamar tidurnya. Dia terkejut karena Bin Ladin jauh lebih tinggi ketimbang sangkaannya. Dia tampak kurus dengan kepala botak dan jenggot pendek. Dia memeluk Amal dari belakang sebagai perisai.
Sang Penembak mengira Amal bakal meledakkan diri. Bin ladin juga bisa ancaman lantaran pistol berada dalam jangkauannya. "Saya harus menembak kepalanya sehingga dia tidak punya kesempatan meledakkan diri."
Dalam hitungan detik, saat Bin ladin bersama istrinya maju, anggota TIm Enam ini dua kali menembak kening Bin ladin. Buronan nomor wahid Amerika ini tersungkur ke lantai, tepat di depan ranjangnya. Sang Penembak menembak sekali lagi di tempat yang sama. Tiga luka tembak itu membentuk huruf V. Isi otak Bin Ladin berceceran di lantai. Bin Ladin menemui ajal dalam seperempat menit.
Putra Bin Ladin masih kecil menyaksikan kejadian itu. "Dia menjerit histeris seraya menangis," ucapnya. Sang Penembak lantas menggendong anak yatim itu dan diserahkan kepada ibunya.
Kabar mengejutkan ini segera tersbear luas. Tim Enam disambut bak pahlawan setelah melenyapkan pria diyakini sebagai teroris paling menakutkan sejagat itu. Sayang, puja dan puji itu tidak sejalan dengan nasib mereka secara materi.
Dia keluar dari SEAL tanpa pensiun, jamianan kesehatan, perlindungan buat dia dan keluarga. perkawinannya juga hancur. Akhir karier Sang Penembak selama 16 tahun di SEAL tidak kalah tragis dengan Bin Ladin. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus ini masih terus didalami. Sejauh ini, sebanyak delapan orang saksi sudah diperiksa.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu satu terduga pelaku pembunuhan DDY.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kronologi meledaknya benda berwarna putih di kawasan padat penduduk, Guntur Setiabudi
Baca Selengkapnya"Betul (korban) karyawan Moda Raya Terpadu," kata Kapolsek Cakung, Kompol Panji Ali Chandra.
Baca SelengkapnyaSelain bacokan di dada, korban mengalami luka bakar hampir sekujur tubuh dengan persentase mencapai 91%.
Baca SelengkapnyaDiketahui bahwa korban diketahui sudah meninggal sebelum dimutilasi oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaHasil autopsi jenazah anggota Densus 88 Antiteror Polri Bripda Ignatius Dwi Frisco (IDF) telah keluar. Bripda IDF Tewas tertembak senjata rekannya sendiri.
Baca SelengkapnyaCCTV yang di lokasi kejadian turut dimankan dan kemudian dilakukan analisis oleh ahli digital forensik.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI AL Koptu SB diamankan Pomal Lantamal VI Makassar karena menembak dua warga, SR (19) dan FL (16).
Baca Selengkapnya