Kesaksian bocah dalam video White Helmets soal serangan senjata kimia di Suriah
Merdeka.com - Organisasi White Helmets di Suriah belum lama ini menyebarkan video yang mereka klaim sebagai insiden serangan senjata kimia di Kota Douma dilakukan oleh rezim Suriah. Dalam video itu warga sipil, termasuk anak-anak dikatakan jadi korban serangan senjata kimia.
Berdasarkan video itu Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis melancarkan serangan rudal ke Suriah pekan lalu.
Stasiun televisi Russia 24 TV mewawancarai bocah laki-laki bernama Hassan Diab yang muncul dalam video White Helmets itu. Hassan mengatakan dia dan ibunya mendengar suara teriakan di jalan yang menyuruh orang-orang bergegas ke rumah sakit. Ketika Hassan masuk ke rumah sakit orang tak dikenal menariknya dan mengguyur air ke kepalanya dan menyuruhnya duduk bersama pasien lain.
-
Apa yang diklaim dilakukan Hamas dalam video tersebut? Dalam video yang beredar seorang pria dengan wajah tertutup syal berdiri di dinding abu-abu dan berbicara kepada rakyat Prancis dan Presiden Emmanuel Macron. Ia mengatakan dalam bahasa Arab bahwa 'sungai darah akan mengalir melalui jalan-jalan Paris' atas apa yang ia katakan sebagai dukungan Prancis terhadap Israel dalam perang dengan Hamas dan penyambutan atlet Israel ke Olimpiade, sambil mengangkat kepala manekin yang terpenggal yang tampaknya ditutupi cat merah.
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Apa yang diklaim dalam video? Viral unggahan video di Reels Facebook yang mengklaim jika kacamata hitam dapat menyebabkan penggunanya terkena kanker kulit. Pembicara dalam video tersebut menilai, bahwa memakai kacamata hitam justru meningkatkan bahaya dari radiasi ultraviolet matahari untuk mengurangi risiko kanker kulit.
-
Apa yang diklaim video tersebut? Video tersebut mengandung narasi bahwa Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD bersama DPR membongkar kebusukan hakim MK saat pelaksanaan Pilpres.
-
Apa yang diklaim di video tersebut? Dalam video berisi gabungan dari berbagai macam video yang ditambah dengan narasi dari bahwa Jokowi dan Kapolri CEK FAKTA: Hoaks Presiden Jokowi dan Kapolri Copot Polda Jabar Karena Batalkan Sidang Pegi Beredar sebuah video yang menarasikan Presiden Joko Widodo dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo mencopot jabatan Kapolda Jawa Barat (Jabar) karena batalkan persidangan tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon, Pegi Setiawan alias Pegi.
-
Bagaimana video korban tersebar? Setelah handphone selesai diperbaiki, selang beberapa hari sejumlah rekaman video syur milik korban bersama seorang pria beredar di media sosial dan menjadi viral.
hassan diab ©Twitter
"Kami sedang di bawah tanah. Ibu mengatakan hari ini tidak ada makanan yang bisa dimakan dan besok kita baru bisa makan. Kami mendengar suara teriakan di luar menyuruh 'pergilah ke rumah sakit'. Kami berlari ke rumah sakit dan sewaktu baru masuk mereka menarik saya lalu mengguyur saya dengan air," kata Hassan, seperti dilansir laman Sputnik News, Kamis (19/4).
Ayah Hassan mengatakan dia sedang bekerja ketika mendengar putranya yang berusia 11 tahun itu berada di rumah sakit. Dia bergegas ke rumah sakit dan menyaksikan keluarganya baik-baik saja. Ayah Hassan menuturkan dia sedang berada di jalan, merokok, dan tidak merasakan ada serangan senjata kimia. Menurut dia juga kemudian para militan memberikan kurma, kue, dan nasi kepada para pasien di dalam video itu lalu melepaskan mereka.
"Tidak ada serangan senjata kimia. Saya sedang merokok dan tidak merasakan apa-apa. Saya masuk ke rumah sakit dan melihat keluarga saya. Para militan memberi mereka kurma, kue, dan nasi karena sudah ikut serta dalam video itu dan kemudian membebaskan mereka," kata ayah Hassan.
Russia 24 TV juga menyiarkan wawancara dengan seorang dokter yang berada di rumah sakit ketika White Helmets membuat video rekayasa itu. Dia mengatakan tidak ada pasien yang mengalami gejala kena serangan gas kimia pada hari itu. Para pasien kebanyakan mengalami gangguan pernapasan karena debu akibat serangan udara.
White Helmets adalah lembaga swadaya masyarakat di Suriah yang berkedok sebagai tim kemanusiaan. Organisasi ini didanai oleh sejumlah negara Barat dan mereka dianggap sering membuat video rekayasa soal serangan senjata kimia. Organisasi ini juga beberapa kali terlihat bekerja sama dengan kelompok oposisi pemberontak di Suriah.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam video beredar terjadi ledakan diklaim akibat bom yang dijatuhkan Israel.
Baca SelengkapnyaBeredar video dengan klaim kelompok Hamas meluncurkan serangan roket ke Bandara Tel Aviv, Israel.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan kondisi di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat hari ini aman.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang bocah Palestina yang gemetar ketakutan karena mendengar suara ledakan bom di negaranya.
Baca SelengkapnyaIsrael membunuh lebih dari 32.000 warga sipil di Jalur Gaza, Palestina, sejak Oktober 2023, sebagian besar anak-anak dan perempuan.
Baca SelengkapnyaIdentitas sekelompok pria tersebut terungkap. Salah satunya yakni sosok tukang bengkel.
Baca SelengkapnyaVideo Hamas akan lakukan serangan pada Olimpiade Paris? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaBeredar video yang merekam detik-detik Rumah Sakit Al-Sadaqa diklaim dibom Israel, cek faktanya
Baca SelengkapnyaTindakan Israel itu jelas melanggar hak asasi manusia yang sudah diatur dalam hukum kemanusiaan internasional.
Baca SelengkapnyaKisah gadis berusia 15 tahun yang pernah berikan kesaksian palsu saat konflik Perang Teluk.
Baca SelengkapnyaAnak-anak ini adalah pengungsi yang melarikan diri ke rumah sakit akibat serangan bom Israel.
Baca SelengkapnyaMayat-mayat yang tergeletak ini merupakan korban kebrutalan Israel yang menyerang Gaza sejak 7 Oktober.
Baca Selengkapnya