Kesaksian Jurnalis Asal Indonesia Ditembak Polisi Hong Kong Hingga Matanya Buta
Merdeka.com - Wartawan asal Indonesia Veby Mega Indah menjadi korban tembakan polisi saat meliput demonstrasi di Hong Kong. Veby, wartawan dan editor di media Suara Hong Kong News, terkena luka tembak di bagian mata saat berada di wilayah Wan Chai.
Setelah kondisi mulai membaik, Veby bercerita soal kondisi demo di Hong Kong. Berikut fakta-fakta jurnalis Indonesia Veby Mega Indah yang menjadi korban tembakan kepolisian Hong Kong:
Veby Sempat Berteriak ke Arah Polisi
-
Siapa wartawan perempuan pertama di Indonesia? Rohana Kudus adalah sosok pahlawan nasional yang dikenal sebagai wartawan perempuan pertama di Indonesia.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Bagaimana influencer ditembak? Dalam hitungan detik, ketenangan restoran hancur ketika suara tembakan terdengar, membuat pengunjung untuk berlindung. Meski terjadi kekacauan, upaya remaja berusia 23 tahun itu untuk mencari perlindungan terbukti sia-sia karena salah satu pria bersenjata tanpa ampun menembaki dia.
Saat meliput demonstrasi di Hong Kong, Veby sudah menggunakan atribut pers lengkap. Namun ia tetap menjadi sasaran tembak oleh polisi Hong Kong. Bahkan Veby sempat berteriak "Kami Jurnalis!".
"Saya memakai helm dan kacamata. Saya berdiri bersama jurnalis lain. Saya mendengar seorang jurnalis berteriak 'Jangan tembak, kami adalah jurnalis', tapi polisi tetap menembak," jelas Veby.
Ditembak dan Dipukuli
Veby menceritakan tertembak di jembatan yang menghubungkan Menara Imigrasi dan Stasiun MTR Wan Chai. Menurut kesaksian Veby, saat itu pasukan polisi mulai bergerak mundur meninggalkan jembatan, tetapi satu dari mereka menembaki demonstran dan jurnalis.
Tak hanya itu saja, Veby juga dipukul di bagian mata kanan dengan menggunakan benda tumpul oleh polisi. Saat itu, kepolisian Hong Kong memang sedang berupaya membubarkan massa yang berunjuk rasa di wilayah Wan Chai.
"Saya melihat sebuah tas mengarah pada saya, dan kemudian saya jatuh," katanya sambil menitikkan air mata.
SCMP melaporkan, dahi dan mata kanan Veby terlihat bengkak. Ia pun masih mengeluhkan sakit dan pusing.
Mata Veby Alami Buta Permanen
Meski kondisi fisik Veby membaik, kondisi mata kanannya sudah tidak bisa melihat dengan normal. Veby mengalami buta permanen akibat ditembak dengan peluru karet oleh kepolisian Hong Kong. Hal itu disampaikan oleh pengacara Vey, Michael Vidler.
"Dokter yang menangani Indah hari ini memberi tahu dia luka yang dialaminya akibat tembakan polisi akan membuat mata sebelah kanannya buta permanen," kata Michael Vidler.
"Dia diberitahu pupil matanya pecah akibat kuatnya tekanan peluru. Persentase kerusakan matanya hanya bisa diketahui jika sudah dioperasi".
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polres Bogor pun menetapkan dua tersangka yaitu Bripda IMS usia 23 tahun sebagai pengguna senjata api, dan Bripka IG usia 33 tahun sebagai pemilik senjata api.
Baca SelengkapnyaBenarkah WNA Mexico tembak polisi hingga tewas? Begini penelusurannya
Baca SelengkapnyaTersangka diduga memiliki dendam pribadi terhadap wartawan media online tersebut.
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi usai sidang vonis SYL di PN Tipikor
Baca SelengkapnyaSelain dipukul, Pegi juga menyebut disekap kepalanya menggunakan plastik hingga tidak bisa bernapas.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan gambar yang disebar di media sosial, setelah dianiaya korban tergeletak bersimbah darah di tengah kegelapan malam.
Baca SelengkapnyaDugaan penyiksaan para terpidana itu terjadi saat Iptu Rudiana yang saat itu menjabat Kanit Narkoba mengusut kasus pembunuhan Vina dan anaknya, Eky.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Kelurahan Tenda, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo inisial MH (47) meregang nyawa usai terkena peluru panas polisi.
Baca SelengkapnyaAdapun kronologi penembakan dua perwira ini diduga akibat proyek tambang ilegal
Baca Selengkapnya