Kesaksian tentara Suriah: Amerika Serikat lindungi ISIS
Merdeka.com - Ahad lalu serangan udara pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat menyasar militer Suriah. Akibatnya 62 orang tentara Suriah di dekat Bandar Udara Deir Ezzor tewas.
Pernyataan Pusat Komando AS menyebutkan, pasukan koalisi sebetulnya ditujukan pada militan ISIS dan mereka sudah memberitahu Rusia sebelum melakukan serangan.
"Serangan pasukan koalisi segera dihentikan saat pejabat Rusia mengatakan serangan tersebut malah menargetkan pasukan dan kendaraan militer Suriah," seperti dikutip dari pernyataan pusat komando AS.
-
Bagaimana Amerika Serikat mendukung Israel? Setiap tahun, AS memberikan bantuan militer sebesar USD 3,8 miliar kepada Israel berdasarkan perjanjian selama 10 tahun, yang bertujuan untuk menjaga 'keunggulan militer kualitatif' Israel dibandingkan negara-negara tetangga.
-
Bagaimana AS bantu Israel? Amerika Serikat sedang memainkan peran di kedua belah pihak. Mereka mendukung Bangsa Arab dengan senjata, menyuplai uang ke Israel, dan menggunakan negara-negara Eropa untuk mengurus barang-barang suplai pada Israel.
-
Dimana tentara muslim AS bertugas? Pria 43 tahun ini bertugas di bagian pelayanan sipil Batalion ke-96 dan Brigadir urusan sipil ke-95 di Fort Bragg, California Utara.
-
Kenapa Amerika Serikat mendukung Israel? Amerika Serikat (AS) merupakan penyedia senjata terbesar bagi Israel, membantu negara tersebut membangun militer yang sangat canggih secara teknologi. Menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), antara tahun 2019 hingga 2023, AS menyuplai 69 persen dari total impor senjata konvensional utama Israel. Setiap tahun, AS memberikan bantuan militer sebesar USD 3,8 miliar kepada Israel berdasarkan perjanjian selama 10 tahun, yang bertujuan untuk menjaga 'keunggulan militer kualitatif' Israel dibandingkan negara-negara tetangga.
-
Kenapa Amerika Serikat dukung Israel? JK juga meminta agar Amerika Serikat berhenti memberi dukungan kepada Israel.
-
Apa tujuan Amerika Serikat mendukung Israel? Setiap tahun, AS memberikan bantuan militer sebesar USD 3,8 miliar kepada Israel berdasarkan perjanjian selama 10 tahun, yang bertujuan untuk menjaga 'keunggulan militer kualitatif' Israel dibandingkan negara-negara tetangga.
Benarkah AS mengaku salah sasaran atau memang serangan ke tentara Suriah itu disengaja demi melindungi ISIS?
Seorang tentara Suriah menyampaikan kesaksiannya di lapangan.
"Setelah dua serangan awal kami mengira jet tempur itu untuk mendukung kami tapi setelah itu mereka menargetkan kami selagi kami memerangi ISIS. Jet tempur itu memakai bom klaster terhadap kami," kata seorang tentara Suriah itu seperti dilansir situs Global Research, Senin (19/9).
Sehari sebelumnya, pesawat nirwak AS (drone) terbang di wilayah itu untuk memantau situasi dan memindai lokasi target serangan.
"Serangan udara AS itu menghancurkan semua peralatan tempur kami. Militan ISIS kemudian segera menyerang kami tidak lama setelah serangan itu. Mereka bahkan tertawa-tawa," kata dia.
Tidak hanya itu, drone dan helikopter AS juga menembaki pasukan Suriah yang bergerak mundur.
"Jelas bukan salah sasaran, mereka sengaja menyerang kami untuk membantu ISIS."
Insiden itu segera diberitakan lain oleh media-media AS.
"Serangan udara AS luput dari ISIS, merusak kebijakan AS di Suriah," tulis koran the New York Times.
"AS 'menyesal' atas serangan anti-ISIS yang menewaskan pasukan Suriah," kata stasiun televisi FOX News.
Masih menurut pernyataan tentara Suriah tadi, dia membantah ISIS sedang mengancam negara Barat, termasuk AS dan bertanggung jawab atas sejumlah serangan di Eropa.
"Omong kosong! Washington dan sekutunya adalah Negara Pendukung Terorisme. Sejumlah kelompok jihadis, termasuk ISIS dan Jabhat al Nusra didukung dan didanai oleh koalisi negara Barat," kata dia.
Amerika Serikat menyokong ISIS. Kebohongan itu disebarkan lewat media dan perang propaganda. Para pemberontak ISIS adalah tentara darat dari koalisi negara Barat.
Stasiun televisi Al Arabiya, Minggu (18/9) melaporkan Rusia marah atas insiden ini. Pejabat tinggi militer Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov menyebutkan dua pesawat F16 dan dua A-10 meluncurkan empat serangan. Namun, karena salah sasaran, serangan langsung dihentikan.
Sementara itu, kelompok Pemantau Hak Asasi Suriah yang berbasis di London mengungkapkan, korban tewas serangan tersebut mencapai 83 orang dan 120 lainnya terluka.
Serangan fatal ini terjadi kala kesepakatan gencatan senjata antara pasukan pemerintah Suriah dan pemberontak terjadi. Namun, gencatan itu memang tidak mencakup kelompok militan ISIS atau yang lainnya.
Meski sudah mengakui salah sasaran, insiden ini malah berbuntut panjang. Rusia meminta Dewan Keamanan PBB melakukan rapat darurat.
"Kita sedang mencapai sebuah kesimpulan mengerikan, bahwa Amerika Serikat membela ISIS. Tidak ada keraguan mengenai hal itu," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.
Baca juga:
Assad: Amerika Serikat tak serius perangi ISIS
Serangkaian bukti Amerika dan Saudi sebenarnya dukung ISIS
ISIS ada karena kebijakan Amerika yang keliru
Paus Fransiskus: Membunuh atas nama Tuhan adalah perbuatan setan
Deretan tentara perempuan ini paling ditakuti oleh militan ISIS
Tampang bengis di balik topeng ISIS
Ini alasan ISIS doakan Trump jadi presiden Amerika (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketika Iran menyerang Israel pada April lalu, negara Zionis itu dibantu dan didukung negara Arab seperti Yordania.
Baca SelengkapnyaIsrael sampai saat ini masih memborbardir Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat membantu negara-negara Arab dengan senjata. Tapi diam-diam membantu Israel dengan kucuran uang.
Baca SelengkapnyaPasukan penjajah Israel mulai menyerang Jalur Gaza, Palestina pada 7 Oktober. Lebih dari 11.000 warga sipil terbunuh sejak saat itu.
Baca SelengkapnyaBantuan Amerika untuk Israel tidak hanya berbentuk uang. Negara yang dijuluki polisi dunia itu juga mengirimkan alutsista ke Israel.
Baca SelengkapnyaHouthi mengklaim serangan itu berhasil mengenai target.
Baca SelengkapnyaHamas meluncurkan serangan massal terhadap pasukan dan pemukiman Israel, yang menewaskan sedikitnya 700 orang di Israel dan ratusan lainnya di Gaza.
Baca SelengkapnyaMedia Saudi Al-Arabiya memuat pemberitaan yang bias pro-Israel dalam perang di Gaza.
Baca SelengkapnyaPentagon Perintahkan Ribuan Tentara Amerika Bersiap Perang di Gaza
Baca SelengkapnyaSiapa pun yang menjadi presiden AS, baik Donald Trump atau Kamala Harris, dukungan AS untuk Israel tetap sama.
Baca SelengkapnyaAmerika menganggap kalau Mesir merupakan negara yang memiliki peran signifikan dalam perdamaian di negara-negara Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaDugaan bahwa ISIS dibentuk Israel karena organisasi ini tidak pernah gencar menyerang negara Zionis tersebut.
Baca Selengkapnya