Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kesiapan Indonesia Antisipasi Virus Corona Diragukan

Kesiapan Indonesia Antisipasi Virus Corona Diragukan Simulasi Penanganan Virus Corona di RS Jala Ammari Lantamal VI Makassar. ©2020 Merdeka.com/Salviah Ika Padmasari

Merdeka.com - Para ahli medis meragukan kemampuan Indonesia mendeteksi virus corona jenis baru. Sehingga berpotensi melahirkan sejumlah kasus yang mungkin saja tidak terdiagnosis.

Dalam laporannya, Sydney Morning Herald dan The Age mengungkap laboratorium medis di Indonesia tidak memiliki kit pengujian yang diperlukan untuk cepat mendeteksi virus corona Wuhan. Salah satu ahli biologi molekuler terkemuka di negara mengatakan virus tersebut mungkin sudah ada di Indonesia meskipun pemerintah mengklaim tidak ada infeksi.

Analyte-specific reagents (ASRs) adalah bahan kimia yang digunakan dalam kit pengujian untuk membantu menganalisis dan mengidentifikasi virus corona jenis baru. Namun, bahan tersebut belum tersedia di Indonesia. Reagen yang diperlukan baru akan tiba di Indonesia dalam beberapa hari ke depan.

Orang lain juga bertanya?

Selain itu, laboratorium negara hanya mampu mendeteksi keberadaan virus corona pada orang yang berpotensi terinfeksi. Kelompok virus ini juga termasuk flu biasa, dan MERS serta virus SARS yang sekarang sudah punah. Indonesia belum mengkonfirmasi satu pun kasus virus corona.

Cara Indonesia Identifikasi Virus Corona

Untuk dapat mengidentifikasi infeksi virus corona baru (2019-nCov) dari China, otoritas medis di Indonesia mengurutkan hasil pemeriksaan medis. Proses ini memakan waktu lima hingga enam hari.

Ketua Institut Biologi Molekuler Eijkman, Profesor Amin Soebandrio yang terlibat dalam pekerjaan pengujian dan pengurutan gen, mengatakan bahwa reagen yang dapat mengurangi waktu untuk mendeteksi virus corona dijadwalkan segera tiba di Indonesia.

"Kami sedang dalam proses mendapatkan kit deteksi khusus untuk virus corona. Kami berharap bahwa dalam beberapa hari mendatang kami akan menerima kit spesifik sehingga kami tidak perlu melakukan pengurutan gen," kata Amin.

Kemungkinan Virus Corona sudah Masuk ke Indonesia

Amin mengatakan lembaganya terlibat dalam pekerjaan pengujian dan pengurutan gen yang sedang dilakukan. Dia mengakui ada kemungkinan bahwa virus corana sudah ada tetapi tidak terdeteksi di Indonesia. Mengingat tetangga dekat seperti Singapura, Malaysia dan Australia, telah mendeteksi adanya kasus ini.

"Jika Anda bertanya apakah itu mungkin, tentu saja ada kemungkinan tetapi kami belum memiliki bukti. Saat ini, kami tidak tahu apakah virus telah masuk ke Indonesia atau belum," tambahnya.

WHO Nilai Indonesia Siap

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai Indonesia melakukan persiapan yang baik dan komprehensif untuk menghadapi penyebaran virus corona. Antisipasi telah dilakukan di 135 titik masuk ke Indonesia. Baik di bandara, perbatasan darat, maupun pelabuhan. Dengan menyediakan alat pemindai suhu tubuh dan pemeriksaan lanjutan.

"Jadi pemeriksaan bekerja dengan baik. Indonesia memiliki sistem peringatan dini yang berfungsi dan 100 rumah sakit yang tersebar di banyak tempat, yang dapat menangani kasus rujukan dengan cara yang tepat dan ukuran pengendalian serta pencegahan infeksi yang juga tepat," kata perwakilan WHO untuk Indonesia Dr. Navaratnasamy Paranietharan di sela-sela peluncuran Keketuaan Indonesia untuk Foreign Policy and Global Health (FPGH) Initiative di Jakarta, Selasa (28/1).

Penyebaran Virus Corona

infografis penyebaran virus corona

Virus corona baru (2019-nCov) pertama kali muncul di Wuhan, China, dan telah menyebar hingga ke 19 negara lainnya. Tetangga terdekat Indonesia , seperti Australia, Thailand, Singapura, Malaysia, Vietnam, Kamboja, dan Filipina semuanya melaporkan kasus ini. Akan tetapi, hingga saat ini Indonesia belum melaporkan kasus yang dikonfirmasi.

Organisasi Kesehatan Dunia(WHO) juga mendeklarasikan virus corona (2019-nCov) sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat pada Jumat (31/1). Lebih dari 8000 kasus virus corona telah dikonfirmasi di seluruh dunia, dan sebagian besarnya berada di China.

Negara-negara lain di Asia Tenggara memiliki populasi yang jauh lebih kecil daripada Indonesia yang memiliki 264 juta penduduk.

China juga merupakan salah satu dari lima wisatawan terbanyak di Indonesia, dengan sekitar 2 juta warga negara China berkunjung pada tahun 2018. Australia juga termasuk dalam lima besar wisatawan, dengan lebih dari satu juta warga Australia mengunjungi Bali setiap tahunnya.

Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia sampai saat ini juga belum mengeluarkan saran khusus tentang perjalanan ke Indonesia atau negara-negara Asia Tenggara lainnya di situs web Smart Travelernya, meskipun memuat tentang virus corona.

Profesor virologi Universitas Queensland, Ian Mackay mengatakan, kedatangan specific reagents (ASRs) yang diperlukan untuk menguji jenis virus corona akan menjadi kabar baik bagi Indonesia.

"Apa yang kami coba lakukan saat ini secara internasional adalah mengunci virus ini dan menghentikan penyebarannya. Jika Anda tidak dapat mengidentifikasinya (virus) pada seorang wisatawan, itu adalah sebuah masalah. Memeriksa suhu seseorang hanya berfungsi jika mereka memiliki suhu," kata Ian.

Pernyataan Pemerintah Mengenai Virus Corona di Indonesia

Dalam konferensi pers pada hari Kamis(30/1), Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit-Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono, mengatakan bahwa 16 orang telah diawasi oleh otoritas kesehatan dan delapan lainnya masih dalam pengawasan.

Kasus-kasus yang diduga tersebar di Jakarta, Bali, Manado, dan Sorong. "Hingga hari ini, faktanya belum ada kasus baru yang dikonfirmasi tentang virus corona di Indonesia," kata Anung.

Anung menegaskan bahwa pengujian saat ini merupakan proses dua tahap yang melibatkan tes untuk jenis virus corona dan kemudian pengurutan genetik. Dia membandingkan proses panjang dengan sidik jari yang cocok, tetapi tidak menanggapi informasi lebih lanjut tentang tidak adanya specific reagents (ASRs).

Ada 243 warga negara Indonesia di zona yang diisolasi pemerintah China. Presiden Joko Widodo telah memerintahkan agar mereka segera dievakuasi.

Reporter Magang: Roy Ridho

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Perlu SDM Unggul, Wamenkes: Rasio Dokter Indonesia di Bawah Standar WHO
Perlu SDM Unggul, Wamenkes: Rasio Dokter Indonesia di Bawah Standar WHO

Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat

Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir
Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir

Terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
Varian Covid Eris Masuk Indonesia: Gejala Pilek, Sakit Tenggorokan hingga Kelelahan
Varian Covid Eris Masuk Indonesia: Gejala Pilek, Sakit Tenggorokan hingga Kelelahan

Mohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.

Baca Selengkapnya
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman

Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.

Baca Selengkapnya