Kesiapan Indonesia Antisipasi Virus Corona Diragukan
Merdeka.com - Para ahli medis meragukan kemampuan Indonesia mendeteksi virus corona jenis baru. Sehingga berpotensi melahirkan sejumlah kasus yang mungkin saja tidak terdiagnosis.
Dalam laporannya, Sydney Morning Herald dan The Age mengungkap laboratorium medis di Indonesia tidak memiliki kit pengujian yang diperlukan untuk cepat mendeteksi virus corona Wuhan. Salah satu ahli biologi molekuler terkemuka di negara mengatakan virus tersebut mungkin sudah ada di Indonesia meskipun pemerintah mengklaim tidak ada infeksi.
Analyte-specific reagents (ASRs) adalah bahan kimia yang digunakan dalam kit pengujian untuk membantu menganalisis dan mengidentifikasi virus corona jenis baru. Namun, bahan tersebut belum tersedia di Indonesia. Reagen yang diperlukan baru akan tiba di Indonesia dalam beberapa hari ke depan.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa muncul wabah misterius ini? Para pejabat China dengan cepat memberikan penjelasan, menekankan masyarakat tidak perlu panik. Para pejabat mengaitkan peningkatan kasus penyakit mirip pneumonia ini dengan kombinasi patogen umum selama musim dingin pertama tanpa pembatasan Covid-19 yang ketat.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Mengapa klaim tersebut diragukan? Dalam artikel juga tidak ditemukan adanya narasi yang menyebut Jokowi dan Listyo SIgit mencopot Polda Jabar karena membatalkan sidang tersangka Pegi.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
Selain itu, laboratorium negara hanya mampu mendeteksi keberadaan virus corona pada orang yang berpotensi terinfeksi. Kelompok virus ini juga termasuk flu biasa, dan MERS serta virus SARS yang sekarang sudah punah. Indonesia belum mengkonfirmasi satu pun kasus virus corona.
Cara Indonesia Identifikasi Virus Corona
Untuk dapat mengidentifikasi infeksi virus corona baru (2019-nCov) dari China, otoritas medis di Indonesia mengurutkan hasil pemeriksaan medis. Proses ini memakan waktu lima hingga enam hari.
Ketua Institut Biologi Molekuler Eijkman, Profesor Amin Soebandrio yang terlibat dalam pekerjaan pengujian dan pengurutan gen, mengatakan bahwa reagen yang dapat mengurangi waktu untuk mendeteksi virus corona dijadwalkan segera tiba di Indonesia.
"Kami sedang dalam proses mendapatkan kit deteksi khusus untuk virus corona. Kami berharap bahwa dalam beberapa hari mendatang kami akan menerima kit spesifik sehingga kami tidak perlu melakukan pengurutan gen," kata Amin.
Kemungkinan Virus Corona sudah Masuk ke Indonesia
Amin mengatakan lembaganya terlibat dalam pekerjaan pengujian dan pengurutan gen yang sedang dilakukan. Dia mengakui ada kemungkinan bahwa virus corana sudah ada tetapi tidak terdeteksi di Indonesia. Mengingat tetangga dekat seperti Singapura, Malaysia dan Australia, telah mendeteksi adanya kasus ini.
"Jika Anda bertanya apakah itu mungkin, tentu saja ada kemungkinan tetapi kami belum memiliki bukti. Saat ini, kami tidak tahu apakah virus telah masuk ke Indonesia atau belum," tambahnya.
WHO Nilai Indonesia Siap
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai Indonesia melakukan persiapan yang baik dan komprehensif untuk menghadapi penyebaran virus corona. Antisipasi telah dilakukan di 135 titik masuk ke Indonesia. Baik di bandara, perbatasan darat, maupun pelabuhan. Dengan menyediakan alat pemindai suhu tubuh dan pemeriksaan lanjutan.
"Jadi pemeriksaan bekerja dengan baik. Indonesia memiliki sistem peringatan dini yang berfungsi dan 100 rumah sakit yang tersebar di banyak tempat, yang dapat menangani kasus rujukan dengan cara yang tepat dan ukuran pengendalian serta pencegahan infeksi yang juga tepat," kata perwakilan WHO untuk Indonesia Dr. Navaratnasamy Paranietharan di sela-sela peluncuran Keketuaan Indonesia untuk Foreign Policy and Global Health (FPGH) Initiative di Jakarta, Selasa (28/1).
Penyebaran Virus Corona
Virus corona baru (2019-nCov) pertama kali muncul di Wuhan, China, dan telah menyebar hingga ke 19 negara lainnya. Tetangga terdekat Indonesia , seperti Australia, Thailand, Singapura, Malaysia, Vietnam, Kamboja, dan Filipina semuanya melaporkan kasus ini. Akan tetapi, hingga saat ini Indonesia belum melaporkan kasus yang dikonfirmasi.
Organisasi Kesehatan Dunia(WHO) juga mendeklarasikan virus corona (2019-nCov) sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat pada Jumat (31/1). Lebih dari 8000 kasus virus corona telah dikonfirmasi di seluruh dunia, dan sebagian besarnya berada di China.
Negara-negara lain di Asia Tenggara memiliki populasi yang jauh lebih kecil daripada Indonesia yang memiliki 264 juta penduduk.
China juga merupakan salah satu dari lima wisatawan terbanyak di Indonesia, dengan sekitar 2 juta warga negara China berkunjung pada tahun 2018. Australia juga termasuk dalam lima besar wisatawan, dengan lebih dari satu juta warga Australia mengunjungi Bali setiap tahunnya.
Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia sampai saat ini juga belum mengeluarkan saran khusus tentang perjalanan ke Indonesia atau negara-negara Asia Tenggara lainnya di situs web Smart Travelernya, meskipun memuat tentang virus corona.
Profesor virologi Universitas Queensland, Ian Mackay mengatakan, kedatangan specific reagents (ASRs) yang diperlukan untuk menguji jenis virus corona akan menjadi kabar baik bagi Indonesia.
"Apa yang kami coba lakukan saat ini secara internasional adalah mengunci virus ini dan menghentikan penyebarannya. Jika Anda tidak dapat mengidentifikasinya (virus) pada seorang wisatawan, itu adalah sebuah masalah. Memeriksa suhu seseorang hanya berfungsi jika mereka memiliki suhu," kata Ian.
Pernyataan Pemerintah Mengenai Virus Corona di Indonesia
Dalam konferensi pers pada hari Kamis(30/1), Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit-Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono, mengatakan bahwa 16 orang telah diawasi oleh otoritas kesehatan dan delapan lainnya masih dalam pengawasan.
Kasus-kasus yang diduga tersebar di Jakarta, Bali, Manado, dan Sorong. "Hingga hari ini, faktanya belum ada kasus baru yang dikonfirmasi tentang virus corona di Indonesia," kata Anung.
Anung menegaskan bahwa pengujian saat ini merupakan proses dua tahap yang melibatkan tes untuk jenis virus corona dan kemudian pengurutan genetik. Dia membandingkan proses panjang dengan sidik jari yang cocok, tetapi tidak menanggapi informasi lebih lanjut tentang tidak adanya specific reagents (ASRs).
Ada 243 warga negara Indonesia di zona yang diisolasi pemerintah China. Presiden Joko Widodo telah memerintahkan agar mereka segera dievakuasi.
Reporter Magang: Roy Ridho
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaBandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca Selengkapnya