Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketar Ketir Warga Beijing Hadapi Gelombang Baru Wabah Covid

Ketar Ketir Warga Beijing Hadapi Gelombang Baru Wabah Covid Tes Covid-19 di Beijing. ©REUTERS/Tingshu Wang

Merdeka.com - Ibu kota China, Beijing, meluncurkan program tes Covid-19 massal untuk 21 penduduknya. Ini salah satu upaya pemerintah setempat ketika dihadapkan dengan meluasnya wabah virus corona dan untuk menghindari lockdown seluruh kota.

Beijing melaporkan 33 kasus infeksi Covid baru pada Selasa, sehingga total infeksi mencapai 80 sejak Jumat. Jumlahnya memang kecil, tapi pemerintah yang mengikuti kebijakan nol Covid cemas wabah semakin meluas sebagaimana yang terjadi di kota komersial Shanghai, yang memberlakukan lockdown ketat selama berminggu-minggu.

Warga di Bejing selatan, di mana dilaporkan 1.600 kasus infeksi baru dan 52 kematian pada Selasa, semakin frustrasi dengan ketidakmampuan pemerintah memenuhi keperluan dasar warga selama penutupan kota itu.

Sejumlah video bermunculan di media sosial, menunjukkan warga berdiri di dekat jendela sembari memukup panci dan wajan dengan penuh kemarahan, atau memainkan "Apakah kalian mendengar orang-orang bernyanyi?", sebuah lagu protes dari musikal Les Miserables, menggunakan terompet dan seruling.

Dikutip dari Al Jazeera, Selasa (27/4), Beijing mulai melakukan tes Covid massal di distrik terpadat Chaoyang pada Senin pagi. Pemerintah telah mendata 10 distrik lainnya dan satu zona ekonomi untuk pelaksanaan wajib tes Covid pekan ini, mencakup total 20 juta orang, sementara 16 juta orang yang dijadwalkan dites pada Selasa.

Wartawan Al Jazeera, Katrina Yu, yang melaporkan dari Beijing mengatakan penduduk kota itu diwajibkan melakukan tiga kali tes.

"Setelah hasil tiga putaran tes itu dikumpulkan di akhir pekan, kami memperkirakan pemerintah akan membuat keputusan pada Minggu apakah akan ada lockdown atau pembatasan lebih luas yang diterapkan di Beijing. Tapi orang-orang sangat gelisah," jelasnya.

"Punic-buying"

Kecemasan warga berujung panic buying di beberapa wilayah, termasuk Chaoyang. Orang-orang mengantre panjang di supermarket dengan troli dan tas belanja yang penuh barang belanjaan. Warga tetap menyerbu supermarket kendati media pemerintah berusaha meyakinkan masyarakat pasokan barang kebutuhan tersedia dalam jumlah besar.

Warga takut terjadi lockdown tiba-tiba seperti di Shanghai dan warga harus berjuang keras mendapatkan pasokan makanan dan perawatan kesehatan.

"Situasi di Shanghai tak bisa terbayangkan, dan banyak orang berpikir itu absurd, sebuah kota metropolis modern mengalami situasi seperti itu," kata salah seorang warga Beijing kepada AFP.

"Saya yakin situasi kami tidak akan seburuk itu, tapi jujur saja, kami juga membeli beras, mi, biji-bijian, dan minyak," lanjut pegawai HRD yang menyebut namanya Zhao itu.

"Kami membuat persiapan untuk setidaknya satu sampai dua minggu."

Khawatirkan perekonomian

Penduduk Beijing lainnya yang tinggal di Chaoyang mengatakan, dia diminta tinggal di rumah selama 14 hari pada Senin setelah salah satu tetangganya positif Covid. Dia mengaku merasa sedikit cemas.

"Saya khawatir kalau kami butuh obat atau barang lainnya nanti," ujarnya, yang meminta tak disebutkan namanya.

"Kami tidak tahu bagaimana mereka akan memperhitungkan masa karantina, dan tidak ada yang menjawab pertanyaan kami."

Untuk saat ini, sekolah, toko, dan perkantoran masih buka. Tapi Kuil Lama akan ditutup untuk wisatawan mulai Rabu, sedangkan Teater Nasional Beijing akan tutup selama sisa April ini.

Pemerintah juga meminta warga tidak meninggalkan ibu kota dan mencegah kumpul-kumpul pada libur Hari Buruh 30 April-4 Mei.

Warga dan para pengusaha juga mengkhawatirkan perekonomian jika lockdown diberlakukan.

"Kalau kami tidak bisa berangkat kerja, tidak akan ada pendapatan," kata staf di sebuah pusat kebugaran di Chaoyang, Dewei (31).

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Penyakit Misterius Mirip Influenza Melonjak di China: RS Penuh, Banyak Anak Terinfeksi
FOTO: Penyakit Misterius Mirip Influenza Melonjak di China: RS Penuh, Banyak Anak Terinfeksi

Lonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Penyakit Pernapasan Misterius Melonjak Drastis di China, Awal Kemunculannya Mirip Covid-19
Penyakit Pernapasan Misterius Melonjak Drastis di China, Awal Kemunculannya Mirip Covid-19

Munculnya wabah misterius ini mirip dengan awal kemunculan Covid-19 tiga tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1

Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.

Baca Selengkapnya
43 Kasus Covid-19 Ditemukan di Bali, Warga Diimbau Terapkan Prokes
43 Kasus Covid-19 Ditemukan di Bali, Warga Diimbau Terapkan Prokes

Temuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.

Baca Selengkapnya
Penyakit Pernapasan Misterius Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan
Penyakit Pernapasan Misterius Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan

Penyakit Pernapasan Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, IDI Minta Masyarakat Pakai Masker Lagi
Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, IDI Minta Masyarakat Pakai Masker Lagi

PB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Kemenkes Minta WNI Tunda Perjalanan ke Luar Negeri
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Kemenkes Minta WNI Tunda Perjalanan ke Luar Negeri

Kasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali

Sejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Wabah Pneumonia Misterius Menjangkiti Anak-anak di China, Dunia Mulai Waspada
Wabah Pneumonia Misterius Menjangkiti Anak-anak di China, Dunia Mulai Waspada

Sejak pertengahan Oktober 2023, WHO telah memantau data dari sistem pengawasan Tiongkok, terkait pneumonia misterius yang melanda anak-anak di China utara.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Melonjak di Jepang, Pemerintah Diminta Keluarkan Aturan Larangan Berlibur
Kasus Covid-19 Melonjak di Jepang, Pemerintah Diminta Keluarkan Aturan Larangan Berlibur

Kepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.

Baca Selengkapnya