Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketidakpastian Ikhwanul Muslimin selepas lengsernya Mursi

Ketidakpastian Ikhwanul Muslimin selepas lengsernya Mursi Muhammad Mursi. ©Reuters

Merdeka.com - Ketua Mahkamah Konstitusi Mesir Adly Mansur kemarin dilantik menjadi presiden sementara Negeri Sungai Nil itu dalam upacara yang disiarkan langsung di televisi nasional kurang dari 24 jam setelah militer menjadikan mantan Presiden Muhammad Mursi di bawah tahanan rumah. Mursi mengecam keputusan militer dan menyebut tindakan itu sebagai kudeta.

Juru bicara Partai Ikhwanul Muslimin, Gehad el-Haddad, mengatakan Mursi di bawah tahanan rumah di sebuah fasilitas kepresidenan di mana dia telah tinggal. Sebanyak 12 pembantu kepresidenan juga berada di bawah tahanan rumah, seperti dilansir stasiun televisi ABC News, Kamis (4/7).

Mansur sebelumnya diangkat menjadi hakim oleh mantan Presiden Husni Mubarak, tetapi dia kemudian diangkat menjadi ketua mahkamah konstitusi oleh Mursi. Mansur akan menjabat sebagai presiden sementara sampai pemilu baru diadakan. Namun, belum ada tanggal kapan pemilihan umum bakal digelar.

Mansur mengambil alih jabatan presiden di saat Kairo telah berubah menjadi sebuah kisah dua kota yang terpecah, yang dapat menjadi panggung sebuah perang saudara antara pendukung Mursi dan pengunjuk rasa anti-Mursi.

Namun, sebuah pertanyaan besar sekarang adalah apakah Ikhwanul Muslimin, yang menjadi pendukung terkuat Mursi, beserta kelompok Islam lainnya akan melawan rezim baru. Lengsernya Mursi memang telah membuat Mesir pada ketidakpastian, dengan bahaya munculnya kekerasan lebih lanjut.

Ikhwanul Muslimin telah bekerja di dalam bayang-bayang selama lebih dari 80 tahun sebelum mendapatkan kekuasaan. Sekarang, Mursi dan pendukungnya digulingkan setelah hanya satu tahun berkuasa.

"Ada banyak retorika kemarahan, berbicara tentang para martir Ikhwanul Muslimin demi legitimasi demokrasi. Saya pikir ada ketakutan yang nyata tentang kekerasan terhadap pengambilalihan kekuasan dari militer," kata Direktur Saban Center untuk masalah Kebijakan Timur Tengah, Tamara Wittes.

Dia mengatakan Ikhwanul Muslimin sebetulnya tidak menginginkan hasil ini sama sekali. Menurut dia, Ikhwanul Muslimin merasa menang dengan jujur dan adil melalui pemungutan suara dalam sebuah proses pemilihan umum, dan mereka akhirnya diizinkan untuk memerintah di Mesir.

"Hal ini sangat mungkin bahwa mereka akan bergantung pada arti legitimasi demokrasi dan mencoba untuk menentang keputusan militer di jalan-jalan."

Namun, insiden bentrokan di Kairo telah menyebabkan 40 orang tewas sejak Senin kemarin ketika militer Mesir memberikan ultimatum kepada Mursi untuk menemukan solusi untuk memenuhi tuntutan demonstran antipemerintah dalam waktu 48 jam.

Padahal ini akan menjadi momentum pembuktian Ikhwanul Muslimin di Mesir setelah pelantikan Mursi menjadi presiden yang dilakukan secara demokratis. (mdk/fas)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Airlangga dan Beringin yang Tak Pernah Berhenti Gonjang Ganjing
Airlangga dan Beringin yang Tak Pernah Berhenti Gonjang Ganjing

Partai Beringin tua kembali panas. Kini, giliran Airlangga Hartarto memutuskan untuk mundur dari kursi ketua umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Catatan Hubungan Cak Imin dengan Gus Dur, dari Isu Kudeta hingga Wasiat
Catatan Hubungan Cak Imin dengan Gus Dur, dari Isu Kudeta hingga Wasiat

Hubungan Cak Imin dengan keluarga Gus Dur memanas karena isu kudeta

Baca Selengkapnya
Akar Masalah PKB Versus PBNU
Akar Masalah PKB Versus PBNU

Lukman hadir membawa Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PKB yang lama maupun hasil dari Muktamar Bali yang diselenggarakan pada 2019.

Baca Selengkapnya
Bahlil Ingatkan Tak Ada Partai Politik yang 10 Tahun Lebih Berkuasa
Bahlil Ingatkan Tak Ada Partai Politik yang 10 Tahun Lebih Berkuasa

Dari pergantian pemimpin itu, partai pengusung yang berkuasa juga berganti.

Baca Selengkapnya
Pansus Bakal Panggil Gus Choi Terkait Kisruh PKB-PBNU
Pansus Bakal Panggil Gus Choi Terkait Kisruh PKB-PBNU

Gus Choi dapat memenuhi panggilan dari Timsus PBNU. Karena, dirinya akan menjadi referensi dalam mengambil keputusan.

Baca Selengkapnya
Lukman Edy: Cak Imin Terlalu Lama Pimpin PKB, Perlu Dipertahankan atau Diganti
Lukman Edy: Cak Imin Terlalu Lama Pimpin PKB, Perlu Dipertahankan atau Diganti

Berapa lama usia jabatan sebagai ketua umum tersebut disebutnya tidak ada dalam AD/ART.

Baca Selengkapnya
Membedah Akar Konflik PKB dan PBNU
Membedah Akar Konflik PKB dan PBNU

Konflik Partai Kebangkitan Bangsa dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama semakin terbuka.

Baca Selengkapnya