Ketika Isu Agama Menjalar ke Aparat India
Merdeka.com - Sebuah survei terbaru di India menyatakan polisi di negara itu sebagian bersikap bias terhadap warga muslim. Separuh dari anggota kepolisian yang diwawancara mengatakan warga muslim sering menjadi pelaku kejahatan.
Dari 12 ribu anggota polisi yang disurvei di 21 negara bagian juga menyatakan satu dari tiga polisi menyebut amuk massa dalam kasus penyembelihan sapi oleh warga muslim adalah 'wajar'.
Laporan survei yang dirilis Selasa lalu itu muncul di tengah kekhawatiran Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kelompok pembela hak asasi tentang meningkatkan kekerasan dan penganiayaan terhadap minoritas muslim India setelah partai nasionalis Hindu, Bhratiya Janata Party yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi, berkuasa pada 2014.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Bagaimana survei ini dilakukan? Survei dilakukan di seluruh Indonesia melibatkan 1.262 responden secara nasional, dan 4.000 responden di Jawa.
-
Apa tujuan razia di Jakarta? Ditlantas Polda Metro Jaya memaparkan lokasi-lokasi razia kendaraan di Jakarta dan sekitarnya.
-
Apa yang ditemukan dalam survey Masyarakat Hukum Adat di Kutai Timur? Dari dua survey pertama, diketahui bahwa di Desa Miau Baru Kecamatan Kongbeng telah teridentifikasi adanya MHA Kayan Umaq Lekan, sedangkan di Desa Nehas Liah Bing Kecanatan Muara Wahau telah teridentifikasi adanya MHA Dayak Wehea.
-
Bagaimana cara survei dilakukan? Survei dilakukan dengan wawancara responden menggunakan telepon pada 23-24 Desember 2023.
-
Siapa yang menang survei Poltracking? Survei Poltracking Indonesia mencatat, masyarakat dengan penghasilan berkisar Rp1 juta - Rp2 juta cenderung condong pada pasangan capres-cawapres nomor urut 2, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang memperoleh suara 42,9 persen.
Sejak saat itu puluhan orang, kebanyakan muslim, tewas dibunuh amuk massa lantaran dituduh memakan daging sapi, hewan yang dianggap suci bagi umat Hindu. Modi sudah berulang kali mengatakan aparat keamanan harus menghukum pelaku amuk massa yang berbuat penganiayaan atau pembunuhan atas nama perlindungan terhadap sapi. Namun sejumlah kalangan menilai pemerintah belum berbuat banyak untuk menghukum pelaku amuk massa.
Dalam survei bertajuk 'Laporan Status Kepolisian India: Kondisi Kerja dan Kesejahteraan Polisi' itu dikatakan 14 persen aparat yang disurvei meyakini warga muslim 'kemungkinan besar' selalu menjadi pelaku kejahatan, sedangkan 36 persen dari orang muslim 'sebagian kemungkinan menjadi pelaku kejahatan'.
©Hindustan Times"Sebanyak 35 persen personel polisi merasa wajar jika amuk massa menghakimi pelaku penyembelih sapi," kata laporan itu, seperti dilansir laman Aljazeera, Kamis (29/8).
"Laporan ini cukup mengejutkan," kata Manjesh Rana, salah satu peneliti dalam survei yang dibuat bertahun-tahun ini. Menurut dia hal ini cukup mengagetkan karena selama ini 'kami meyakini anggapan ini hanya terjadi di tengah masyarakat, bukan di kepolisian'.
Dalam penelitian itu juga dinyatakan 60 persen mereka yang disurvei meyakini warga migran dari negara lain kemungkinan besar menjadi pelaku kejahatan.
Para peneliti yang membuat laporan itu mengatakan survei semacam ini adalah yang pertama kali di India, mencakup persepsi polisi dalam berbagai rentang isu, termasuk kondisi kerja, hambatan dan sumber daya dalam penyelidikan kejahatan.
Hampir sepertiga dari responden menyatakan tekanan dari politisi menjadi hambatan utama dalam penyelidikan kejahatan. Sebanyak 72 persen dari responden mengaku mereka menghadapi 'tekanan politik' ketika menyelidiki kasus kejahatan melibatkan orang berpengaruh.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jelang Pemilu, India Terapkan Undang-undang 'Anti-Muslim'
Baca SelengkapnyaPM India Dituding Kampanye Pemilu Pakai Ujaran Kebencian terhadap Muslim
Baca SelengkapnyaSebuah masjid dibakar dan seorang ulama dibunuh dalam bentrokan kelompok agama India.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia diminta proaktif mengingatkan India karena bisa mengganggu perdamaian dunia.
Baca SelengkapnyaJelang Pemilu, India Larang Sekolah Madrasah, Siswa Diminta Pindah ke Sekolah dan Ribuan Guru Terancam Menganggur
Baca SelengkapnyaPolisi di India viral di media sosial usai aksinya saat menendang jamaah Muslim yang sedang sholat Jumat.
Baca SelengkapnyaKuil Hindu di kota Ayodhya, negara bagian Uttar Pradesh diresmikan PM Narendra Modi pekan lalu.
Baca SelengkapnyaKekerasan meletus setelah pawai keagamaan kelompok Hindu melewati wilayah Nuh yang didominasi kelompok Muslim. Simak foto-fotonya!
Baca SelengkapnyaMajelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali Bali menggelar rapat yang dihadiri seluruh komponen ormas Islam di Denpasar, Rabu (3/1) sore.
Baca SelengkapnyaViral video murid di India ditampar oleh teman satu kelasnya atas perintah sang guru.
Baca SelengkapnyaDua mahasiswa terluka dalam serangan ini dan kini sedang dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPolisi yang melakukan penyerangan di bandara Manchester akhirnya mendapatkan hukuman.
Baca Selengkapnya