Ketika macet di jalan sudah biasa, beginilah macet di tebing curam
Merdeka.com - Warga Jakarta rasanya sudah terbiasa dengan pemandangan macet di jalanan. Apalagi ketika hujan datang dan genangan terjadi di mana-mana.Warga di Provinsi Henan, China, tepatnya di desa Guo Liang Cun, juga bisa melihat pemandangan macet saat mobil-mobil merayap dalam kecepatan rendah. Bedanya, macet di sana terjadi di tebing curam di sebuah ngarai pegunungan di ketinggian 1.700 meter di atas tanah.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Kamis (7/5), Kemacetan indah sekaligus mengerikan itu terjadi saat hari libur May Day 1 Mei lalu. Ratusan orang, baik dengan mobil dan bus serta berjalan kaki, memadati jalanan sempit di sisi tebing bebatuan untuk mencapai Desa Guo Liang Cun di puncak.Para turis berbondong-bondong memadati rute menuju desa terpencil di Negeri Tirai Bambu itu yang terkenal karena pemandangan tebingnya.
-
Apa yang ditemukan di Gunung China? Selama survei, para peneliti menemukan tujuh katak bergelombang yang tidak sesuai dengan catatan yang diketahui, kata studi tersebut.
-
Di mana kemacetan parah terjadi? Viral di media sosial kemacetan horor terjadi kembali di kawasan wisata Puncak Bogor, Jawa Barat, saat libur panjang akhir pekan.
-
Dimana longsor itu terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Kenapa macet terjadi di Puncak? Kemacetan di Puncak terjadi sejak siang hingga tengah malam, pada Minggu 15 September 2024.Kemacetan sepanjang jalan di Kawasan Puncak merupakan imbas libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW.
-
Dimana kecelakaan terjadi? Kecelakaan terjadi saat Oriza pergi ke Puncak untuk menghadiri acara kampus bersama teman-temannya.
-
Di mana kecelakaan terjadi? Kecelakaan beruntun terjadi di Gerbang Tol (GT) Halim Utama pada Rabu (27/3).
Kemacetan itu terjadi sepanjang 1,25 kilometer, dengan lebar jalan lima meter dan tinggi empat meter. Sejak dibuka untuk umum pada 1972, warga lokal menyebut jalanan itu 13 Pahlawan karena rute itu dibuat oleh 13 anak muda dan penduduk desa. Mereka butuh waktu lima tahun untuk membuat jalan di tebing curam itu.
Desa Guo Liang Cun memiliki 83 kepala keluarga dengan jumlah penduduk 329 orang.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Makanan di restoran juga tinggal sisa sedikit. Beli sate, harus berebutan karena satenya tinggal 15 tusuk," tutur Rai.
Baca SelengkapnyaKemacetan terjadi karena para pengendara roda dua berteduh dari hujan di underpass Mampang.
Baca SelengkapnyaMacetnya jalanan saat libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW kemarin, tampaknya tidak hanya di jalan raya tapi juga di gunung bahkan arung jeram.
Baca SelengkapnyaBanjir parah menggenangi kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, setelah hujan lebat mengguyur Ibu Kota sejak Kamis dini hari.
Baca SelengkapnyaPolisi telah menerapkan rekayasa one way menuju Jakarta untuk mengurai kemacetan sejak pagi tadi.
Baca SelengkapnyaKendaraan tidak berjalan sama sekali di kawasan Puncak. Para pengendara yang lelah memutuskan beristirahat di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaKetinggian banjir yang merendam kawasan tersebut tampak mencapai sekitar 50 cm.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan penampakan kusutnya macetnya di Jakarta, tepatnya di Jalan Gatot Subroto.
Baca SelengkapnyaRibuan kendaraan roda empat dan roda dua terjebak kemacetan parah di kawasan Ciawi, Bogor.
Baca SelengkapnyaSebelum kecelakaan mobil putih ini terjadi, tanjakan Sikarim memang sudah dikenal memiliki jalur yang ekstrem.
Baca Selengkapnya