Kisah Bahadur, pahlawan Afghanistan yang rela mati demi taklukan bom Taliban
Merdeka.com - Bahadur Agha, polisi yang tergabung di barisan terdepan pasukan keamanan Afghanistan, dijuluki pahlawan atas keberaniannya. Pria 31 tahun itu telah menaklukkan bom aktif yang dikerahkan kelompok teroris Taliban.
Setiap bertugas, Bahadur menyisir semua wilayah di Provinsi Helmand yang kerap menjadi sasaran Taliban. Dia merayap di lokasi untuk menemukan ranjau darat dan alat peledak improvisasi (IED).
Ada ratusan IED yang pernah ditaklukkan Bahadur. Semuanya ditangani dengan tangan kosong dalam artian tanpa pelindung wajah, tubuh, atau sarung tangan. Bahadur tahu bahwa jika dirinya salah langkah maka nyawalah taruhannya. Namun dia menganggap itu sebagai konsekuensi tugasnya.
-
Mengapa makam itu sulit ditemukan? Namun hingga saat ini, teori tersebut belum dapat diverifikasi.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang dimakamkan di kuburan massal? Pak Darmadi mengatakan di sanalah letak kuburan massal para anggota PKI yang dieksekusi.
-
Di mana almarhum meninggal? Kabar duka datang dari Mekkah, Arab Saudi.
-
Dimana pemuda itu meninggal? Pemuda itu meninggal dunia usai dipatuk ular kobra pada bagian hidungnya.
Bahadur menjadi perisai bagi warga sekitar. Dia juga telah menyelamatkan banyak nyawa karena keberaniannya tersebut. Meskipun dia akhirnya harus terluka sebanyak enam kali karena mencoba menaklukkan bom-bom tersebut.
"Saya telah terluka sebanyak enam kali. Jika sampai tujuh kali, maka mungkin saya akan tamat," katanya kepada wartawan Vice Ben Anderson pada bulan Oktober 2016 lalu, seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (9/3).
Ironisnya, perkataan Bahadur justru menjadi kenyataan. Pada kali ketujuh dia mencoba menaklukkan bom Taliban tepatnya Desember tahun lalu, saat itu pula nyawanya melayang di tangan kelompok teroris tersebut.
"Taliban bukan saja meletakkan satu bahan peledak, tetapi dua. Ketika dia berhasil menonaktifkan yang pertama, ledakan dari bom kedua membawa Bahadur menjauh dari kami," kata saudara ipar Bahadur, Ahmad Shah Zaland.
Kerabat dan rekan Bahadur menggambarkan dia sebagai sosok yang patriotik dan terampil. Keberaniannya juga didorong oleh rasa kesedihan dan kebencian karena kematian anggota keluarga, termasuk ibunya di tangan kelompok Taliban.
Namun sayang, berita kematian Bahadur tidak diketahui secara luas mengingat situasi di Helmand yang masih dalam peperangan. Bahkan pemakamannya hanya dihadiri sekitar 15-20 orang saja. Meski demikian, Bahadur tetap dikenal sebagai pahlawan karena perjuangannya tersebut.
"Saat keadaan sulit, selalu Bahadur yang mengatasinya. Bahkan pemerintah pun tidak peduli dengan kehidupan kita," ungkap rekannya.
Anderson, wartawan Vice yang pernah mewawancarai Bahadur mengumumkan kematiannya lewat Twitter. Anderson juga menceritakan bagaimana dia melihat Bahadur mengabaikan peluru yang menembus tubuhnya dan merangkak di tanah mencoba menyingkirkan IED di tengah jalan untuk memberi ruang bagi tentara yang berlindung di kendaraan lapis baja di belakangnya.
"Kami semua ditembak tapi dia tidak peduli. Semua orang berlindung, tapi dia berdiri dan berjalan. Dia bilang dia tidak peduli jika dia hidup atau mati, dia hanya ingin membunuh Taliban dan itu terbukti benar," kata Anderson.
Sebagaimana diketahui, perang selama empat dekade yang berlangsung di Afghanistan telah menjadikan negara tersebut sebagai salah satu negara yang menyimpan bom paling banyak. Angka dari PBB bahkan menunjukkan bahwa bahan peledak itu telah merenggut 600 nyawa warga sipil tahun lalu di mana Bahadur merupakan salah satu di antaranya.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.
Baca SelengkapnyaMomen haru upacara persemayaman Kopda Hendrianto. Isak tangis keluarga kehilangan Kopda Hendrianto.
Baca SelengkapnyaDi provinsi Baghlan terdapat 311 korban tewas, 2.011 rumah hancur dan hampir 3.000 rumah rusak parah.
Baca SelengkapnyaBrigjen TNI Adik jenderal polisi non akpol berduka. Simak momen sang jenderal di upacara pemakaman.
Baca SelengkapnyaTokoh perjuangan kemerdekaan asal Tanah Datar ini mulai dilupakan, bahkan namanya sendiri sudah diajukan sebagai pahlawan nasional sejak lama
Baca SelengkapnyaSebelumnya Kapten Halim sempat dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Ancol, lalu dipindahkan ke Kalibata
Baca SelengkapnyaSerangan KKB menyebabkan dua prajurit TNI menjadi korban.
Baca SelengkapnyaDari kisah Perang Badar dapat disimpulkan bahwa jumlah yang dianggap kecil sebenarnya banyak namun tak terlihat.
Baca SelengkapnyaKinerja Kepolisian Resor Bantaeng menuai sorotan karena belum mampu mengungkap pelaku.
Baca SelengkapnyaKopda Hendrianto gugur akibat diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Buosah, Distrik Aifat Selatan, Maybrat, Papua Barat Daya
Baca SelengkapnyaPejuang Al-Qassam berhasil meledakkan tank zionis dengan bom bunuh diri tanpa ketahuan.
Baca Selengkapnya