Kisah Bua Noi, Gorila Paling Kesepian di Dunia yang Dikurung 33 Tahun di Mal Thailand
Merdeka.com - Seekor gorila bernama Bua Noi harus menjalani hidupnya selama 33 tahun terkurung dalam kandang kebun binatang Pata Zoo, Bangkok, Thailand yang terletak di lantai enam dan tujuh mal Pata Pinklao department store.
Kandang sebesar 20 kali 10 meter telah menjadi ruang hidupnya selama lebih dari tiga dasawarsa. Kini gorila itu belum dapat menghirup udara bebas karena pemilik kebun binatang Pata Zoo enggan melepaskan primata itu.
Sebelumnya kebun binatang itu telah diperintahkan untuk ditutup oleh Departemen Taman Nasional, Satwa Liar dan Konservasi Tumbuhan Thailand pada 2015 lalu. Namun karena kurangnya dokumen, maka gorila itu tetap dipelihara dan kebun binatang Pata Zoo dibuka kembali untuk umum.
-
Mengapa pemilik kebun binatang enggan melepaskan Bua Noi? Gorila itu selama ini telah menjadi ikon mal dan menjadi daya tarik para pengunjung.
-
Apa yang terjadi pada pekerja kebun binatang? 'Seorang pekerja di taman margasatwa di Krimea meninggal pada hari Rabu (16/10) ketika ia diserang singa,' ungkap pihak berwenang seperti yang dilaporkan oleh AP pada Kamis (17/10).
-
Kenapa Kebun Binatang Bukittinggi dibangun? Dengan bentang alam yang dihiasi dengan pegunungan yang bergelombang dan panorama dari Gunung Singgalang, Gunung Sago, dan Gunung Marapi, pemerintah Hindia Belanda pun membangun wahana rekreasi bagi orang-orang Belanda pada sekitar tahun 1900-an.
-
Apa nama awal Kebun Binatang Cikini? Namun saat awal diresmikan, tempat ini masih menggunakan nama 'Planten en Dierentuin' atau tanaman dan kebun binatang. Ini dikarenakan wisata ini juga dilengkapi dengan berbagai pengetahuan seputar tanaman.
-
Kenapa taman ini disebut Taman Gajah Bolong? Nama Taman Gajah Bolong diambil dari mitos tentang keberadaan lubang sebesar gajah dewasa. Konon, lubang ini dulu digunakan untuk perjalanan gaib.
-
Kapan Kebun Binatang Ragunan dibuka? Kebun Binatang Ragunan adalah salah satu kebun binatang tertua dan terbesar di Asia Tenggara.
Pemerintah Thailand dan organisasi hak asasi binatang, PETA telah turun tangan untuk menyelamatkan Bua Noi yang dikenal sebagai gorila paling menyedihkan di dunia. Berbagai kelompok advokasi binatang hingga penyanyi Barat, Cher turut mendukung pembebasan Bua Noi.
Mereka berharap Bua Noi dapat hidup bersama gorila-gorila lain dan mati dengan tenang.
Namun pemilik kebun binatang enggan melepaskan Bua Noi. Bahkan pemilik kebun itu diduga meminta uang sebesar USD 790 ribu atau Rp 12,2 miliar kepada Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Thailand, Varawut Silpa-archa untuk pembebasan Bua Noi.
Penggalangan dana sudah dilakukan oleh sekretaris Menteri Sumber Daya Alam, Thanetpol Thanaboonyawat pekan lalu, namun dana yang terkumpul belum mencukupi.
“Kami telah mengadakan kegiatan untuk mengampanyekan pembebasan Bua Noi dan untuk mengumpulkan dana. Kami mengumpulkan sumbangan dari para pendukung Bua Noi. Tapi masalahnya adalah pemiliknya menolak untuk menjual Bua Noi,” jelas Thanetpol, dikutip dari NextShark, Jumat (28/10).
Thanetpol menyatakan pemilik gorila itu menjual Bua Noi dengan harga yang terlalu tinggi. Bua Noi pun dianggap sebagai milik pribadi jadi pemerintah Thailand pun sulit untuk membebaskannya.
Pihak mal pun enggan bernegosiasi dengan siapa pun, termasuk Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup mengenai pembebasan Bua Noi. Bagi mereka Bua Noi sudah lama tinggal di lingkungan bebas penyakit selama 30 tahun lebih.
Pihak mal juga menyatakan Bua Noi selama ini dirawat dengan baik. Pelepasan ke alam liar pun dapat membahayakan Bua Noi karena berbagai macam patogen jahat.
“Sebelum pembukaan, kami berkonsultasi dengan ahli hewan serta dokter hewan dan hanya memilih hewan yang cocok untuk kebun binatang. Dan mereka telah diperlakukan dengan baik,” jelas direktur kebun binatang, Kanit Sermsirimongkol.
“Kami telah merawat Bua Noi seperti putri kami sendiri. Saya tahu bahwa suatu hari nanti kita harus menemukan rumah baru yang cocok untuknya, tetapi bukan ide yang baik untuk segera melepaskannya kembali ke alam liar tanpa mengajarinya cara bertahan hidup sendiri,” lanjutnya.
Namun senior wakil presiden PETA Asia, Jason Baker menganggap Bua Noi hidup di tempat mengerikan dan kejam. Bahkan dia melihat kalau Bua Noi mengalami tekanan psikologis yang ekstrem.
“Saya mendesak semua orang untuk terus menekan kebun binatang Pata Zoo dan agar PETA membantu membawa hewan-hewan ini ke cagar alam yang akan memenuhi kebutuhan fisik dan mental mereka,” jelas Baker.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan goa di Kabupaten Tuban yang dahulu pernah dipakai persembunyian di zaman Belanda, kini penuh dengan kelelawar.
Baca SelengkapnyaDalam dunia hewan, ternyata ada hewan yang bisa ditemukan kembali setelah diduga punah. Inilah 10 hewan tersebut, yuk simak!
Baca SelengkapnyaCagar Alam Pulau Saobi merupakan satu-satunya kawasan suaka alam terlindungi yang berada di Madura.
Baca SelengkapnyaAda kera terbesar yang pernah hidup di Bumi. Punya tinggi 3 meter dan berat 300 kilogram.
Baca SelengkapnyaSebenarnya ada wacana bahwa tempat wisata ini akan dihidupkan lagi. Namun hingga sekarang wacana itu belum terealisasi.
Baca SelengkapnyaNamun Wali Kota Medan masih merahasiakan kapan waktu efektif penutupan Medan Zoo
Baca SelengkapnyaDalam rekaman video yang viral di media sosial, gorila itu tiba-tiba mengambil sebatang kayu dan melemparkannya sampai batas area pengunjung.
Baca SelengkapnyaJika ingin melihat kura-kura belawa, bisa mampir ke Desa Belawa di Lemah Abang Cirebon.
Baca SelengkapnyaKehidupan harimau Sumatera di Medan Zoo menjadi sorotan setelah tiga ekor satwa asli Indonesia itu mati dalam waktu dua bulan pada akhir 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaMasih ingat dengan Kampung Gajah? Begini kondisinya yang sudah terbengkalai.
Baca SelengkapnyaAwalnya kura-kura Rote leher ular dianggap satu spesies dengan kura-kura di Papua.
Baca Selengkapnya