Kisah Hong Kong yang Terbelah, Suami Seorang Polisi dan Istri Jadi Demonstran
Merdeka.com - Aksi unjuk rasa pro-demokrasi telah berlangsung di Hong Kong selama hampir tiga bulan terakhir. Tak jarang, bentrokan terjadi antara demonstran dan polisi, membuat Hong Kong layaknya medan pertempuran.
Kisruh politik Hong Kong turut dirasakan Sunny (26). Ibu dari dua orang anak itu adalah salah satu pengunjuk rasa yang mengecam kebijakan pemerintah. Berbanding terbalik dengan sang suami yang merupakan perwira polisi pangkat rendah.
Sementara Sunny turun ke jalan mengikuti orasi, sang suami bersama pasukan membangun barikade menghadang demonstran. Silang pandangan antar kedua terjadi sejak Juni lalu, saat aksi protes RUU ekstradisi mulai berlangsung.
-
Siapa yang mendukung polisi? Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mendukung polisi untuk mengusut acara Metamorfoshow itu. 'Kita serahkan ke polisi kita dukung polisi untuk melakukan pengusutan terhadap masalah itu,' ujar Yaqut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/2).
-
Siapa yang membantu istri polisi ini? Kisah bisnis istri polisi ini seketika menuai beragam tanggapan dari publik. Banyak apresiasi hingga dukungan yang dilayangkan bagi keduanya.
-
Siapa yang salah paham dalam cerita polisi dan istri? Polisi : Apakah yang dikatakan oleh suami Anda pagi iniIstri : Dia mengatakan, 'sekarang sudah jam berapa Susan?Polisi : Lalu mengapa Anda menjadi marah dan memukuli suami Anda karena pertanyaan itu.Istri : Karena nama saya Wulan
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Siapa yang protes terhadap Hana? Saat itu lalat di sini populasinya sudah tidak terbendung dan sangat meresahkan warga. Karena itu dari warga sini sepakat untuk menutup peternakan saya.
-
Apa yang dilakukan Polwan tersebut terhadap suaminya? Tersangka berinisial Briptu FN diketahui membakar suaminya secara hidup-hidup.
Kepada The New York Times, Sunny meminta nama lengkapnya disembunyikan. Dia takut akan ada pembalasan dari pemerintah atau petugas lain kepada keluarganya.
Di malam hari, Sunny dan suami terpisah barikade kubu yang berbeda. Namun, keesokan harinya pasangan itu kembali kompak mengasuh dua putri mereka.
Seiring aksi demo yang semakin sering diwarnai kekerasan, memicu situasi buruk dalam rumah tangga mereka. Kondisi ini juga dirasa sejumlah keluarga lain yang terlibat dalam instansi pemerintahan. Bahkan, barisan keluarga polisi.
"Pada awalnya, tampaknya tidak berbeda dari protes lain yang selalu kami alami selama bertahun-tahun," kata Sunny seperti yang dikutip dari laman The New York Times pada Senin (9/9).
Sunny dan sang suami sudah saling kenal sejak mereka masih kanak-kanak. Keduanya menikah lima tahun lalu.
Sunny bercerita, suaminya begitu bangga ketika lulus dari akademi kepolisian. Bahkan, sang suami sempat menitikan air mata bahagia.
"Saat itu, dia pikir (polisi) itu adalah profesi yang mulia," kenang Sunny. "Tetapi ternyata tidak seperti harapan. Hanya dalam beberapa bulan dia menyadari bahwa hierarki (di kepolisian) itu terlalu parah."
Tekanan menjadi polisi Hong Kong
Tekanan pemerintah kepada pihak kepolisian untuk memperketat penjagaan dan semakin gencar melakukan penangkapan, memperkuat kesenjangan antara polisi dan demonstran. Situasi antara pengunjuk rasa dan polisi semakin tegang.
Sekretaris Keamanan John Lee mendukung sikap kepolisian untuk melakukan tindakan tegas, termasuk penangkapan. Dia mengatakan, pasukan kepolisian Hong Kong tetap yang paling profesional di Asia.
"Terlepas dari bahaya dan kesulitan yang mereka hadapi, mereka masih menjalankan tugas hukum mereka dengan berani," katanya.
Pada sebuah pernyataan publik, para pejabat menuduh para demonstran telah melecehkan petugas lewat media sosial ataupun secara langsung. Bahkan, dikatakan bahwa hal itu juga terjadi pada anggota keluarga petugas.
Berada di dua kubu berbeda, bukan hal mudah bagi Sunny dan sang suami. Setiap suaminya pulang ke rumah, Sunny selalu mencoba menenangkan sang suami. Mencoba menghilangkan emosi selepas berada di garis depan menghalau demonstran.
"Percakapan tidak selalu damai," ucapnya.
Kepada sang suami, Sunny mencoba membujuk agar tidak terlalu merasa tertekan. "Kamu tidak perlu menggunakan kekuatan berlebihan karena kamu bukan penyiksa. Kamu adalah seorang petugas polisi," katanya pada sang suami yang enggan disebut namanya itu.
"Saya terus mengatakan kepadanya, hal yang normal untuk merasa marah," imbuhnya.
Sementara itu, suami Sunny berpendapat banyak tekanan yang mengarah kepadanya dan keluarga. Namun, ia mengaku tidak punya pilihan lain, selain menangkap dan menghukum mereka yang dianggap melanggar hukum. Hanya sekadar menjalankan tugas sesuai perintah.
Perwira polisi itu menyadari, tindakan polisi di jalan yang mendukung pemerintah semakin membuat benci masyarakat. "Rasanya seperti kita memiliki musuh bersama."
Sunny dan suami bukan satu-satunya pasangan yang terbelah barikade demo. Sebuah grup di platform media sosial Facebook, dibentuk untuk menjadi wadah bagi para istri polisi yang memiliki kondisi serupa.
Seorang anggota Phillis (42) telah menikah dengan seorang perwira polisi selama 21 tahun. Ketika silang pandangan politik terjadi, Phillis menyadari laki-laki yang menjadi cinta pertamanya itu sudah seperti orang lain.
"Aku sudah memberitahunya bahwa ketika anak-anak sudah dewasa, aku akan memikirkan untuk bercerai," katanya.
Untuk menghindari ketegangan di rumah tangganya, Phillis memilih untuk tidak lagi menonton televisi. Segala diskusi yang berkaitan dengan politik dibicarakannya di luar rumah bersama putrinya, jauh dari sang suami.
Berbalik mendukung demonstran
Hal berbeda dipilih Cathy Yau (36). Setelah 11 tahun bergabung dengan kepolisian Hong Kong, Cathy mengundurkan diri dari posisinya bulan Juli lalu. Cathy kemudian berbalik mengkritisi polisi di depan umum.
Sebelum memutuskan keluar dari satuan kepolisian, dia ditugaskan di luar Perpustakaan Pusat Hong Kong. Saat itu, Cathy memantau para demonstran yang berkumpul di seberang jalan di Victoria Park. Dia ingat ketika pengunjuk rasa meneriaki "polisi kotor" padanya ketika berpapasan. Sejak saat itu, dia mulai merasa berada di sisi yang salah.
"Sebagai seorang perwira polisi yang terlatih, saya tahu apa yang mereka lakukan tidak sepenuhnya benar," kata Cathy.
Meski demikian, dirinya tetap menghargai satuan kepolisian, tempatnya pernah bernaung. Cathy merasa, pemerintah bersembunyi di balik kepolisian. Menurutnya, para anggota polisi hanyalah warga biasa ketika mereka melepas seragam mereka.
"Kita semua adalah warga Hong Kong, tetapi pemerintah tampaknya tidak peduli bahwa ada darah di jalan," ungkapnya.
Di dalam apartemen mungil miliknya, Cathy masih menyimpan sertifikat yang ia terima dari satuan kepolisian 2008 lalu. Sertifikat yang dulu membanggakan, kini terasa pahit baginya setelah kerusuhan tumpah di jalanan Hong Kong.
"Mungkin sulit bagi mereka (polisi) untuk tidak mengikuti perintah. Tetapi mereka dapat memilih untuk bertindak secara berbeda," pungkasnya.
Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita
Baca juga:China Bakal Cegah Segala Upaya Hong Kong Memisahkan DiriManfaatkan Perang Dagang, Demonstran Minta Trump Bebaskan Hong Kong dari ChinaJurus Baru Pemerintah Hong Kong Redam Amarah PendemoChina Dukung Pemimpin Hong Kong Cabut RUU EkstradisiMedia China: Tidak Ada Lagi Alasan Demonstran Hong Kong Melakukan Kekerasan (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wanita ini membagikan perjuangannya mendampingi pria mulai dari nol hingga akhirnya sukses menjadi polisi.
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri dalam video viral berikut seketika ramai disorot. Aksi sang suami saat disopiri istri pun banjir pujian.
Baca SelengkapnyaMomen romantis pasangan suami istri sama-sama anggota polisi di momen acara kenaikan pangkat.
Baca SelengkapnyaKementerian PPPA memastikan tiga balita, anak tersangka pelaku dan korban, akan mendapatkan pengasuhan yang tepat.
Baca SelengkapnyaSosoknya malah mengungkap perjalanan cinta keduanya.
Baca SelengkapnyaBerikut momen romantis istri perwira polisi dipasangkan pangkat oleh suami Bintara.
Baca SelengkapnyaCukup berbeda dari umumnya, ada sejumlah polwan yang justru memiliki pangkat lebih tinggi dari sang suami.
Baca SelengkapnyaSuami terkena luka tembak pada dada sebelah kiri dan istri mengalami luka goresan pada bagian lengan sebelah kiri.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang polisi berpangkat Brigpol yang berasal dari Jawa diajak istrinya ngomong bahasa Sunda. Ia pun tak bisa menanggapi.
Baca SelengkapnyaPolda Sumsel telah menerima laporan dari istri dari kedua belah pihak karena mengklaim suami mereka korban tindak kekerasan
Baca SelengkapnyaTak semua orang bisa berlaku setia dengan orang terkasih.
Baca SelengkapnyaSeorang polisi AKP Sandi menjadi sorotan publik karena potret gagah dirinya dengan sang istri yang sama-sama menjadi polisi berpangkat perwira.
Baca Selengkapnya