Kisah Pria yang Terapung 133 Hari di Laut dan Selamat, Begini Cara Dia Bertahan Hidup
Merdeka.com - Pada 13 November 1942, kapal penghancur Angkatan Laut Kerajaan Inggris, SS Benlomond diserang kapal selam Jerman.
Salah satu orang di dalam kapal perang itu adalah pelaut sipil China, Poon Lim. Dia kemudian terdampar di tengah Samudera Atlantik.
Berhasil mengatasi segala rintangan, Poon Lim bisa bertahan hidup selama 133 hari sebelum diselamatkan nelayan Brasil, dikutip dari laman History Defined, Kamis (23/3).
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal selam Nazi tenggelam? Berdasarkan sejarahnya, kapal selam Nazi itu ditembak dengan torpedo oleh pasukan sekutu pada tahun 1944.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
Poon Lim lahir di China pada 1918. Dia besar di sebuah desa nelayan dan belajar berenang saat masih kecil. Ketika dia berusia 10 tahun, keluarganya pindah ke Malaysia dan dia bekerja di industri perikanan.
Saat berumur 30 tahun pada 1942, Lim direkrut menjadi Pedagang Laut China untuk bekerja sebagai pelayan di SS Benlomond, sebuah kapal Inggris yang mengangkut perbekalan dari Asia Tenggara ke Australia.
Pada 23 November 1942, SS Benlomond ditorpedo Jerman. Sebagian besar kru kapal ditangkap dan tewas. Lim satu-satunya yang selamat dari 55 orang di dalam kapal tersebut.
Dia bisa selamat setelah berhasil mengambil pelampung ketika kapal mulai tenggelam. Dia berenang selama dua jam sebelum berhasil menaiki rakit kayu berukuran 2 meter x 2 meter.
Selain berhasil mengambil pelampung sebelum kapal tenggelam, dia juga mengambil beberapa kaleng biskuit, 40 liter air, sekantong gula balok, cokelat, senter, dan beberapa suar.
Sirip hiu
Saat terombang ambing di tengah laut, dia menampung air hujan menggunakan kain kanvas di jaket pelampungnya. Kemudian, dengan menggunakan kawat dari kompor listrik dan paku yang diambilnya dari kayu rakit, dia membuat kail ikan kecil dan kail ikan yang lebih besar.
Dia bisa bertahan hidup dengan ikan hasil tangkapannya selama empat bulan terombang ambing di laut. Dia juga menyimpan beberapa ekor ikan tangkapannya untuk dimakan pada hari berikutnya.
Rakitnya juga pernah dihantam badai, air minumnya hilang, termasuk stok ikannya.
Di saat kelaparan dan hampir putus asa, dia mulai memikat burung-burung yang kerap mengitari perahunya dan menceburkan diri ke air di dekatnya. Dia berhasil menangkap seekor burung dan meminum darahnya. Hal itu kemudian dilakukan berulang kali.
Namun, darah burung berhasil menarik perhatian hiu yang mendekati rakitnya. Lim akhirnya memutuskan untuk menggunakan daging burung sebagai umpan untuk menarik hiu yang lebih kecil sehingga dia bisa menangkap mereka setelah mengetahui bahwa hiu ini tidak akan meninggalkannya sendirian.
Ketika seekor hiu akhirnya menggigit umpannya, dia menarik hewan itu ke dalam rakit. Lim menghajar hiu itu sampai mati dengan kendi air yang setengah terisi setelah menutupi tangannya dengan kanvas untuk perlindungan dan cengkeraman. Setelah berhasil melumpuhkan hiu, dia mengambil siripnya untuk dimakan.
Pada 1943, dia mendekati daratan dan akhirnya berhasil ditolong. Dia mengatakan tahu daratan telah dekat karena rona air telah berubah drastis.
Tiga nelayan Brasil menemukan rakitnya dan menyelamatkannya. Berat badannya turun 20 kg selama terdampar di tengah laut.
Dia dirawat sekitar sebulan di rumah sakit Brasil sebelum dipulangkan ke Inggris. Dia kemudian merantau ke Amerika Serikat, dan tinggal di Brooklyn sampai meninggal dunia pada usia 72 tahun.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Temuan ini dapat memecahkan misteri bagaimana kapal itu tenggelam dan terbelah dua.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaBoat yang membawa korban ditabrak pada bagian samping kanan depan, sehingga korban jatuh ke laut.
Baca SelengkapnyaPerusahaan survei kelautan menemukan bangkai kapal perang dari masa Perang Dunia I berusia 107 tahun.
Baca SelengkapnyaKapal ini tenggelam bersama seluruh krunya pada 1904.
Baca SelengkapnyaKapal pembawa batu bara itu tenggelam pada 1904 karena dihantam badai besar.
Baca SelengkapnyaTepat hari ini, 20 Oktober pada 1945 silam, terjadi pertempuran besar setelah kemerdekaan Indonesia yang disebut Pertempuran Ambarawa.
Baca SelengkapnyaPertempuran Pulau Rennell terjadi dalam konteks kampanye Guadalkanal, yang merupakan salah satu pertempuran sengit dan penting dalam Perang Pasifik.
Baca SelengkapnyaKapal USS Liberty diserang dengan jet tempur dan motor torpedo boat. 34 Awak kapal AS tewas, 171 terluka.
Baca SelengkapnyaPelabuhan Cilacap menjadi pintu satu-satunya untuk kabur dari Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaPertempuran 10 November 1945 di Surabaya tak bisa dilepaskan dari keberadaan kereta api.
Baca SelengkapnyaKesal tak bisa mengalahkan kapten baret merah Indonesia, mereka melampiaskannya pada jaket militer tersebut.
Baca Selengkapnya