Kisah Romina Ashrafi, Gadis Iran Dibunuh Ayahnya karena Kawin Lari
Merdeka.com - Romina Ashrafi, Gadis 13 tahun di kota Talesh, provinsi utara Gilan, Iran, nekat kabur untuk kawin lari bersama pria yang mencintainya. Namun keputusan itu berakhir tragis, nyawanya melayang di tangan ayahnya sendiri.
Pembunuhan terjadi setelah Ashrafi yang kabur bersama pacarnya, ditemukan polisi. Ayahnya melaporkan kasus ini karena menolak anaknya dinikahi pria yang tidak dia setujui. Ashrafi kemudian dikembalikan ke rumahnya walaupun sudah memohon kepada polisi agar tidak dipulangkan karena khawatir keselamatannya terancam.
Saat Ashrafi tertidur, sang ayah membunuhnya dengan senjata tajam sejenis sabit. Setelah itu ayahnya pergi ke kantor polisi dengan senjata pembunuh di tangannya dan mengakui apa yang telah dilakukannya. Dia melakukan itu dengan alasan menjaga kehormatan.
-
Siapa yang mengorbankan anak-anak? Gundukan berukuran 60 x 20 meter itu berisi 76 anak-anak dan dua orang dewasa yang dikorbankan itu berkaitan dengan peradaban Suku Chimu, peradaban yang dikenal karena karya seni dan tekstilnya dari abad ke-12 hingga abad ke 15.
-
Di mana seorang anak berdomisili? Tempat tinggal anak mengikuti tempat tinggal orang tua (pasal 47 UU No.1 tahun 1974).
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Bagaimana gadis itu akhirnya bisa keluar? Pada 12 Juni, wanita tersebut akhirnya dipulangkan dari rumah sakit.
Dilansir Al Arabiya, Kamis (28/5) Gubernur Talesh mengatakan kepada kantor berita resmi IRNA pada hari Selasa, bahwa "rincian kasus ini akan dipublikasikan setelah proses hukum."
Apa itu Pembunuhan Demi Kehormatan?
Pembunuhan yang dilakukan ayah terhadap putrinya seperti yang dialami Romina Ashrafi bukan hal yang baru pertama kali terjadi. 'Honour killing' atau pembunuhan demi menjaga kehormatan dilakukan karena anggota keluarga itu dianggap telah mempermalukan kerabat.
Berdasarkan data yang dihimpun Human Rights Watch, alasan paling umum adalah karena korban: Menolak untuk mengadakan pernikahan yang diatur. Sang anak adalah korban kekerasan seksual atau pemerkosaan. Kemudian, anak melakukan hubungan seksual di luar nikah, bahkan jika hanya dugaan.
Dikutip dari BBC, dalam beberapa kejadian, alasan pembunuhan bahkan dilakukan untuk alasan yang lebih sepele, seperti sang anak berpakaian dengan cara yang dianggap tidak pantas atau menunjukkan perilaku yang dianggap tidak taat.
Jika seorang pria dinyatakan bersalah membunuh putrinya di Iran, hukumannya adalah antara tiga dan 10 tahun penjara, bukan hukuman mati normal atau pembayaran diyat (uang darah) untuk kasus-kasus pembunuhan.
Belum ada statistik tentang prevalensi 'pembunuhan demi kehormatan' di Iran, tetapi aktivis hak asasi manusia melaporkan tahun lalu bahwa kasus ini terus terjadi, terutama di wilayah populasi pedesaan dan suku.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat jasadnya ditemukan warga, korban sudah dalam kondisi berlumuran darah.
Baca SelengkapnyaGadis ini nekat meracuni 13 anggota keluarganya termasuk orang tuanya karena tak mendapat restu menikahi pacarnya.
Baca SelengkapnyaPelaku dikabarkan telah ditangkap polisi sebelum kabur ke luar kota.
Baca SelengkapnyaSaat ini pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan guna mengetahui motif pelaku nekat menghabiskan nyawa ibu kandungnya sendiri.
Baca SelengkapnyaPotret Muhammad Rauf (13) korban penganiayaan dan pembunuhan ibu kandungnya sendiri.
Baca SelengkapnyaSaat pulang, ia langsung masuk kamar tanpa menunjukkan gelagat apapun.
Baca SelengkapnyaTersangka kabur dari rumah setelah pembunuhan terjadi sambil menggendong bayinya yang baru berusia tiga bulan.
Baca SelengkapnyaPasca kejadian, AT lantas melarikan diri sementara Arif kabur ke rumah istrinya yang ada di Palembang.
Baca SelengkapnyaPembunuhan telah direncanakan pelaku sejauh lama karena dendam dengan ucapan kasar korban.
Baca SelengkapnyaLS, istri pelaku histeris karena tak menyangka suaminya adalah pelaku pembunuhan
Baca SelengkapnyaUsai kejadian, pelaku langsung diamankan ke Polres untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca SelengkapnyaMenurut penuturan satpam kompleks, ibunda pelaku juga mengalami pendarahan hebat karena luka di bagian pundak diduga ditusuk pelaku.
Baca Selengkapnya