Kisah sedih bocah China jadi satu-satunya murid di sekolah ini
Merdeka.com - Namanya Liu Jiankang. Bocah lelaki asal Provinsi Hubei di China ini harus menjalani hari-hari yang sepi di sekolah di provinsi tersebut.
Liu menjadi satu-satunya murid yang belajar di Akademi Mengajar Taohuagou. Karena anak ini sangat setia, gurunya Liu Zhaoming juga akhirnya menjadi satu-satunya pengajar yang mengajar di sekolah tersebut.
Dilansir dari Shanghaiist, Jumat (26/2), Liu menjadi korban urbanisasi di wilayah itu. Dia bahkan tinggal bersama neneknya lantaran orangtuanya pergi ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
-
Apa yang terjadi pada bocah tersebut? Tampak kepala seorang bocah tersangkut di kolong roda bus. Diduga, bocah ini tengahh bermain di area parkiran bus.
-
Bagaimana anak-anak dikorbankan? 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya. Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
-
Dimana anak-anak dikorbankan? Sejauh ini, para peneliti baru bisa mengidentifikasi sisa-sisa 64 anak dari total 106 anak yang ditemukan pada 1967, di sebuah tangki air bawah tanah yang dikenal sebagai chultun, di situs Chichén Itzá, Meksiko Selatan.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Mengapa anak-anak dikorbankan? Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang,' kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
Liu Jiankang ©2016 Merdeka.com
"Banyak anak di sini yang ditinggalkan orang tuanya ke kota. Namun, hanya Liu yang mau sekolah," ungkap sang guru.
Guru Liu menceritakan, sebelumnya sekolah tersebut ramai. Ada 300 murid dengan 30 tenaga pengajar yang menuntut ilmu di sekolah tersebut.
Sayangnya, kesulitan ekonomi membuat para orangtua memutuskan untuk meninggalkan wilayah tersebut untuk bertahan hidup.
"Banyak yang membawa anak, namun ada juga yang ditinggalkan tapi tidak melanjutkan sekolah," pungkas dia.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak kasus pelemparan kayu yang mengakibatkan kepala bocor, korban menyatakan tidak mau sekolah di tempatnya bersekolah dulu.
Baca SelengkapnyaGerbang sekolah ini tampak berusia jauh lebih tua dibanding bangunan sekolah
Baca SelengkapnyaTak mau sekolah, bocah tersebut justru tak mempan dinasehati orangtua hingga guru. Buntutnya, prajurit TNI turun tangan.
Baca SelengkapnyaSD Negeri 23 Lolong di Kota Padangkekurangan peserta didik. Sekolah itu hanya mendapatkan 2 siswa baru.
Baca SelengkapnyaTak sedikit warganet yang turut merasakan kesedihan yang dialami bocah SMP ini.
Baca SelengkapnyaKasus kecelakaan tersebut masih diselidiki Polsek Cakung.
Baca SelengkapnyaKorban adalah anak yatim. Dia tinggal bersama neneknya di RT 06 RW 07 Pitara, Pancoran Mas, Depok
Baca SelengkapnyaPelajaran ini awalnya diberikan sang ibu karena nilai sang anak turun.
Baca SelengkapnyaSalah satu SMP swasta di Surabaya hanya diminati dua pelajar saat pendaftaran tahun ajaran baru. Namun, satu di antaranya justru mengundurkan diri.
Baca SelengkapnyaPolisi telah menetapkan satu orang sebagai Anak Berhadapan Hukum dalam kasus dugaan bullying tersebut.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita salah seorang murid yang hidup dari keluarga berantakan.
Baca SelengkapnyaSiswa SD 06 Pesanggrahan jatuh dari lantai 4 gedung sekolahnya pagi tadi pukul 08.00 Wib
Baca Selengkapnya