Kisah Sedih di Hari Minggu: Tiga Bersaudara Tewas karena Jembatan Gantung Terputus
Merdeka.com - Pada Minggu malam itu Chirag Mucchadiya, 20 tahun, dan adiknya Dharmik, 17 tahun, serta Chetan, 15 tahun, pergi jalan-jalan.
Mereka mengatakan kepada ibu mereka, Kantaben, mereka akan pergi ke "julto pul", jembatan gantung bersejarah yang baru dibuka kembali beberapa hari sebelumnya.
Kehidupan Kantaben berubah seketika saat dia mengetahui ketiga putranya itu meninggal akibat ambruknya jembatan gantung Morbi di Gujarat, India.
-
Siapa yang jatuh dari jembatan kaca? Korban pertama yang jatuh adalah AI (41), dia mengalami luka-luka. Satu lagi berinisial FA (49) yang dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter. Keduanya berjenis kelamin perempuan.
-
Bagaimana kondisi korban jembatan kaca? Satu orang yang jatuh ke tanah mengalami patah tulang pinggul, sementara satu wisatawan lagi yang jatuh meninggal dunia.
-
Apa yang terjadi pada jembatan kaca? Pecahnya wahana jembatan kaca di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus pada Rabu (25/10) mengundang perhatian banyak pihak.
-
Kenapa jembatan kaca itu pecah? Pecahnya wahana jembatan kaca di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus pada Rabu (25/10) mengundang perhatian banyak pihak. Apalagi pecahnya jembatan kaca itu menyebabkan satu orang wisatawan meninggal dunia karena jatuh dari ketinggian.
-
Siapa yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut? Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kabar tragis dari seorang remaja berusia 19 tahun, Abdur Rahman Amir Ruddin, yang harus kehilangan kedua orang tua dan keempat saudaranya akibat kecelakaan maut di Segamat, Malaysia.
-
Apa yang pecah di jembatan kaca? Pecahnya lantai jembatan kaca hingga kini masih dalam penyelidikan polisi Rabu (25/10), sebuah wahana wisata jembatan kaca di kawasan wisata The Geog, Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas, pecah.
Kantaben menceritakan ketiga putranya ingin pergi ke "julto pul" atau jembatan gantung era penjajahan yang baru saja dibuka beberapa hari lalu setelah diperbaiki.
Mereka pun membeli tiket seharga 17 rupee atau Rp 3.282 untuk orang dewasa dan 12 rupee atau Rp 2.344 untuk anak-anak.
Banyak orang yang datang ke jembatan bersejarah yang baru dibuka itu, sama seperti keluarga Nitin Kavaiya.
Saat itu Nitin datang ke jembatan bersama istrinya dan dua putrinya, satu berumur tujuh tahun dan satu lagi berumur tujuh bulan.
Sebelum ambruk, Nitin sempat berfoto bersama keluarganya di atas jembatan. Sekitar pukul 18.30, keluarga Nitin turun dari jembatan yang akan ambruk itu. Mereka pun duduk di pinggir sungai Macchu.
“Di jembatan itu sangat ramai. Saya kira mungkin ada 400-500 orang di sana. Saya pergi dan memberi tahu orang-orang yang menjual tiket bahwa mereka harus mengurangi kerumunan. Saya tidak tahu apa yang mereka lakukan,” ujar Nitin, dikutip dari BBC, Selasa (1/11).
Sepuluh menit setelah memberi tahu penjual tiket, Nitin mendengar suara orang-orang berteriak.
Jembatan itu putus, penyangga-penyangga jembatan pun terkulai di dua sisi.
“Saya melihat orang-orang tergelincir ke dalam air dan mereka tidak muncul ke permukaan setelah itu. Yang lain berpegangan pada bagian jembatan mencoba untuk tetap mengapung. Banyak dari kami mencoba membantu siapa pun yang kami bisa,” jelas Nitin.
Nitin menceritakan dia masih bisa mendengar suara teriakan-teriakan para korban yang jatuh ke sungai.
Hingga kini korban meninggal akibat tragedi itu diketahui berjumlah 141 orang. Chirag, Chetan, dan Dharmik termasuk di antara 141 orang yang meninggal itu. Kantaben pertama kali mendengar tragedi itu dari teman-teman putranya.
“Saya mulai menelepon putra-putra saya, tetapi saya tidak bisa tersambung. Saya sangat gelisah dan mulai mondar-mandir di rumah saya,” ujar Kantaben.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari video detik-detik jembatan roboh, terlihat tali seling pada jembatan mendadak putus.
Baca SelengkapnyaDua orang kakak-beradik yatim piatu diduga bunuh diri dengan cara meloncat dari atas Jembatan Tukad Bangkung Kabupaten Badung, Bali, Minggu (26/5).
Baca SelengkapnyaKecelakaan kereta api dan mobil di Jombang mengungkap fakta pilu. Penumpang mobil merupakan satu keluarga hendak menjenguk saudaranya yang sedang sakit.
Baca SelengkapnyaKecelakaan terjadi di Banyumas pada Mingau (21/1) lalu. Kecelakaan ini menewaskan 3 orang.
Baca SelengkapnyaTim gabungan tengah mencari para korban yang hilang.
Baca SelengkapnyaSampan yang dinaiki para santri terbalik, tiga orang tenggelam dan dua orang selamat.
Baca SelengkapnyaJembatan penghubung di Perairan Sungai Lalan di Desa Sukajadi, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, ambruk usai dihantam tongkang batubara.
Baca SelengkapnyaTim masih mencari korban lain yang diperkirakan tersisa satu orang
Baca SelengkapnyaPolisi telah mendatangkan saksi ahli teknis dari Universitas Soedirman Purwokerto dan Dinas Pekerjaan Umum Banyumas.
Baca SelengkapnyaInsiden jembatan kaca "The Geong" itu terjadi pada Rabu, 25 Oktober 2023, sekitar pukul 10.00 WIB, saat 11 wisatawan dari Cilacap berada di atas wahana.
Baca SelengkapnyaSeorang ayah ingin mengakhiri hidupnya, setelah mengetahui empat anak yang dikunci di dalam kamar mandi tewas.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pagi tadi, Rabu (25/10) pukul 10.00 wib. Saat kejadian, terdapat empat wisatawan yang sedang swafoto atau selfi.
Baca Selengkapnya