Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah tragis Mariance, TKI disiksa majikan lesbian di Malaysia

Kisah tragis Mariance, TKI disiksa majikan lesbian di Malaysia Ilustrasi TKI disiksa majikan. ©AFP PHOTO/ANWAR MUSTAFA

Merdeka.com - Tidak ada niat buruk dari Mariance Kabu (32 tahun), ketika delapan bulan lalu menginjakkan kaki di Malaysia. Dia hanya ingin bekerja, meringankan beban ekonomi keluarga di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Oleh agen penyalur dari Jakarta, dia dipekerjakan sebagai asisten rumah tangga apartemen milik Ong Su Ping Serena (49 tahun) di Ampang, Selangor. Wanita yang jadi majikan ini bekerja sebagai konsultan perminyakan, tampak mentereng dan berpendidikan.

Mimpi-mimpi Kabu memperoleh kehidupan lebih baik sirna, ketika ketahuan majikan perempuan itu kejam bukan kepalang. Saban hari dia disiksa oleh wanita dari etnis Tionghoa tersebut. Kekerasan ini sudah dimulai sejak Kabu mulai bekerja.

Orang lain juga bertanya?

"Saya dipukul untuk setiap hal. Pekerjaan saya tidak pernah beres di mata majikan," ungkapnya kepada polisi, seperti dikutip The Malay Mail Online, Rabu (24/12).

Delapan bulan ini, Kabu bagaikan hidup di neraka. Kekerasan itu bertambah buruk saban hari. Bukan cuma dipukuli, sang buruh migran nahas dipaksa minum kencingnya sendiri, termasuk kemaluannya rusak karena ditusuk benda tumpul. "Setiap hari saya mandi darah," ujarnya.

Lebih mengejutkan lagi, Ong Su Ping rupanya lesbian. Dia memilki kekasih wanita berusia 39, yang ditengarai ikut menyiksa Kabu. Insiden ini menggegerkan Malaysia. Rentan pula mengorek luka lama warga Indonesia yang saban tahun disuguhi kabar perlakuan nista diterima para TKI di Negeri Jiran.

Kasus yang belum lepas dari ingatan misalnya Nirmala Bonat, buruh migran yang merana lantaran diseterika majikan. Keadilan baru tegak pada 2012, padahal penyiksaan dilakukan pada 2004.

Apa yang dilakukan Polis Diraja Malaysia dan Pemerintah Indonesia? Begini cerita lengkap Kabu dapat lepas dari neraka penyiksaan itu:

Kabur saat majikan lengah

Mariance Kabu ditemukan warga dalam keadaan luka berat di kawasan Persiaran Pandan Jaya, Malaysia pekan lalu. Saat itu malam minggu, majikan bernama Ong Su Ping sedang tidak ada di apartemen.Seperti dilansir AsiaOne, Rabu (24/12), melihat suasana rumah sepi, Kabu memberanikan diri menempel sepotong kertas di kaca bertuliskan "tolong, boss dera saya" (tolong, majikan menyiksa saya). Harapannya agar ada tetangga di apartemen itu bisa melihat.Beruntung, beberapa tetangga lewat malam itu. Kabu segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Ampang.Tetangga yang miris melihat kondisinya segera menghubungi Polis Diraja Malaysia. Pencarian sang majikan pun dilakukanSiksaan mengerikan ini menyebabkan wajahnya lebam, daun telinga kirinya agak rusak sehingga tidak bisa kembali normal lagi. Begitu pula dengan bagian bibir bagian atas sebelah kanan robek akibat dipukuli oleh majikannya.Bibir bagian atas sebelah kirinya itu telah dioperasi, sedangkan untuk bagian kuping dan lainnya terus dalam perawatan serius.

Majikan sadis ternyata lesbian

Majikan yang menyiksa Tenaga Kerja Indonesia di Ampang, Selangor, Malaysia, ternyata lesbian. Polis Diraja Malaysia belum mengonfirmasi kabar tersebut. Tapi informasi ini dibenarkan oleh Thasha Jayamanogaran, wartawan The Malay Mail Online.Thasa berhasil mendapatkan rekaman pengakuan Kabu pada polisi. Begitu sadis penyiksaan oleh Ong Su Ping Serena itu.Kabu rutin dipukuli di bagian wajah, gerahamnya dicabut menggunakan tang, dipaksa minum air kencingnya sendiri, termasuk kemaluannya rusak karena ditusuk benda tumpul. "Setiap hari saya mandi darah," ujarnya.Wakil Kepala Polisi Ampang Jaya Mohamad Nazri Zawawi mengatakan sang majikan langsung ditahan beberapa jam setelah kasus ini dilaporkan.Ong Su Ping akan diinterogasi kemudian dilepas 27 Desember mendatang sembari menunggu sidang perdana. Pasangan lesbian sang majikan, berusia 39, ikut dicokok polisi. "Kami sedang menginvestigasi, apakah wanita itu terlibat dalam penyiksaan ini," kata Zawawi.

Polisi larang wartawan wawancara Kabu

Rabu (24/12), Kabu dijenguk Duta Besar Malaysia Herman Prayitno dan Atase Hukum KBRI Kuala Lumpur Fajar Sulaeman. Namun, wartawan tidak bisa menemuinya. Polisi menjaga ketat ruangannya di rumah sakit. Seorang jurnalis diusir karena coba menyelinap ke kamarnya.Diduga, Polis Diraja menutup-nutupi agar kasus ini tidak mencuat. Terlebih The Malay Mail Online berhasil mendapat rekaman pengakuannya secara rinci pada aparat kemarin.Kasus penyiksaan ini ditengarai Media negeri Jiran dapat memicu sentimen negatif di Indonesia. Ini sebabnya, akses pers mewawancarai Kabu dibatasi.Sekadar mengingatkan, kasus Kabu tak kalah sadis dari buruh migran asal Tanah Air di Malaysia bernama Nirmala Bonat yang diseterika majikannya. Insiden terjadi pada 2004 itu baru tuntas delapan tahun berikutnya.

KBRI janji seret majikan lesbian ke meja hijau

Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Herman Prayitno beserta sejumlah staf KBRI Kuala Lumpur langsung menjenguk korban, pada Rabu (24/12) pagi waktu setempat."Meriance sudah mulai stabil dan sudah bisa diajak bicara," kata Herman. Atas kasus ini, Dubes Herman, meminta agar majikan yang melakukan kekerasan itu harus dituntut di muka hukum karena tindakannya itu sudah tidak manusiawi."Majikan yang mendera pembantunya ini harus dituntut di muka hukum," ungkapnya.Koordinator fungsi Konselor KBRI Kuala Lumpur Dino Wahyudin menyatakan pihaknya sudah menunjuk Firma Hukum Shamsuddin & Co mewakili Mariance Kabu. Hasil pembicaraan dengan KBRI, buruh migran nahas ini setuju menempuh jalur hukum. "Korban mengatakan pada saya akan menggugat majikannya atas penyiksaan yang selama ini dilakukan," kata Dino seperti dilansir The Malay Mail Online, Kamis (25/12).

Belum bisa pulang, Kabu ditanggung KBRI

Saat ditengok, Kabu bercerita pada Dubes Herman jika sudah sembuh ingin cepat pulang ke Tanah Air dan tidak mau lagi bekerja di Malaysia.Sayangnya, karena berkukuh mengajukan gugata, ada konsekuensinya. Kabu belum bisa pulang ke Tanah Air selama persidangan masih berlangsung. Sesuai aturan Negeri Jiran, bila salah satu pihak berperkara tak lagi ada di wilayah hukum Malaysia, kasusnya bisa hangus.Kendati begitu, Dubes Herman akan mengupayakan gaji bulanan Kabu dibayar oleh sang majikan.  Agensi yang mengirim Kabu diminta membayarkan gajinya selama dua tahun penuh, sesuai dengan kontrak. "Meskipun korban baru bekerja delapan bulan," kata HermanKoordinator fungsi Konselor KBRI Kuala Lumpur Dino Wahyudin berjanji pemerintah akan menanggung seluruh kebutuhan TKI itu selama di Negeri Jiran."Kami akan mengurus seluruh kebutuhannya, termasuk kebutuhan finansial sampai keadilan ditegakkan. Sesudah kasus ini berakhir, kami akan bantu dia pulang ke rumah," urainya.

 

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral TKI asal NTT Disiksa dan Tak Digaji Selama 3 Tahun di Malaysia, Ini Langkah Polisi
Viral TKI asal NTT Disiksa dan Tak Digaji Selama 3 Tahun di Malaysia, Ini Langkah Polisi

Seorang TKI asal Nusa Tenggara Timur (NTT) bernasib malang saat bekerja di Malaysia.

Baca Selengkapnya
Cerita Pahit Lusi Korban TPPO di Negeri Jiran, Disekap Berbulan-Bulan dan Kerja Tanpa Digaji
Cerita Pahit Lusi Korban TPPO di Negeri Jiran, Disekap Berbulan-Bulan dan Kerja Tanpa Digaji

Cerita korban TPPO Disekap Berbulan-Bulan dan Kerja Tanpa Digaji

Baca Selengkapnya
Jual Warga Sumbar Jadi Wanita Penghibur di Malaysia, Dua Pelaku TPPO Ditangkap
Jual Warga Sumbar Jadi Wanita Penghibur di Malaysia, Dua Pelaku TPPO Ditangkap

Dua wanita asal Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), ditangkap polisi. Mereka diduga terlibat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) antarnegara.

Baca Selengkapnya
Ingin Cari Gaji Besar di Malaysia, Dua Warga Banyuwangi Justru Pulang dalam Kondisi Depresi tanpa Sepeser Uang
Ingin Cari Gaji Besar di Malaysia, Dua Warga Banyuwangi Justru Pulang dalam Kondisi Depresi tanpa Sepeser Uang

Mereka diduga berangkat dengan cara ilegal dan menjadi korban perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya
Ada WNI di Malaysia Disekap dan Dianiaya, Ini Kata Polri
Ada WNI di Malaysia Disekap dan Dianiaya, Ini Kata Polri

Sementara ketiga teman korban dibebaskan tanpa terluka di tengah jalan oleh para tersangka.

Baca Selengkapnya
Kronologi WNI Asal Medan Diculik Saat Liburan di Malaysia Gara-Gara Suami Utang Rp1,7 Miliar
Kronologi WNI Asal Medan Diculik Saat Liburan di Malaysia Gara-Gara Suami Utang Rp1,7 Miliar

Korban dikurung dan disiksa selama 10 hari di pelbagai tempat negara bagian Malaysia, termasuk Penang.

Baca Selengkapnya
Bikin Geram! Pria Ini Remas Bokong Petugas SPBU Sedang Mengisi Tangki Motor lalu Cengengesan
Bikin Geram! Pria Ini Remas Bokong Petugas SPBU Sedang Mengisi Tangki Motor lalu Cengengesan

Pelaku sudah ditangkap di rumahnya dan kini masih dalami motifnya melakukan pelecehan pada korban.

Baca Selengkapnya
Bareskrim Ungkap Jaringan Perdagangan Orang WNI di Malaysia: Kisah Mengerikan Terungkap!
Bareskrim Ungkap Jaringan Perdagangan Orang WNI di Malaysia: Kisah Mengerikan Terungkap!

Setelah korban bekerja sebulan, ia menerima upah yang tak sesuai dengan kesepakatan awal.

Baca Selengkapnya
Kisah Warga Lebak Dikirim ke Suriah Jadi TKW saat Perang, Diperlakukan Tak Manusiawi & Alami Trauma
Kisah Warga Lebak Dikirim ke Suriah Jadi TKW saat Perang, Diperlakukan Tak Manusiawi & Alami Trauma

Korban mengalami trauma ganda. Selain perlakuan tak manusiawi, ia juga ketakutan karena suasana perang.

Baca Selengkapnya
Ngeri, Cerita Mantan TKI Asal Sumedang Disiksa Oleh Majikan di Malaysia
Ngeri, Cerita Mantan TKI Asal Sumedang Disiksa Oleh Majikan di Malaysia

Rohmana, seorang pria asal Sumedang menceritakan pengalaman ketika dirinya bekerja di Malaysia.

Baca Selengkapnya
Rekrut 7 Anggota Keluarga untuk Bekerja di Malaysia, Wanita di Ogan Ilir Terjerat Pidana Perdagangan Orang
Rekrut 7 Anggota Keluarga untuk Bekerja di Malaysia, Wanita di Ogan Ilir Terjerat Pidana Perdagangan Orang

Kasus dugaan tindak pidana penjualan orang (TPPO) di Ogan Ilir diungkap polisi. Ironisnya, pelaku dan tujuh korbannya merupakan keluarga dekat.

Baca Selengkapnya
Perempuan Asal Uganda Jadi PSK dan Pacar Bayaran di Bali, Tarif Kencan Rp3,5 Juta Sekali Kencan
Perempuan Asal Uganda Jadi PSK dan Pacar Bayaran di Bali, Tarif Kencan Rp3,5 Juta Sekali Kencan

Warga asing ini dideportasi karena menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK) dan menjadi pacar bayaran.

Baca Selengkapnya