Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Komentari Orlando, Trump serukan lagi larangan muslim masuk AS

Komentari Orlando, Trump serukan lagi larangan muslim masuk AS Bakal capres AS Donald Trump. ©gawker

Merdeka.com - Insiden penembakan massal di sebuah kelab khusus gay di Orlando, Amerika Serikat, dikomentari oleh bakal calon presiden Donald Trump. Politikus kontroversial itu kembali mengulang seruannya agar imigrasi melarang sementara setiap orang muslim masuk AS.

Seperti dilansir New York Times, Senin (13/6), Trump meyakini kekerasan oleh imigran beragama Islam di AS adalah sesuatu yang pasti akan terjadi cepat atau lambat. Oleh sebab itu, dia mengkritik rivalnya, Hillary Clinton, yang berencana menambah kuota menampung pengungsi Suriah ke AS seandainya terpilih.

"Saya berulang kali mengatakan kejadian seperti (Orlando) akan terjadi, dan ke depan kejadian seperti ini hanya akan memburuk," kata Trump.

Pengusaha kasino dan properti ini lantas mengingatkan publik agar mendukung agendanya menerapkan pembatasan akses masuk AS terhadap imigran. Trump menuding anak imigran berisiko besar terlibat aksi teror.

penembakan komunitas gay orlando

Lokasi penembakan komunitas gay Orlando (c) REUTERS

Ucapannya ini merujuk pada pelaku penembakan Orlando, Omar Mateen yang merupakan warga kelahiran AS dari orang tua imigran asal Afghanistan.

"Kita tidak akan punya jalan untuk menyaring setiap imigran, bahkan mencegah generasi kedua mereka melakukan tindakan radikal," kata calon presiden utama dari Partai Republik itu.

Dalam komentar atas Orlando ini, Trump sekaligus menyindir Hillary sebagai capres yang tidak mau jujur pada kenyataan serta takut menyinggung perasaan umat muslim.

"Hillary seharusnya mundur dari pemilu jika tak kunjung mau mengakui satu hal. Pangkal semua masalah ini adalah Islam radikal," kata Trump.

FBI menyatakan Omar Mateen telah berbaiat pada ISIS sebelum melakukan penyerangan ke klub malam 'Pulse' di pusat kota Orlando. Pria 29 tahun itu sehari-hari bekerja sebagai satpam serta memiliki izin resmi memegang senjata api.

Dalam kesempatan terpisah, Hillary tak menyebut komunitas muslim ataupun imigran atas tragedi Orlando. Capres perempuan ini menyebutnya aksi teror yang dilatari kebencian.

Oleh karena itu, Hillary menyerukan aparat keamanan lebih ketat mengawasi ruang publik yang berisiko menjadi target serangan teror. "Kita harus meningkatkan dua kali lipat upaya pertahanan kita di dalam maupun luar negeri," kata Hillary. Istri mantan presiden Bill Clinton ini enggan menanggapi serangan Trump.

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dampak yang Bakal Dirasakan Jika Donald Trump Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat
Dampak yang Bakal Dirasakan Jika Donald Trump Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat

Sebagian orang AS yang takut jika Trump kembali menjabat sebagai presiden.

Baca Selengkapnya
Potret Trump Pidato Dikelilingi Kaca Anti Peluru, Umbar Ketakutan Sebut Kamala Harris Picu Perang Dunia Ketiga
Potret Trump Pidato Dikelilingi Kaca Anti Peluru, Umbar Ketakutan Sebut Kamala Harris Picu Perang Dunia Ketiga

Pidato Trump saat kampanye di North Carolina dikelilingi kaca anti peluru sebagai perlindungan ganda pasca peristiwa penembakan beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
Wali Kota Muslim di AS Dukung Donald Trump, ini Sosoknya Pimpin Kota Jadi 'Medan Pertempuran' Penting di Pilpres
Wali Kota Muslim di AS Dukung Donald Trump, ini Sosoknya Pimpin Kota Jadi 'Medan Pertempuran' Penting di Pilpres

Wali Kota Hamtramck, Amer Ghalib, tegas mendukung Donald Trump di Pilpres AS yang akan berlangsung November mendatang.

Baca Selengkapnya
PM India Dituding Kampanye Pemilu Pakai Ujaran Kebencian terhadap Muslim, Begini Ucapannya
PM India Dituding Kampanye Pemilu Pakai Ujaran Kebencian terhadap Muslim, Begini Ucapannya

PM India Dituding Kampanye Pemilu Pakai Ujaran Kebencian terhadap Muslim

Baca Selengkapnya
Gedung Putih Batal Gelar Buka Puasa Bersama, Ini Penyebabnya
Gedung Putih Batal Gelar Buka Puasa Bersama, Ini Penyebabnya

Acara buka puasa bersama para komunitas Muslim Amerika sedianya diselenggarakan pada Selasa (2/4).

Baca Selengkapnya
Donald Trump: Joe Biden Tak Layak Mencalonkan Diri Sebagai Presiden
Donald Trump: Joe Biden Tak Layak Mencalonkan Diri Sebagai Presiden

Biden resmi mengumumkan mundur dari konstestasi Pilpres AS dan mendukung Kamala Harris. Dia beralasan, ingin fokus pada tugas-tugasnya di sisa masa jabatan.

Baca Selengkapnya
Trump: Tuhan Cegah Saya Mati
Trump: Tuhan Cegah Saya Mati

Mantan Presiden AS ini ditembak saat menghadiri kampanye di Pennsylvania pada Sabtu (13/7).

Baca Selengkapnya
Debat Capres Amerika, Trump Sebut Biden 'Orang Palestina' Halangi Israel Selesaikan Perang di Gaza
Debat Capres Amerika, Trump Sebut Biden 'Orang Palestina' Halangi Israel Selesaikan Perang di Gaza

Kedua capres justru melenceng dan saling menyerang rivalnya dengan pernyataan yang berkelok-kelok.

Baca Selengkapnya
Ini Kata-Kata Teriakan Donald Trump Sesaat Setelah Ditembak di Panggung Kampanye
Ini Kata-Kata Teriakan Donald Trump Sesaat Setelah Ditembak di Panggung Kampanye

Ini Kata-Kata Teriakan Donald Trump Sesaat Setelah Ditembak di Panggung Kampanye

Baca Selengkapnya
Serangan Menohok Trump ke Biden Soal Perang Israel di Gaza,
Serangan Menohok Trump ke Biden Soal Perang Israel di Gaza, "Kalau Saya Presiden, Itu Tak Akan Terjadi"

Agresi Israel di Gaza menjadi salah satu topik yang dibahas dalam debat capres AS.

Baca Selengkapnya
Donald Trump Janji Tak Mau Nyapres Lagi, Tapi Ini Syaratnya
Donald Trump Janji Tak Mau Nyapres Lagi, Tapi Ini Syaratnya

Donald Trump bersaing dengan Kamala Harris pada pemilihan presiden yang akan berlangsung November mendatang.

Baca Selengkapnya
Hamas Sebut Siapa Pun Pemenang Pilpres AS, Situasi Gaza Tak Berubah karena Trump dan Harris Sama-Sama Pendukung Israel
Hamas Sebut Siapa Pun Pemenang Pilpres AS, Situasi Gaza Tak Berubah karena Trump dan Harris Sama-Sama Pendukung Israel

AS merupakan pendukung utama Israel dalam perang genosidanya di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya