Komisi Anti-Korupsi Malaysia akan periksa Rosmah Mansor terkait skandal 1MDB
Merdeka.com - Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) akan memeriksa Datin Seri Rosmah Mansor, istri mantan Perdana Menteri Najib Razak, pada Selasa, 5 Juni 2018.
Pemeriksaan itu sebagai bagian investigasi atas dugaan aliran dana haram dari SRC International Sdn Bhd, mantan anak perusahaan 1MDB, ke rekening pribadi Najib dan Rosmah. Demikian seperti dikutip dari The Strait Times, Minggu (3/6).
Seorang narasumber yang anonim menegaskan, surat pemberitahuan telah diberikan oleh MACC kepada Rosmah, yang memintanya untuk hadir dalam pemeriksaan di markas MACC di Putrajaya pada Selasa, 5 Juni 2018, pukul 11.00 waktu setempat.
-
Siapa yang mengembalikan uang Rp40 miliar? 'Telah berhasil mengupayakan penyerahan kembali sejumlah uang sebesar USD 619.000 dari tersangka AQ, sehingga total penyerahan uang tersebut senilai USD 2.640.000 atau setara dengan Rp40 miliar,' tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana dalam keterangannya, Selasa (21/11/2023).
-
Siapa yang memberikan amplop Rp1 Miliar? Namun, ia mengakui bahwa acara tersebut menghasilkan keuntungan karena dua konglomerat memberikan amplop sebesar Rp1 miliar. Para dermawan besar tersebut adalah Tahir dari Bank Mayapada dan Prajogo Pangestu.
-
Siapa yang dicurigai menampung hasil korupsi? Pihak Kejaksaan Agung juga menegaskan bahwa pemanggilan tersebut dilakukan karena status Sandra Dewi sebagai istri Harvey, yang diduga terlibat dalam menampung uang hasil korupsi, meskipun Sandra Dewi telah memiliki dua orang anak.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus korupsi ini? Liu Liange, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Bank of China, kini kembali menjadi perhatian publik. Ia tidak hanya dijatuhi hukuman mati bersyarat akibat terlibat dalam kasus korupsi yang melibatkan suap sebesar 121 juta yuan (setara Rp270 miliar) dan pinjaman ilegal sebesar 3,32 miliar yuan (sekitar Rp6,2 triliun), tetapi juga menjadi sorotan karena merebut tunangan putranya dan dijadikan istri keempatnya.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
-
Siapa saja tersangka dalam kasus suap ini? Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan pihaknya juga menetapkan anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Rudi Syahputra Ritonga, serta dua pihak swasta bernama Efendy Sahputra dan Fajar Syahputra sebagai tersangka.
Petugas MACC terlihat memasuki kediaman pribadi Najib pada hari Jumat, 1 Juni pukul 16.00 waktu setempat. Menurut narasumber, kunjungan itu ditujukan untuk menyampaikan surat pemberitahuan tersebut kepada Rosmah.
"Kami perlu menanyainya (Rosmah) untuk membantu penyelidikan kami soal SRC International," kata narasumber itu.
Jika benar adanya, itu adalah pertama kalinya Rosmah Mansor dipanggil oleh MACC terkait dugaan keterlibatannya dalam skandal mega korupsi 1Malaysia Development Berhad atau 1MDB, sejak kasus itu pecah pada 2015 silam.
Diprediksi, MACC akan meminta Rosmah menjelaskan dugaan transfer dana senilai 42 juta ringgit Malaysia (setara Rp 146,6 miliar rupiah) dari anak perusahaan 1MDB, SRC International, ke rekening pribadi suaminya, Najib Razak, saat masih menjabat sebagai perdana menteri.
Rosmah mungkin juga akan diperiksa soal kepemilikan ratusan tas mewah dan sejumlah benda mahal lain yang disita polisi Malaysia pada beberapa pekan lalu, serta keterkaitan barang-barang itu dengan dugaan skandal SRC International.
SRC International merupakan lembaga finansial yang dibentuk pada 2011 pada saat Najib masih menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia. Lembaga itu dibentuk untuk menguatkan geliat investasi Malaysia di luar negeri pada sektor energi.
Uang yang diduga ditransfer dari SRC International ke rekening Najib Razak itu merupakan segelintir dari miliaran dolar Amerika Serikat yang dikorupsi dari 1MDB.
Di sisi lain, Najib Razak membantah semua tuduhan sejak skandal itu mencuat pada 2015. Ia berdalih, dana yang ada dalam rekening pribadinya merupakan donasi dari Kerajaan Arab Saudi, bukan dari 1MDB.
Sejauh ini, suami Rosmah Mansor itu sudah dua kali dipanggil oleh MACC untuk menjalani pemeriksaan atas dugaan kasus serupa.
Sebelumnya, Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM) memastikan uang yang mereka temukan dalam 35 tas mewah yang disita dari properti Najib Razak pada 18 Mei lalu berjumlah sekitar 114 juta ringgit (setara Rp 405 miliar).
Kepala Divisi Kejahatan Komersial Kepolisian Diraja Malaysia Amar Singh mengemukakan hal itu dalam jumpa pers pada Jumat, 25 Mei 2018.
Singh menambahkan, uang 114 juta ringgit itu ditemukan dalam 26 mata uang asing, dengan ringgit dan dolar Singapura mendominasi. Demikian seperti dikutip dari Channel News Asia 25 Mei 2018.
"Pada 21 hingga 23 Mei 2018 polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap tas-tas tersebut," ucapnya.
"Untuk pemeriksaan kami telah meminta bantuan Bank Negara dan Bank Islam Malaysia untuk mengira jumlahnya. Kami menggunakan 11 mesin dan 21 pegawai bank untuk proses penghitungan," tuturnya.
Kini uang itu sudah dikirim ke Bank Negara Malaysia, kata Singh.
Sementara itu, Singh memastikan bahwa 37 tas mewah lain yang turut dirampas dari properti Najib Razak berisi sejumlah perhiasan dan jam tangan mewah. Polisi belum berhasil menaksir nilai benda-benda itu.
"Sebagian besar tas tampaknya bermerek Hermes. Kami telah berdiskusi dengan Hermes dan ahli lain untuk meminta mereka memverifikasi keaslian dan harga tas serta benda mewah lain," lanjut Singh.
Polisi menggerebek tiga apartemen yang terkait dengan Najib Razak di Pavilion Residences, Kuala Lumpur pada 18 Mei silam. Penggerebekan itu menandai babak baru proses penyelidikan aparat penegak hukum Malaysia atas skandal megakorupsi 1Malaysia Development Berhad atau 1MDB.
Di ketiga properti, polisi menyita 284 kotak yang berisi perhiasan, tas desainer, sepatu, jam tangan dan uang tunai.
Reporter:Rizki Akbar Hasan
Sumber: Liputan6
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Zarof Ricar menjadi tersangka kasus suap dan gratifikasi penanganan perkara Ronald Tannur.
Baca SelengkapnyaKejagung juga berupaya menyasar ke sejumlah bank demi mengetahui aset para tersangka yang terlibat di kasus penanganan perkara Ronald Tannur itu.
Baca SelengkapnyaJampidsus Kejagung pun meminta masyarakat mempercayakan penanganan kasus Zarof Ricar ke penyidik.
Baca SelengkapnyaKejagung menilai akan lebih mudah jika pada akhirnya Zarof akan 'bernyanyi' terkait temuan uang tersebut.
Baca SelengkapnyaPenyidik Kejaksaan Agung, kata Kuntadi, pihaknya bakal memeriksa siapapun yang terkait demi melancarkan pengungkapan kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaPenyidik Kejagung berharap tersangka Zarof Ricar dapat bersikap kooperatif dalam pengusutan kasus suap dan gratifikasi di lingkungan kehakiman.
Baca SelengkapnyaKasus korupsi yang menjerat Harvey Moeis menyebabkan kerugian negara Rp271 triliun
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan saksi dalam sidang kasus dugaan korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah Tbk.
Baca SelengkapnyaKejagung berjanji menelusuri temuan uang tunai dan emas senilai hampir Rp1 triliun di kediaman mantan pejabat Mahkamah Agung (MA), Zarof Ricar.
Baca SelengkapnyaUang itu ditemukan penyidik Kejagung saat menggeledah rumah di kawasan Senayan, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaKepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar mengatakan, puluhan saksi diperiksa itu belum termasuk keluarga Zarof Ricar.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud MD menyampaikan info intelijen keuangan. Terbongkar adanya temuan harta Rp500 miliar milik Rafael Alun Trisambodo (RAT), mantan pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu.
Baca Selengkapnya