Komisi HAM PBB Serukan Penyelidikan Internasional Siapa Dalang Pembunuh Khashoggi
Merdeka.com - Kepala badan PBB untuk urusan hak asasi manusia (HAM) menyerukan penyelidikan internasional untuk mencari tahu siapa yang bertanggungjawab atas pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi.
Michelle Bachelet, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) mengatakan, penyelidikan semacam itu "sangat dibutuhkan" untuk mencari tahu siapa yang bertanggung jawab atas "pembunuhan yang mengerikan itu", demikian seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (6/12). Namun, ia tak mengelaborasi lebih jauh mengenai tindakan selanjutnya dari PBB.
Seruan itu mengemuka setelah Turki meminta Arab Saudi untuk mengekstradisi semua tersangka dalam pembunuhan tersebut, termasuk, dua orang yang dekat dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman.
-
Siapa yang ditangkap di Arab Saudi? Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap WNI yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial Beberapa waktu terakhir, Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial.
-
Siapa bek kanan Arab Saudi? Salah satunya adalah adu tangguh bek kanan kedua tim, antara Asnawi Mangkualam dan Saud Abdulhamid.
-
Siapa yang berhadapan dengan Arab Saudi? Timnas Indonesia berhadapan dengan Arab Saudi pada matchday pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung pada Jumat (6/9) dini hari WIB.
-
Siapa yang diprovokasi oleh bek Timnas Arab Saudi? Penyerang Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen, menjadi sasaran provokasi terbaru dari bek Timnas Arab Saudi, Ali Albulayhi.
-
Siapa pemain kunci Arab Saudi? Salah satu andalan di skuad Arab Saudi saat ini adalah Mohamed Kanno. Kanno merupakan gelandang pengatur permainan The Green Falcons.
-
Apa yang terjadi di Arab Saudi? Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan fenomena salju yang turun di tengah padang pasir di wilayah Al-Jaws di Arab Saudi.
Kejaksaan Istanbul --kota yang menjadi tempat kejadian perkara pembunuhan Khashoggi-- telah mengajukan surat perintah penangkapan untuk seorang pembantu utama Pangeran Salman dan wakil kepala intelijen asing Saudi. Keduanya diduga merencanakan pembunuhan itu.
Kantor kejaksaan telah menyimpulkan ada "kecurigaan kuat" bahwa Saud al-Qahtani dan Jenderal Ahmed al-Asiri, yang dicopot dari jabatan mereka pada Oktober, berada di antara para perencana pembunuhan di konsulat Saudi di Istanbul.
Seorang pejabat Turki mengatakan, "Langkah jaksa penuntut untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Asiri dan Qahtani mencerminkan pandangan bahwa pemerintah Saudi tidak akan mengambil tindakan formal terhadap orang-orang itu."
Turki telah berusaha mengekstradisi 18 tersangka, termasuk di antaranya, 15 orang yang berkontribusi langsung dalam pembunuhan Khashogggi pada 2 Oktober lalu.
Pejabat Turki itu mengatakan: "Komunitas internasional tampaknya meragukan komitmen Arab Saudi untuk mengadili kejahatan keji ini. Dengan mengekstradisi semua tersangka ke Turki, di mana Jamal Khashoggi terbunuh dan dipotong-potong, pihak berwenang Saudi dapat mengatasi keraguan tersebut."
Di sisi lain, Saudi menolak untuk memenuhi permintaan Turki, dengan mengatakan bahwa belasan tersangka akan diproses hukum di dalam negeri. Saat ini, Saudi telah menahan 21 orang, dengan lima di antaranya terancam dengan hukuman mati.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan perintah untuk pembunuhan Jamal Khashoggi datang dari tingkat tertinggi pemerintah Saudi, tetapi mungkin bukan Raja Salman, menempatkan sorotan pada pewaris takhta dan penguasa de facto Saudi saat ini, Pangeran Mohammed bin Salman.
Arab Saudi mengklaim, Pangeran Salman tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang pembunuhan itu.
Setelah menawarkan banyak penjelasan yang kontradiktif, Riyadh kemudian mengatakan Jamal Khashoggi telah terbunuh dan tubuhnya terpotong ketika negosiasi untuk membujuknya untuk kembali ke Arab Saudi gagal.
Reporter:Rizki Akbar Hasan
Sumber: Liputan6.com (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemalsuan tanda tangan ini diduga dilakukan terkait persetujuan pengerahan pasukan darat ke Yaman untuk memerangi Houthi.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dua mantan personel tersebut terjadi atas laporan berbagai kejahatan militer pada September 2017.
Baca SelengkapnyaPara pemimpin Arab ini mengungkapkan keinginannya saat bertemu Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.
Baca SelengkapnyaArab Saudi menghukum mati seorang kritikus pemerintah yang mengungkap dugaan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaKementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan dua warga Saudi dieksekusi di Makkah karena membunuh orang tua dan saudara mereka.
Baca SelengkapnyaMantan Ketua KPK Abraham Samad mendesak agar sejumlah kasus yang berhubungan dengan keluarga mantan Jokowi agar dapat segera diusut.
Baca SelengkapnyaSaudi, UEA dan 7 Negara Islam Lain Tolak Putus Hubungan dengan Israel
Baca SelengkapnyaNegara-Negara Arab dan Muslim Kumpul di Saudi, Serukan Sanksi Bagi Israel atas Kejahatan Perang di Gaza
Baca SelengkapnyaArab Saudi menjadi salah satu negara yang dicemooh karena memilih sikap tidak acuh atas penderitaan warga Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2024 hingga bulan Juli, 25 WNI di sejumlah negara, sebagian besar di Malaysia, terbebas dari hukuman mati.
Baca SelengkapnyaKisah Raja Arab Saudi pro-Palestina yang meninggal karena ditembak oleh keponakannya sendiri.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca Selengkapnya