Konflik Memanas, Korsel Korut Saling Lepaskan Tembakan
Merdeka.com - Korea Utara dan Korea Selatan masing-masing saling menukar tembakan peringatan dan menyalahkan satu sama lain karena alasan melanggar batas laut.
Staf Kepala Gabungan Korea Selatan (JCS) membenarkan tentara mereka melepaskan tembakan peringatan kepada kapal dagang milik Korea Utara yang melewati Garis Batas Utara (NIL) pada Senin pukul 03.40 setempat atau 01.40 WIB.
Korea Utara juga menyatakan tentara mereka menembak 10 tembakan peringatan ke perairan teritorialnya. Bagi Korea Utara, tembakan peringatan itu dilakukan karena mereka mendeteksi gerakan kapal lain di wilayah perairannya.
-
Bagaimana Korea Utara meluncurkan rudal antarbenua? Akan ada silo, gerbong kereta, kapal selam, dan peluncur rudal bergerak.
-
Apa fakta trending tentang Korea Utara? Terbaru, di tahun 2024 ini, Korea Utara jadi sorotan usai mengirim ribuan balon berisi sampah ke Korea Selatan.
-
Kapan Korea Utara tembakkan 6 rudal taktis? Sejumlah rudal taktis ditembakkan secara bersamaan dari kendaraan peluncur rudal balistik jarak pendek (SRBM) di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara, pada 9 Maret 2023.
-
Apa yang dilakukan Korea Utara pada 13 April 2023? Korea Utara mengumumkan uji coba sebuah rudal balistik antar-benua (ICBM) baru berbahan bakar padat, Hwasong-18 pada 13 April 2023.
-
Siapa yang diincar oleh senjata nuklir Korea Utara? Analis mengatakan Korea Utara memperlihatkan ancaman nuklir yang semakin beragam ke Amerika Serikat dan Korea Selatan.
-
Siapa yang memimpin Korea Utara? Pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) saat ini ialah Kim Jong-un. Dia mengambil alih kekuasaan sebagai orang nomor satu pada tahun 2011 setelah kematian ayahnya, Kim Jong Il.
Korea Utara pun menuduh angkatan laut Korea Selatan mencoba untuk memasuki perairan Korea Utara.
“Kami memerintahkan tindakan pencegahan awal untuk mengusir kuat kapal perang musuh dengan menembakkan 10 peluru dari beberapa peluncur roket di dekat perairan di mana gerakan musuh terjadi,” jelas militer Korea Utara, seperti dilansir Aljazeera, Senin (24/10).
Namun bagi pihak Korea Selatan, tembakan peringatan yang dilakukan Korea Utara melanggar persetujuan inter-korean 2018. Perjanjian itu diketahui sebagai langkah mengurangi permusuhan militer yang merusak stabilitas di Semenanjung Korea.
Meski tembakan peringatan itu tidak sampai ke daratan Korea Selatan, namun tembakan itu mampu meningkatkan kesiapsiagaan militer Korea Selatan akan ancaman agresi Korea Utara.
Sebelumnya wilayah perairan barat yang diperebutkan itu sudah terkenal sebagai pemantik permusuhan antara kedua Korea. Wilayah perairan itu telah menjadi saksi mata akan penembakan yang dilakukan Korea Utara kepada pulau milik Korea Selatan dan juga serangannya kepada angkatan laut Korea Selatan yang menewaskan 50 orang pada 2010 lalu.
Baku tembak terakhir ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan. Beberapa pekan terakhir Korea Utara meluncurkan rudal jarak pendeknya dan rudal jarak jauhnya.
Korea Utara menganggap bukan mereka yang meningkatkan ketegangan, tetapi Korea Selatan yang meningkatkan ketegangan dengan melakukan latihan militer tahunan Hoguk defence drill dengan Amerika Serikat (AS) hingga 28 Oktober nanti. Korea Utara bahkan menganggap latihan itu sebagai provokasi dan mengancam akan melakukan pembalasan.
Di tengah tuduhan itu, Korea Selatan dan AS tetap melaksanakan latihan militer gabungan. Bahkan sekitar 240 jet tempur, termasuk jet tempur F-35 diketahui akan digunakan dalam latihan militer itu.
Bagi Korea Selatan, latihan militer gabungan ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan operasi militer dan kesiapsiagaan tempur. Korea Selatan pun membiarkan tuduhan-tuduhan Korea Utara.
“Politik Pyongyang yang menyalahkan ancaman eksternal dan memproyeksikan kepercayaan pada kemampuan militer dapat memotivasi pengambilan risiko yang lebih besar. Penyelidikan Korea Utara terhadap pertahanan perimeter Korea Selatan dapat menyebabkan baku tembak serius dan eskalasi yang tidak diinginkan,” jelas profesor Universitas Ewha, Leif-Eric Easley.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketegangan ini membuat Korsel memerintahkan seluruh warganya di dua pulau terpencil untuk mengungsi ke tempat perlindungan bom.
Baca SelengkapnyaLatihan itu dilakukan di tengah situasi memanas dengan Seoul dan Washington, saat Menlu AS Antony Blinken melakukan kunjungan ke Korea Utara.
Baca SelengkapnyaIni disampaikan Kim Jong-un di hadapan para mahasiswa universitas militer terbesar di Korea Utara.
Baca SelengkapnyaKim Jong-un turun langsung untuk memandu penembakan 18 rudal balistik dari peluncur roket 'super besar'.
Baca SelengkapnyaKapal selam bersenjata nuklir yang baru diluncurkan Korea Utara ini akan ditugaskan berpatroli di perairan antara semenanjung Korea dan Jepang,
Baca SelengkapnyaKetegangan meningkat setelah Korea Utara minggu lalu menuduh Seoul mengirim pesawat nirawak ke Pyongyang dan menyebarkan selebaran anti-Korea Utara.
Baca SelengkapnyaPemimpin Korea Utara, Kim Jong-un terlihat turun langsung mengawasi latihan tersebut.
Baca SelengkapnyaPemimpin Korea Utara Kim Jong-un menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke pabrik senjata Korea Utara.
Baca SelengkapnyaKorea Utara masih terus melakukan uji coba penembakan rudal-rudal balistik ke wilayah perairan Jepang. Penambakan itu disiarkan langsung di stasiun televisi.
Baca SelengkapnyaSebagai balasan atas serangan tersebut, Kim Jong-un memerintahkan militer Korea Utara untuk membombardir wilayah Korea Selatan dengan balon sampah dan tinja.
Baca SelengkapnyaRudal balistik Hwasongpho-11-Da-4.5 dilengkapi hulu ledak monster yang beratnya mencapai 4,5 ton.
Baca SelengkapnyaKim Jong-un dengan tegas menyerukan pasukan militernya untuk bersiap menghadapi segala bentuk provokasi dan ancaman dari musuh.
Baca Selengkapnya