Kontroversi di balik kepemimpinan Kim Jong-un

Merdeka.com - Hari ini, genap 30 tahun umur pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Namun, beberapa kejadian menyeramkan justru menyertai pemerintahan Kim semenjak dia menggantikan posisi ayahnya, Kim Jong Il , pada 17 Desember 2011.

Insiden terbaru dan mungkin terdengar sangat tragis adalah 'penyingkiran' pamannya sendiri, Jang Song Thaek, lantaran berusaha menggulingkan pemerintahannya. Kantor Berita Korea Utara (KCNA) pada 12 Desember lalu melaporkan Jang Song Thaek telah dieksekusi.

"Pengkhianat Jang Song Thaek sudah dieksekusi," bunyi berita utama dari KCNA. Padahal Jang selama ini dikenal sebagai orang paling berkuasa kedua di Korea Utara, seperti dilansir stasiun televisi CNN, 13 Desember lalu.

Dalam laporan KCNA menyebut pengadilan militer telah digelar sehari sebelumnya terhadap 'pengkhianat sepanjang masa' karena dia dituduh mencoba menjatuhkan pemerintah dengan segala cara.

"Semua tuduhan kejahatan diakui oleh tersangka dan segala bukti juga diakui oleh dia," kata laporan itu. KCNA menyebut Jang sebagai sampah dan lebih hina dari anjing. Dia telah mengkhianati partai dan pemimpinnya.

"Ini laporan yang mengejutkan," ujar Marcus Noland, pengamat senior di Institut Ekonomi Internasional Peterson kepada CNN.

Namun, kabar yang lebih mengejutkan lagi datang pekan lalu di mana menurut laporan sebuah surat kabar punya hubungan dengan Partai Komunis China, Kim Jong-un mengeksekusi pamannya itu untuk makanan 120 anjing lapar. Situs Business Insider pada Jumat pekan lalu melaporkan bahwa kabar eksekusi itu juga diumumkan oleh harian the Straits Times.

Menurut sebuah laporan, Jang ditelanjangi dan dijebloskan ke dalam sebuah kandang bersama lima ajudannya. Lalu 120 anjing sudah kelaparan sebab tidak makan selama tiga hari dimasukkan ke kandang itu untuk memangsa Jang dan lima ajudannya hingga binasa tak bersisa. Hukuman itu disebut 'quan jue' atau eksekusi oleh anjing.

The Straits Times menurunkan laporan itu pada 24 Desember lalu, tapi baru menyebar luas belakangan ini.

Sebelumnya, Kim juga pernah dilaporkan telah mengeksekusi sekutu pamannya itu dengan menggunakan senapan mesin antiserangan udara lantaran perselisihan bisnis.

Insiden mengerikan lainnya terjadi pada Agustus tahun lalu. Sebuah koran asal Korea Selatan melaporkan bahwa penyanyi Korea Utara, Hyon Song-wol, dikenal sebagai mantan pacar Kim, telah dieksekusi oleh sekelompok penembak.

Kim Jong-un dikabarkan mengeksekusi mantan kekasihnya itu lantaran membuat rekaman seks dengan sejumlah pemusik di negara itu. Mereka yang terlibat di film porno itu juga dihukum mati.

Surat kabar the Daily Mail menulis, Hyon Song wol, seorang penyanyi tersohor di Ibu Kota Pyongyang itu, diduga pernah menjalin cinta dengan Kim saat masih remaja hingga akhirnya menggantikan posisi ayahnya Kim Jong-il.

Meski pertemanan Kim dengan mantan bintang bola basket NBA, Dennis Rodman , seakan memperlihatkan sisi lain Kim, namun beberapa insiden yang terkadang tidak masuk akal masih menyertai sang pemimpin di awal tahun ini.

Situs Rocket News24 dua hari lalu menulis bahwa warga Korea Utara diwajibkan menghafal pidato Tahun Baru Kim Jong-un. Laporan dari China mengklaim bahwa pidato Tahun Baru Kim Jong-un sangat penting, dan melalui perintahnya semua orang di negara itu harus menghafal seluruh pidatonya.

Menurut laporan itu, penghafalan harus dilakukan di tempat kerja dan para pekerja tidak dapat kembali ke rumah mereka sampai berhasil melakukannya. Para pembelot dari Korea Utara mengatakan bahwa tekanan untuk mengingat pernyataan dari sang pemimpin secara rinci sangat penting dan penduduk merasa bahwa menghafal pidato dengan 10.900 karakter cukup untuk membuat mereka menjadi gila.