Konvoi rombongan Presiden Duterte dihantam serangan bom di Mindanao
Merdeka.com - Setidaknya tujuh orang anggota tim keamanan Presiden Filipina Rodrigo Duterte terluka akibat serangan bom yang diduga dilakukan oleh kelompok militan muslim kemarin. Serangan tersebut terjadi menjelang kunjungan Duterte ke wilayah pertempuran antara kelompok militan Islam dan pasukan pemerintah.
Alat peledak yang ditanam di sepanjang jalan tersebut meledak saat Duterte tengah melakukan konvoi ke Marawi, ibu kota provinsi Lanao del Sur, di Pulau Mindanao, Filipina.
"Truk yang membawa petugas keamanan presiden terkena ledakan bom," kata Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana kepada Reuters, seperti dilansir dari laman Russia Today, Rabu (30/11).
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Siapa yang menjadi target serangan? Sebuah laporan baru yang diterbitkan menyatakan bahwa 1,46 miliar pengguna aktif iPhone di seluruh dunia menghadapi serangan siber yang ditujukan pada ID Apple mereka.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Di mana perampokan terjadi? Toko jam mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tangerang disatroni perampok pada Sabtu (8/6).
-
Siapa yang diserang menjelang Pemilu? 'Jadi media center ini bukan media center capres-capresan, jadi tidak untuk capres-capres tapi ini untuk pelurusan informasi data dari pemerintah sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi yang valid ataupun serangan yang diterima (untuk pemerintah). Sekarangkan banyak juga serangan yang kami terima, urusan capres tapi serangannya ke Pemerintah,' imbuhnya.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
"Tidak ada baku tembak dalam serangan ini," tambah Lorenzana.
Sebelumnya, Lorenzana telah menyarankan agar Duterte membatalkan kunjungan ke Marawi yang dijadwalkan hari ini karena situasi di wilayah tersebut masih belum terkendali. Namun, Duterte tidak mengindahkan saran tersebut.
"Saya mendapat saran agar menunda (perjalanan tersebut). Tapi saya bilang tidak. Saya tetap akan pergi ke sana. Jika mungkin, tetap mengambil rute yang sama," kata Duterte seperti dikutip Reuters.
"Mungkin kita bisa perang tembak-menembak di sana," sambungnya.
Menurut keterangan koran lokal Philstar, serangan tersebut dilakukan oleh Maute, kelompok Islam yang juga beraliansi dengan kelompok militan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS). Sebelumnya, Maute juga bertanggung jawab atas pengeboman di Davao September lalu yang menewaskan 15 orang dan melukai puluhan lainnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mobil itu bahkan nyaris menyerempet rombongan delegasi KTT ASEAN hingga diteriaki salah satu komandan.
Baca SelengkapnyaGanjar Ungkap Kondisi Relawan Korban Penganiayaan Anggota TNI, Ada yang Patah Gigi
Baca SelengkapnyaDiduga rombongan pengantar jenazah tersebut menyerang rumah seorang anggota TNI akibat tersinggung setelah ditegur karena menggeber knalpot.
Baca SelengkapnyaDandim mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi manakala ada berita hoaks
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan memastikan proses hukum terhadap insiden ini terus berjalan.
Baca SelengkapnyaKasus penganiayaan terhadap sejumlah orang simpatisan capres-cawapres03 Ganjar-Mahfud viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaViral prajurit TNI Bentrok dengan pengiring jenazah di Manado
Baca SelengkapnyaDiplomat Indonesia bersama dengan sejumlah diplomat negara lainnya menjadi korban serangan teroris saat dalam perjalanan menuju sebuah acara di Pakistan.
Baca SelengkapnyaSerangan tersebut dikonfirmasi menewaskan seorang polisi yang mengawal konvoi.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI jadi korban pengeroyokan oleh sekelompok orang tidak dikenal (OTK
Baca SelengkapnyaAnggota TNI bernama Sersan Mayor Suprayito jadi korban pengeroyokan.
Baca SelengkapnyaSekelompok TNI masuk ke perkampungan Desa Selamat pada Jumat (8/11) malam sekitar pukul 21.30 WIB.
Baca Selengkapnya