Koran Australia pajang foto tangan Jokowi berlumuran darah
Merdeka.com - Koran Australia The Courier Mail hari ini dalam edisi cetaknya menampilkan foto Presiden Joko Widodo tangan kanannya berlumuran darah. Di judul depan koran itu tertulis huruf besar "Tangan Yang Berdarah".
Foto itu untuk menggambarkan betapa kejamnya keputusan Jokowi mengeksekusi mati delapan terpidana narkoba pada Rabu dini hari, termasuk Duo Bali Nine asal Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
Di halaman depan koran cetak itu terpampang jelas foto Presiden Jokowi berpakaian jas lengkap dengan kopiah dan tangan kanannya sedang terangkat ke arah depan dan telapak tangan itu dipenuhi darah.
-
Siapa yang terluka dalam eksekusi tersebut? Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Kenapa pelaku membunuh wanita di Bali? Pelaku tega menghabisi korban karena kesal dimintai bayaran untuk berhubungan badan.'Motifnya, tersangka kesal serta emosi karena korban (saat berhubungan badan) terus mendesak meminta bayaran untuk berhubungan badan yang kedua. Dan mengancam akan berteriak meminta pertolongan.
-
Bagaimana korban dibunuh? 'Dengan adanya perkataan dari korban tersebut maka pelaku menjadi sakit hati dan sangat kesal sehingga secara spontan pelaku membunuh korban dengan cara mencekik dan menjerat leher korban dengan tali sepatu sehingga korban meninggal dunia,' jelas Wira.
Dalam editorialnya, koran Courier Mail menulis, pelaksanaan eksekusi mati tadi malam itu sungguh kejam dan tidak berperikemanusiaan.
"Meski Menteri Luar Negeri Julie Bishop sudah memohon langsung untuk tidak mengumumkan pelaksanaan eksekusi, Indonesia dengan sombongnya tetap melakukan eksekusi itu," kata Courier Mail.
Kejadian ini seolah menampar wajah Australia. Kelakuan para polisi yang tertawa-tawa di penjara itu, termasuk yang memberi isyarat jempol sambil menyeringai sungguh keterlaluan, kata tajuk rencana Courier Mail.
Menurut koran itu, terpilihnya Jokowi sebagai presiden pada Juli lalu memberi harapan bagi demokrasi. Namun kini apa yang terlihat sebagai kekuatan Jokowi malah menjadi kelemahannya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pidato kenegaraan Presiden Jokowi jelang hari kemerdekaan Indonesia, mengejutkan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaBintara polisi itu membakar baliho Ganjar bersama seorang rekannya berinisial AS. Aksi keduanya, diduga dilakukan dalam kondisi mabuk.
Baca SelengkapnyaAyah di Muara Baru Banting Anaknya di Tengah Keramaian hingga Meninggal
Baca SelengkapnyaDampak dari penurunan baliho pasangan Capres-cawapres tersebut kini mendapat sorotan tajam publik
Baca SelengkapnyaAlih-alih saling menghargai, mereka justru melakukan penyiksaan terhadap sesama orang asli Papua. Nampak para warga dikumpulkan untuk disiksa ditodong senpi.
Baca SelengkapnyaBocah itu mengaku telah dicekoki arak madu oleh teman-temannya.
Baca SelengkapnyaDirangkum Merdeka.com, tercatat setidaknya ada 5 peristiwa pembunuhan sadis yang terjadi di sejumlah wilayah
Baca SelengkapnyaJokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.
Baca SelengkapnyaDua korban dianiaya orang tidak dikenal. Satu terluka satu lagi meninggal.
Baca SelengkapnyaMotif pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku didasari karena sakit hati
Baca Selengkapnya