Koran Libanon: Pangeran Muhammad Bin Salman Dukung Israel Gulingkan Raja Yordania
Merdeka.com - Putera Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad Bin Salman (MBS) dilaporkan mendukung Israel untuk merencanakan penggulingan Raja Yordania Abdullah II sebagai imbalan untuk menjadi pengelola wilayah pendudukan Yerusalem. Demikian dilaporkan harian Libanon, Al Akhbar.
Koran itu mengutip pernyataan seorang pejabat keamanan Yordania yang mengatakan upaya untuk menggulingkan Raja Abdullah II adalah rencana yang melibatkan Israel, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi, dan Amerika Serikat.
Menurut sumber yang tidak diketahui namanya itu, rencana penggulingan yang cukup rumit ini melibatkan banyak pihak, tapi Raja Abdullah II berhasil menggagalkan upaya itu dengan tenang dan tetap mempertahankan keseimbangan kekuatan internal dan kawasan.
-
Apa permintaan Arab ke Israel? 'Kami mengatakan ke Israel jangan lakukan ini, kami bilang ke mereka jangan percaya Hamas, Hamas adalah Ikhwanul Muslimin, Israel harus mengalahkan Hamas. Kami tidak akan menyampaikan ini secara publik, tapi kami mendukung kekalahan Hamas,' kata Raja Yordania, Abdullah II, seperti diungkap Woodward dalam bukunya.
-
Siapa yang memberikan dukungan penuh pada negara-negara Arab? Uni Soviet memberi dukungan penuh pada negara-negara Arab dalam persiapan perang melawan Israel.
-
Apa yang dilakukan Mesir untuk mendukung Israel? Mereka melakukan embargo minyak pada Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa. Harga minyak naik berkali lipat.
-
Apa perintah yang dikeluarkan Israel? Israel juga memerintahkan satu-satunya rumah sakit yang masih berdisi di Gaza, RS Eropa Gaza di Khan Younis, untuk dikosongkan.
-
Siapa yang diminta jadi presiden Israel? Einstein pun pernah diminta untuk menjadi presiden Israel, sayang ia menolak.
-
Kenapa Mesir dan Israel berdamai? Sadat menjajaki perjanjian damai antara Israel dan Mesir. Puncaknya adalah perjanjian Camp David yang ditandatangani di Amerika Serikat oleh Presiden Sadat dan PM Israel.
"Kewaspadaan Raja dan cepatnya pergerakan militer serta aparat keamanan berhasil menggagalkan upaya kudeta untuk menggulingkan dan menggantinya dengan kakaknya Pangeran Hamzah Bin Al-Hussein," kata sumber itu, seperti dilansir laman Middle East Monitor, Selasa (20/4).
Israel, lanjut sumber itu, berencana menggulingkan Raja Abdullah II karena Yordania menolak kesepakatan damai yang ditawarkan AS untuk Timur Tengah yang dikenal dengan nama "Kesepakatan Abad Ini" berisi rencana untuk mencarikan tanah air alternatif bagi Palestina dan mencaplok Bukit Yordan untuk dikuasai Israel.
Koran Libanon itu menuturkan Pangeran MBS sepakat mendukung Israel dalam rencana ini sebagai imbalan agar Arab Saudi menjadi pengelola wilayah suci Yerusalem menggantikan Yordania.
Dengan persetujuan AS, MBS kemudian meminta mantan Jaksa Kerajaan, Basem Awadallah, untuk menyiapkan proses perpindahan kekuasaan di tingkat internal keluarga Kerajaan Yordania, sementara pemimpin Fatah Muhammad Dahlan ditugaskan untuk memobilisasi rakyat Palestina di Yordania dan suku-suku setempat.
Menurut laporan itu, Saudi mempersenjatai sejumlah suku di selatan, memberikan mereka status kewarganegaraan sebagai imbalan jika mereka melancarkan operasi militer.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puter Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman akhirnya menyatakan Israel pelaku genosida di Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaIsu normalisasi hubungan Arab Saudi dan Israel bukan hal baru, namun banyak pertanyaan yang menyelimutinya.
Baca SelengkapnyaKenapa sejumlah negara Arab selama ini tidak bergerak membantu Palestina karena mereka di belakang bersekongkol dengan Israel.
Baca SelengkapnyaSaudi, UEA dan 7 Negara Islam Lain Tolak Putus Hubungan dengan Israel
Baca SelengkapnyaPara pemimpin Arab ini mengungkapkan keinginannya saat bertemu Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.
Baca SelengkapnyaKetika Iran menyerang Israel pada April lalu, negara Zionis itu dibantu dan didukung negara Arab seperti Yordania.
Baca SelengkapnyaPengaran MBS kembali menegaskan sikap Kerajaan Saudi dalam konflik Palestina-Israel.
Baca SelengkapnyaArab Saudi menjadi salah satu negara yang dicemooh karena memilih sikap tidak acuh atas penderitaan warga Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaGreater Israel atau Israel Raya adalah istilah yang memiliki makna sejarah dan politik, yang sering kali dikaitkan dengan Rencana Zionis untuk Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaSosok Raja Yordania yang disebut sebagai pengkhianat usai tembaki drone Iran yang serang israel.
Baca SelengkapnyaIni pertama kalinya Menteri Keamanan Nasional Israel itu menyerbu Al-Aqsa sejak 7 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaMBS juga menyerukan "kejahatan brutal" Israel di Gaza dihentikan.
Baca Selengkapnya