Korban Tewas Kapal Tenggelam di Malaysia Diduga Membawa TKI Ilegal Bertambah 5 Orang
Merdeka.com - Sebuah kapal yang diduga membawa puluhan TKI ilegal tenggelam di perairan Malaysia pada Rabu (15/12) dan 11 korban tewas. Jumlah korban tewas bertambah lima orang sehingga menjadi 16 orang.
Bertambahnya korban tewas ini disampaikan KJRI Johor Bahru dalam keterangannya.
Kapal yang membawa 50 orang itu tenggelam di Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor sekitar pukul 05.00 waktu setempat. Informasi terkait insiden itu diterima KJRI Johor Bahru dari Pusat Kawalan Operasi Maritim (MRSC) Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) Negeri Johor dan IPD (Polres) Kota Tinggi Johor.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Siapa korban tenggelamnya kapal di Korsel? Tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi korban atas tenggelamnya kapal di Korea Selatan.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
"Satgas KJRI Johor Bahru telah mendatangi lokasi kejadian dan bertemu dengan Timbalan Pengarah Operasi APMM Negeri Johor, Bapak Simon dan Kapolres Kota Tinggi, Inspektur Zaireal untuk mendapatkan informasi dan koordinasi penanganan lebih lanjut," jelas keterangan tersebut.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari kedua pejabat tersebut, kapal karam tersebut diduga membawa 50 WNI. Selain 16 korban meninggal, 14 orang selamat yang terdiri dari 12 laki-laki dan dua perempuan.
Dari dua korban perempuan yang selamat, satu orang dirawat di Rumah Sakit Kota Tinggi karena kondisi kritis (kekurangan cairan/dehidrasi).
"Dari 12 orang laki-laki yang selamat, pihak polis menduga satu orang diantaranya sebagai pelaku TPPO (tekong)," kata KJRI.
Saat ini 14 korban selamat telah diamankan Angkatan Tentara Malaysia (ATM) di Tanjung Sepang, Kota Tinggi untuk dilakukan penyidikan dan tes PCR pada Kamis (16/12).
Sementara jenazah korban dibawa ke RS Sultan Ismail Johor untuk keperluan otopsi, tes PCR dan identifikasi (pengambilan sidik jari) oleh pihak forensik rumah sakit.
Satgas KJRI Johor Baru mendatangi TKP kapal karam untuk mencari dokumen atau identitas penumpang kapal. Dari bukti-bukti dokumen yang ditemukan, para penumpang kapal berasal dari berbagai daerah seperti Jember, Cilacap, dan Lombok.
"Setelah diperolah hasil PCR negatif, Satgas KJRI esok pada Kamis (16/12) akan menemui Ketua bagian Forensik rumah sakit Dr. Zubair untuk keperluan pengambilan dokumentasi foto dan identifikasi ciri-ciri jenazah," jelasnya.
Jika 14 korban selamat dinyatakan negatif Covid-19 dan diserahkan dari Angkatan Tentara Malaysia kepada Jabatan Imigrasi Malaysia Negeri Johor, Satgas KJRI Johor Bahru akan melakukan verifikasi dan pendataan serta pendalaman informasi terkait kronolgis kejadian kecelakaan laut serta akan menghubungi pihak keluarga di Indonesia.
Berdasarkan informasi dari petugas di TKP, kapal karam terjadi saat menurunkan penumpang di sekitar perairan Tanjung Balau dan kapal dihantam ombak besar akibat cuaca buruk.
"Akibat dihantam ombak, kapal dalam posisi terbalik di tepi pantai dan ditemukan satu jenazah terperangkap dalam kapal terbalik dan 10 jenazah lainnya ditemukan di daratan sekitar 30 meter dari tepi pantai," jelasnya.
Jenis kapal yang digunakan yaitu Boat Pancung dengan ukuran Panjang 25 meter dan lebar 3 meter dilengkapi empat mesin dengan kapasitas masing-masing mesin 200 HP, berangkat dari Tanjung Uban, Kepulauan Riau. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencarian terhadap korban tenggelam telah ditutup.
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam diduga akibat kelebihan muatan penumpang
Baca SelengkapnyaKapal itu mengalami kecelakaan dan tenggelam saat melewari rute Johor-Indonesia di perairan Selat Melaka.
Baca SelengkapnyaTenggelamnya kapal penyeberangan di Buton Tengah mengakibatkan 15 orang tewas. Diduga kapal tersebut kelebihan muatan seusai merayakan HUT
Baca SelengkapnyaBadan SAR Nasional Banda Aceh kembali menemukan enam mayat diduga pengungsi Rohingya mengapung di perairan laut Kecamatan Indra Jaya, Aceh Jaya, Senin (25/3).
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, kasus kapal tenggelam tersebut masih diinvestigasi otoritas Jepang.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaAda dua penumpang atas nama Hasmira dan Mariana meninggal dunia akibat tidak bisa berenang.
Baca SelengkapnyaDua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaAnggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
Baca SelengkapnyaBasarnas mengerahkan tujuh unit kapal untuk mencari WN Taiwan yang hilang saat kapal terbalik di Pulau Seribu.
Baca Selengkapnya