Korban Wabah Tertua di Dunia 4.000 Tahun Lalu Akhirnya Terungkap, Ini Identitasnya
Merdeka.com - Dua kerangka dari manusia yang terjangkit wabah 4000 tahun lalu di Austria akhirnya teridentifikasi. Menurut Heritage Daily, kerangka ini berhasil diidentifikasi dalam proyek penelitian yang dipimpin oleh Austrian Academy of Sciences.
Dua kerangka itu diidentifikasi sebagai dua orang dewasa muda yang hidup 4.000 tahun yang lalu selama Zaman Perunggu.
Kedua korban wabah tersebut adalah laki-laki. Korban pertama diperkirakan meninggal pada usia sekitar 23 hingga 30 tahun. Sedangkan korban kedua diperkirakan meninggal pada usia 22 hingga 27 tahun.
-
Apa temuan arkeologi menakjubkan di Austria? Penemuan arkeologi menakjubkan dari masa lalu semakin terungkap oleh metode ilmiah modern. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Wina menunjukkan kuburan dengan kerangka dua orang dan seekor kuda yang ditemukan 20 tahun yang lalu di Wels.
-
Apa makna dari penemuan kerangka? Menurut INAH, penemuan terbaru ini memberikan pemahaman baru tentang hubungan antara anak-anak, pengorbanan manusia, dan dewa perang Huitzilopochtli.
-
Bagaimana arkeolog menemukan struktur ini? Begitulah cara para peneliti dari Universitas Internasional Higashi Nippon, Universitas Tohoku, dan Institut Penelitian Nasional Astronomi dan Geofisika di Mesir menemukan bagian sejarah yang tersembunyi ini. Antara tahun 2021 dan 2023, tim mempelajari lokasi tersebut dengan menggunakan tidak hanya satu, tetapi dua metode berteknologi tinggi: ground-penetrating radar (GPR) dan electrical resistivity tomography (ERT).
-
Siapa yang menemukan kerangka tersebut? Para ahli arkeologi menemukan situs pemakaman khusus wanita dan anak-anak tepat di bawah permukaan bukit pasir Teluk Whitesands di Kota St David’s, Wales.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Bavaria? Arkeolog di Jerman menemukan makam 'wali kota' atau disebut juga kepala suku berusia 6.800 tahun di Bavaria.
-
Siapa yang menemukan struktur itu? Dr Bart Root dari Universitas Teknologi Delft telah mempresentasikan temuan dari analisis gerakan-gerakan ini di Kongres Sains Europlanet, yang diadakan di Berlin pekan lalu, seperti dilansir IFL Science, Selasa (17/9).
Keduanya meninggal pada Zaman Perunggu Awal sekitar tahun 2000 SM.
Hingga saat ini, kedua kerangka tersebut dianggap sebagai kematian akibat wabah tertua di Austria.
Kala itu, ada wabah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis yang terjadi dalam tiga bentuk.
Pertama, ada Wabah Pneumonia yang menginfeksi paru-paru dan menyebabkan sesak napas, batuk, serta nyeri dada; kedua Wabah Pes yang memengaruhi kelenjar getah bening sehingga membuat manusia membengkak; dan ketiga Wabah Septikemia yang menginfeksi darah dan dapat menyebabkan jaringan menjadi hitam dan mati.
Kedua kerangka ini ditemukan di kuburan di Drasenhofen, negara bagian Austria Hilir Austria.
Bekerja sama dengan Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology, ahli mengampil sampel dari mahkota dari gigi korban, karena pembuluh darah mengalir di sini dan memungkinkan pendeteksian patogen yang ada di dalam darah pada saat kematian laki-laki itu.
Arkeolog dari Institut Arkeologi Austria Akademi Ilmu Pengetahuan Austria (OeAW), Katharina Rebay-Salisbury mengatakan dua manusia ini terinfeksi wabah dengan cara yang berbeda.
"Tidak seperti kemudian di Abad Pertengahan, wabah mungkin tidak ditularkan oleh kutu karena bakteri wabah awal tidak memiliki sifat genetik yang penting untuk ini. Oleh karena itu, bisa jadi jalur infeksi lain seperti infeksi droplet atau konsumsi daging yang terinfeksi,” kata Rebay-Salisbury.
Reporter magang: Yobel Nathania
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sedang Renovasi Gudang, Pria Ini Temukan Tulang Mamut dari Zaman Prasejarah
Baca SelengkapnyaPria ini menemukan fosil mammoth berusia 30.000 tahun saat akan renovasi gudang anggur.
Baca SelengkapnyaPasangan ini awalnya menduga mayat tersebut merupakan pendaki yang meninggal di atas gunung.
Baca SelengkapnyaMakam kuno ditemukan saat penggalian tanah untuk membangun sebuah gimnasium di Lombardy Italia.
Baca SelengkapnyaKerangka manusia ini ditemukan pada 1916 di sebuah pulau di Norwegia.
Baca SelengkapnyaSetelah bertahun-tahun menjadi perdebatan, sosok-sosok yang dikubur di dalam makam kuno di Vergina, Yunani akhirnya terungkap.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan menemukan artefak berusia 500.000 tahun yang dapat mengubah pemahaman tentang kehidupan manusia purba.
Baca SelengkapnyaAnak panah purba ini ditemukan berkat mencairnya gletser di gunung.
Baca SelengkapnyaIni penampakan kuburan massal raksasa di Jerman yang diduga menjadi saksi peristiwa wabah pes di Eropa.
Baca SelengkapnyaStruktur makam yang ditemukan arkeolog berbeda dari pemakaman kuno pada umumnya.
Baca SelengkapnyaSelain masih memakai perhiasan mewah, kerangka yang jenis kelaminnya masih misterius ini juga dikubur dengan senjata.
Baca SelengkapnyaMenurut paleontolog Rodrigo Temp Müller, fosil ini diperkirakan berusia sekitar 233 juta tahun.
Baca Selengkapnya