Korea Selatan akan Mulai Vaksinasi Anak 12-17 Tahun
Merdeka.com - Korea Selatan akan memulai vaksinasi COVID-19 untuk anak berusia 12-17 tahun dan menawarkan suntikan penguat (booster) kepada warga berusia 75 tahun ke atas sebagai upaya negara itu untuk kembali hidup normal pada akhir Oktober.
Komite penasihat vaksinasi dari Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) telah memutuskan bahwa manfaat vaksinasi anak-anak lebih besar daripada risikonya.
Namun, Direktur KDCA Jeong Eun-kyeong menyarankan para orang tua yang memiliki anak sehat, misalnya tidak memiliki penyakit bawaan, untuk mempertimbangkan manfaat vaksinasi dalam membuat keputusan.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Kapan anak harus di vaksin PCV? Jadwal Imunisasi Vaksin PCV telah dimasukkan dalam program imunisasi dasar untuk anak-anak berusia 0 hingga 18 tahun di Indonesia.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
Meskipun menyetujui vaksinasi untuk anak-anak berusia 12-17 tahun dengan suntikan Pfizer, KDCA dan pemerintah tidak mewajibkan semua anak untuk divaksin.
Jeong mengatakan dosis booster awal dari vaksin Pfizer/BioNTech dan Moderna akan diberikan kepada mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah atau dianggap berisiko tinggi, yaitu lansia serta penghuni dan staf panti jompo.
Dilansir dari laman Antara mengutip Reuters, Senin (27/9), Korsel berencana meningkatkan vaksinasi dan mengimunisasi penuh 90 persen warga yang berusia 60 tahun atau lebih, dan 80 persen warga berusia 18-59 tahun pada akhir Oktober.
Lebih dari 91 persen orang berusia 60 tahun ke atas di negara itu telah menerima sedikitnya satu dosis vaksin.
Vaksinasi sedang dilakukan bagi mereka yang berusia 18 tahun ke atas, 86,3 persen di antaranya telah mendapat suntikan pertama.
Korsel, telah berjuang melawan gelombang infeksi keempat sejak awal Juli, bekerja keras pada akhir pekan lalu untuk menahan lonjakan kasus.
Kasus infeksi harian menembus angka 3.000 untuk pertama kalinya pekan lalu yang dipicu oleh hari libur nasional.
Pada Minggu, negara itu melaporkan 2.383 kasus baru virus corona sehingga total infeksi menjadi 303.553 dengan 2.456 kematian.
Terlepas dari jumlah kasus harian yang tinggi, Korsel telah mempertahankan rendahnya tingkat kematian yaitu 0,81 persen. Kasus COVID-19 yang parah pun relatif rendah dan stabil, yaitu 319 kasus pada Minggu.
Sekitar 74,2 persen dari 52 juta penduduk Korsel telah mendapat setidaknya satu dosis vaksin hingga Minggu, dan lebih dari 45 persen telah divaksinasi penuh.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaPasien dijadwalkan menjalani kontrol kembali di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta pada bulan depan.
Baca SelengkapnyaTotal jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaVaksin HPV diberikan untuk melindungi diri dari inveksi HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.
Baca SelengkapnyaUsia anak sekolah dan remaja diharuskan mendapat informasi dan edukasi soal sistem, fungsi, dan proses reproduksi.
Baca SelengkapnyaAturan itu menjadi polemik usai pemerintah berencana menyediakan alat kontrasepsi bagi pelajar dan remaja.
Baca Selengkapnya