Korea Selatan Capai Target 70 Persen Vaksinasi Covid-19
Merdeka.com - Korea Selatan kemarin mencapai target vaksinasi 70 persen dari 52 juta penduduk. Dengan capaian ini Korsel berencana kembali menjalani hidup normal bulan depan.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) menjelaskan, target yang ditetapkan sebulan sebelum Korea Selatan memulai vaksinasi pada akhir Februari itu tercapai pada pukul 14.00 waktu setempat dengan sekitar 36 juta divaksinasi.
Awalnya target ini diragukan seiring kurangnya pasokan vaksin dan keterlambatan pengiriman. Namun meski awalnya banyak tentangan, Korsel dengan cepat meningkatkan vaksinasinya, terutama berkat pasokan yang diperluas dan penerimaan publik yang relatif tinggi, melampaui Amerika Serikat dan negara-negara pemula lainnya.
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
-
Mengapa klaim tersebut diragukan? Dalam artikel juga tidak ditemukan adanya narasi yang menyebut Jokowi dan Listyo SIgit mencopot Polda Jabar karena membatalkan sidang tersangka Pegi.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Kenapa pembangunan IKN di era Prabowo-Gibran diprediksi kurang maksimal? Hal itu, dikarenakan Prabowo berencana akan menggelontorkan dana untuk pembangunan IKN sebanyak Rp16 triliun per tahun.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
Menteri Kesehatan Kwon Deok-cheol pekan lalu menyatakan pemerintah akan memulai kembali aktivitas normal secara bertahap mulai 1 November. Tadinya aktivitas normal dijadwalkan dimulai pada pertengahan November.
"Tidak mungkin untuk mengakhiri pandemi dengan mencapai kekebalan kelompok karena penyebaran varian Delta yang sangat menular," jelas KDCA dalam sebuah pernyataan.
"Tetapi memenuhi tujuan vaksinasi memiliki arti yang signifikan dalam mengurangi kasus parah dan kematian, dan sebagai prasyarat penting untuk transisi ke pemulihan bertahap dalam kehidupan kita sehari-hari," kata KDCA, seperti dilansir laman Al Arabiya, Minggu (24/10).
Korea Selatan sejauh ini dianggap berhasil mengatasi pandemi tanpa memberlakukan karantina wilayah seperti yang dilakukan di banyak negara lainnya berkat gencarnya pengetesan dan penelusuran kontak.
Namun Korsel terus berupaya menekan gelombang keempat COVID-19 sejak musim panas lalu, dengan kasus harian baru mencapai 3.000 untuk pertama kalinya bulan lalu meski kasus kritis dan kematian sangat sedikit.
Jumat lalu KDCA melaporkan 1.508 kasus baru Covid-19.
Reporter magang: Ramel Maulynda Rachma
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun beberapa atlet terkenal telah dinyatakan positif COVID-19 di Olimpiade Paris 2024.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaPer hari ini, penyaluran KUR baru mencapai Rp233,5 triliun.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMelihat penyaluran KUR yang stagnan, pihaknya memiliki tiga terobosan penting. Pertama meminta kepada pihak perbankan tak minta angunan.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaJumlah itu masih di bawah target belanja produk dalam negeri tahun ini sebesar Rp778 triliun.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca Selengkapnya