Korea Selatan Laporkan Lima Kasus Varian Omicron, Dua di Antaranya dari Nigeria
Merdeka.com - Korea Selatan melaporkan lima kasus pertama virus corona varian Omicron, menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDA), Rabu.
Temuan itu dilaporkan di tengah lonjakan kasus harian yang memicu kekhawatiran terhadap beban sistem kesehatan di negara itu.
Dua dari lima kasus itu adalah pasangan yang telah divaksin penuh dan dinyatakan positif terinfeksi varian baru tersebut setelah tiba dari Nigeria minggu lalu. Tiga kasus lainnya adalah dua kerabat dan seorang teman dari pasangan tersebut, kata KDCA.
-
Apa fakta trending tentang Korea Utara? Terbaru, di tahun 2024 ini, Korea Utara jadi sorotan usai mengirim ribuan balon berisi sampah ke Korea Selatan.
-
Aturan apa yang dicabut tentang masker? Pemerintah Indonesia akhirnya mencabut kebijakan wajib menggunakan masker bagi masyarakat di tempat umum. Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 1 Tahun 2023 tentang Protokol Kesehatan pada Masa Transisi Endemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
-
Kenapa Korea Selatan alami darurat kelahiran? Sebelumnya, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol telah mengumumkan 'darurat nasional terhadap populasi' pada bulan Juni lalu saat mengumumkan rencana pemerintah untuk memperluas bantuan tunai bagi bayi-bayi yang baru lahir dan langkah-langkah untuk mengurangi penurunan angka kelahiran.
-
Apa yang ingin dihentikan oleh Presiden? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Kenapa Korea Utara melarang akses internet? Pemerintah Korea Utara membatasi akses internet di negara tersebut. Bahkan, di era modern ini, tidak semua warga Korea Utara memiliki akses internet. Mereka yang memilikinya pun hanya diperbolehkan mengunjungi sejumlah situs web yang dikontrol pemerintah.
-
Apa yang turun di Korea? Hasilnya hampir seluruh negara mengalami tren kenaikan, kecuali Thailand.Merujuk data KTO yang dilansir The Korea Times, periode Januari-April 2024, hanya 119.000 wisatawan Thailand yang menghabiskan waktu di Korea.
Lonjakan kasus dimulai pada awal November setelah negara itu melonggarkan pembatasan.
Munculnya varian baru Omicron mendorong pemerintah Korsel untuk menghentikan rencana pelonggaran aturan lebih lanjut. Demikian dilansir laman Antara mengutip Reuters, Rabu (1/12).
Korsel juga mengatakan pada Rabu bahwa konferensi pemelihara perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang semula diharapkan dapat menarik lebih dari 700 orang ke Seoul minggu depan, akan diadakan secara daring.
Negara itu telah menginokulasi lengkap hampir 92 persen penduduk dewasa dan sekarang fokus pada vaksinasi anak-anak dan program booster.
Namun, para ahli memperingatkan bahwa kasus akan terus meningkat sampai orang yang tidak divaksin memperoleh kekebalan alami melalui infeksi.
"Untuk memperlambat laju gelombang infeksi saat ini, pihak berwenang dapat menurunkan jumlah kasus dengan menerapkan kembali pembatasan sosial," kata Jung Jae-hun, seorang profesor pengobatan preventif di Universitas Gachon.
Korsel mengatakan rumah sakit tengah merawat 723 pasien dengan COVID-19 yang parah. Hampir 90 persen kapasitas ranjang perawatan intensif di ibu kota Seoul dan sekitarnya telah terisi, sementara 842 pasien menunggu untuk giliran masuk.
Asosiasi Medis Korea mendesak pemerintah untuk mendirikan fasilitas perawatan dan mengizinkan perawatan antibodi bagi pasien COVID-19 berisiko tinggi sebelum kondisi mereka menjadi lebih parah.
Pihak berwenang akan menyiapkan sedikitnya 1.300 tempat tidur rumah sakit tambahan pada pertengahan Desember, kata Menteri Dalam Negeri dan Keamanan Jeon Hae-cheol dalam pertemuan khusus COVID-19.
Lebih dari 84 persen pasien COVID-19 yang sakit parah berusia 60 tahun ke atas. Para ahli telah mengingatkan bahwa tingkat antibodi dari vaksin akan berkurang dan mendesak para lansia untuk mendapatkan suntikan booster.
Korsel mencatat 5.12 kasus baru pada Selasa (30/11), sehingga total infeksi COVID-19 di negara itu mencapai 452.350 kasus dan 3.658 kematian.
Meskipun tingkat rawat inap meningkat, angka kematian di negara itu masih relatif rendah, yaitu 0,81 persen, menurut data pemerintah.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnya