Korea Utara Kembali Laporkan Kasus Covid Setelah Klaim Menang Lawan Pandemi
Merdeka.com - Korea Utara kembali menemukan empat kasus demam baru di dekat perbatasan China pada Kamis, yang mungkin disebabkan infeksi virus corona. Temuan ini dilaporkan dua pekan setelah pemimpin Kim Jong Un mengumumkan pihaknya berhasil menang melawan pandemi Covid-19.
Kantor berita pemerintah Korea Utara, KCNA melaporkan petugas kesehatan tengah melakukan tes genetik pada sampel yang diambil dari empat orang yang mengalami demam di Provinsi Ryanggang untuk memastikan apakah disebabkan "epidemi ganas". Korea Utara sering menggunakan istilah itu, juga "virus ganas," untuk menyebut Covid-19 dan virus corona.
Dikutip dari ABC News, Jumat (26/8), pihak berwenang segera melakukan lockdown di wilayah tersebut dan berencana untuk melakukan pembatasan ketat serta karantina sampai petugas kesehatan bisa memastikan penyebab demam tersebut.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa itu penyakit misterius di China? Dalam beberapa hari terakhir, China dihantui lonjakan penyakit pernapasan misterius di kalangan anak-anak di sepanjang wilayah utara, menciptakan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
-
Dimana virus ditemukan? Peneliti dari Universitas Northwestern telah mengidentifikasi lebih dari 600 jenis virus yang berbeda dalam 92 sampel pancuran dan 34 sampel sikat gigi, tanpa ada dua sampel yang sama.
-
Kenapa muncul wabah misterius ini? Para pejabat China dengan cepat memberikan penjelasan, menekankan masyarakat tidak perlu panik. Para pejabat mengaitkan peningkatan kasus penyakit mirip pneumonia ini dengan kombinasi patogen umum selama musim dingin pertama tanpa pembatasan Covid-19 yang ketat.
KCNA mengatakan otoritas kesehatan memberikan perhatian ekstra pada kasus-kasus tersebut karena keempat pasien tidak memiliki riwayat infeksi virus corona.
KCNA menyampaikan, satgas penanganan pandemi mengerahkan ahli epidemiologi maupun ahli virologi ke daerah tersebut untuk mengambil sejumlah tindakan dan melakukan penelsuuran kontak di bawah pengawasan medis yang ketat.
Korea Utara mengklaim tidak ada kasus yang dikonfirmasi di bagian mana pun di negara itu sejak 10 Agustus ketika Kim mengumumkan kemenangan penanganan pandemi hanya tiga bulan setelah mengakui adanya wabah tersebut.
Setelah mengakui wabah Omicron pada Mei, Korea Utara melaporkan sekitar 4,8 juta "kasus demam" di seluruh negeri. Korea Utara mengklaim 74 orang meninggal akibat wabah ini, yang diragukan sejumlah pihak mengingat kurangnya alat kesehatan yang tersedia di negara tersebut.
Reporter Magang: Gracia Irene
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaKepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaNgabila berujar, empat kasus ini merupakan temuan yang berbeda dan tak berkaitan satu sama lain.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaPenyakit Pernapasan Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan
Baca SelengkapnyaKemenkes menemukan kasus suspek cacar monyet atau mpox di Tangerang,
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnya