Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Korea Utara Luncurkan Rudal Bukan Pakai Satelit GPS Buatan AS, Tapi Glonass Rusia

Korea Utara Luncurkan Rudal Bukan Pakai Satelit GPS Buatan AS, Tapi Glonass Rusia Korea Utara tembakkan rudal balistik dari kapal selam. ©STR/AFP/KCNA VIA KNS

Merdeka.com - Korea Utara meluncurkan rudalnya dengan bantuan satelit navigasi Rusia, bukan GPS buatan Amerika Serikat. Demikian menurut para pengamat.

Pyongyang Senin lalu kembali meluncurkan rudal keempat dalam dua pekan terakhir dan rudal itu tampaknya adalah dua rudal balistik dengan daya jelajah jarak pendek. Rudal Korut itu kemudian jatuh di perairan Semenanjung Korea, kata Kepala Staf Pasukan Gabungan Korea Selatan, seperti dilansir laman South China Morning Post, Selasa (18/1).

Korut juga menguji coba rudal hipersonik pada 5 dan 11 Januari lalu kemudian melepaskan rudal balistik Jumat pekan lalu, kata kantor berita pemerintah Korut, KCNA.

Uji coba ini dilakukan setelah sebelumnya Amerika Serikat pekan lalu menerapkan sanksi baru terhadap Korut karena peluncuran rudal itu. AS kembali menyerukan agar Pyongyang kembali mau membahas isu denuklirisasi yang terputus sejak 2019.

Pyongyang kian sering menguji coba rudal mereka dalam beberapa tahun terakhir, termasuk dua rudal balistik antarbenua dengan daya jelajah lebih dari 6.000 kilometer pada 2017. Uji coba itu mereka lakukan tanpa bantuan satelit navigasi AS, GPS.

"Tak satu pun dari negara anti-AS (seperti Korut) yang mau memakai GPS karena mereka khawatir ada kemungkinan bisa diganggu dan disusupi oleh militer AS," kata Andrei Chang, pemimpin redaksi Kanwa Defence Review yang berbasis di Kanada.

Chang menuturkan Korut memilih memakai sistem navigasi BeiDou buatan China atau satelit navigasi global buatan Rusia (Glonass).

Namun menurut sumber dekat di militer China di Beijing, sistem BeiDou yang sudah berfungsi penuh sejak 2020 tidak menyediakan layanan navigasi bagi negara lain yang ingin meluncurkan rudal.

Sumber itu mengatakan Korut memakai satelit Glonass Rusia yang cakupannya tidak seluas GPS untuk uji coba meluncurkan rudal.

"Para ahli di Pyongyang menganalisis sistem BeiDou dan Glonass lalu memutuskan satelit buatan Rusia itu lebih cocok dengan lokasi geografi Korea Utara untuk meluncurkan rudal di dataran tinggi," kata sumber itu.

"Terlebih lagi, sudah menjadi rahasia umum Korut mengambil keuntungan dari negara bekas Uni Soviet itu yang telah memberikan teknologi rudal jarak menengah kepada Pyongyang setelah menandatangani Perjanjian Rudal Nuklir Jarak Menengah dengan AS."

Perjanjian yang diteken pada 1987 itu diabaikan oleh Washington pada 2019. Dalam perjanjian itu baik AS maupun Uni Soviet bersedia menghancurkan semua sistem peluncuran rudal nuklir dari darat dan kapal dengan jarak 500 hingga 5.500 kilometer. Namun Moskow sudah memberikan teknologi itu kepada Pyongyang," kata si sumber.

Sementara itu sistem navigasi China BeiDou selama ini sudah dipakai oleh Iran dan Pakistan untuk keperluan militer, kata sumber di Beijing itu.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Momen Kim Jong-un Tembakan Rudal Jelajah dari Dalam Laut
FOTO: Momen Kim Jong-un Tembakan Rudal Jelajah dari Dalam Laut

Korea Utara kembali melakukan uji coba peluncuran dua rudal jelajah strategis terbaru yang ditembakan dari kapal selam.

Baca Selengkapnya
FOTO: Wajah Puas Kim Jong-un Luncurkan
FOTO: Wajah Puas Kim Jong-un Luncurkan "Nuklir" sebagai Serangan Balasan

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un terlihat turun langsung mengawasi latihan tersebut.

Baca Selengkapnya
Rudal Nuklir Korea Utara Bikin Cemas Dunia
Rudal Nuklir Korea Utara Bikin Cemas Dunia

Berbagai pengembangan dan uji coba rudal nuklir yang dilakukan Korea Utara dipandang sebagai ancaman dunia. Simak selengkapnya!

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen Kim Jong-un Kerahkan 250 Peluncur Rudal Maut ke Garis Depan Korea Utara
FOTO: Momen Kim Jong-un Kerahkan 250 Peluncur Rudal Maut ke Garis Depan Korea Utara

Pengerahan ratusan rudal maut Korea Utara ini dianggap sebagai ancaman oleh Korea Selatan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ngerinya Hwasong-19, Rudal Nuklir Terbaru Korut Diklaim Paling Kuat Sedunia dan Bisa Serang Seluruh Wilayah AS
FOTO: Ngerinya Hwasong-19, Rudal Nuklir Terbaru Korut Diklaim Paling Kuat Sedunia dan Bisa Serang Seluruh Wilayah AS

Dalam uji coba yang dipantau Kim Jong-un, rudal balistik antarbenua Hwasong-19 berhasil terbang lebih tinggi. Rudal ini juga melesat jauh ke luar angkasa.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ngerinya Rudal Nuklir Terkuat Korea Utara Hwasong-18, Serangannya Bisa Sampai AS
FOTO: Ngerinya Rudal Nuklir Terkuat Korea Utara Hwasong-18, Serangannya Bisa Sampai AS

Korea Utara kembali menguji coba rudal balistik antarbenua Hwasong-18 untuk mengukur kesiapannya dalam menghadapi ancaman perang nuklir melawan AS.

Baca Selengkapnya
FOTO: Siaran Langsung Korea Utara Saat Melepas Tembakan Rudal-Rudal Balistik ke Jepang
FOTO: Siaran Langsung Korea Utara Saat Melepas Tembakan Rudal-Rudal Balistik ke Jepang

Korea Utara masih terus melakukan uji coba penembakan rudal-rudal balistik ke wilayah perairan Jepang. Penambakan itu disiarkan langsung di stasiun televisi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ngeri! Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik Berhulu Ledak Monster
FOTO: Ngeri! Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik Berhulu Ledak Monster

Rudal balistik Hwasongpho-11-Da-4.5 dilengkapi hulu ledak monster yang beratnya mencapai 4,5 ton.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ngerinya Hwasong-16B, Rudal Balistik Terbaru Korea Utara Dilengkapi Hulu Ledak Hipersonik
FOTO: Ngerinya Hwasong-16B, Rudal Balistik Terbaru Korea Utara Dilengkapi Hulu Ledak Hipersonik

Ini menjadi langkah terbaru dalam rencana pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un yang ingin menggunakan bahan bakar padat untuk menggerakkan semua rudalnya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ini Penampakan Rudal Korea Utara yang Menggempur Wilayah Kharkiv di Ukraina
FOTO: Ini Penampakan Rudal Korea Utara yang Menggempur Wilayah Kharkiv di Ukraina

Rusia diduga memakai rudal buatan Korea Utara itu untuk menggempur wilayah Kharkiv, Ukraina beberapa hari yg lalu.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ngerinya Hwasong-18, Balistik Generasi Baru Korea Utara yang Bisa Bikin Amerika Serikat Ketar-ketir
FOTO: Ngerinya Hwasong-18, Balistik Generasi Baru Korea Utara yang Bisa Bikin Amerika Serikat Ketar-ketir

KCNA melaporkan rudal balistik generasi baru Korea Utara itu memiliki durasi waktu terbang terlama yakni 74 menit atau mampu terbang sejauh 1.001 kilometer.

Baca Selengkapnya