Korea Utara punya komputer tablet tandingan mirip iPad
Merdeka.com - Korea Utara telah mengeluarkan komputer tablet layaknya iPad Apple versinya sendiri, setelah dikembangkan oleh negara pimpinan Kim Jong-un itu.
Namun, komputer tablet berlayar tujuh inci dengan nama Samjiyon itu tidak menyediakan informasi yang memungkinkan para penggunanya melihat kehidupan di balik negara tertutup itu. Ini lantaran perangkat itu tidak dapat terhubung dengan Internet, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Rabu (6/11).
Sejak diumumkan pada 2012 lalu, komputer tablet ini telah dikembangkan dengan menggunakan versi perangkat lunak Google berbasis android.
-
Kenapa Korea Utara melarang akses internet? Pemerintah Korea Utara membatasi akses internet di negara tersebut. Bahkan, di era modern ini, tidak semua warga Korea Utara memiliki akses internet. Mereka yang memilikinya pun hanya diperbolehkan mengunjungi sejumlah situs web yang dikontrol pemerintah.
-
Kenapa warga negara tertentu tidak dapat akses internet? Laporan yang bertajuk Digital 2024 Global Overview Report itu salah satunya memotret kondisi negara-negara yang masih warganya belum terkoneksi internet. Mereka menyebutkan bahwa sebanyak 2,7 miliar orang di dunia belum mendapatkan akses internet. Lalu, rakyat negara mana saja yang masih belum terkoneksi internet? Apakah Indonesia termasuk?
-
Di mana warga negara tidak terkoneksi internet? Mereka menyebutkan bahwa sebanyak 2,7 miliar orang di dunia belum mendapatkan akses internet.
-
Siapa saja yang belum terhubung internet? Mereka menyebutkan bahwa sebanyak 2,7 miliar orang di dunia belum mendapatkan akses internet.
-
Apa saja HP yang tak bisa pakai WA? Berdasarkan laporan dari GizChina dan Canaltech, Kamis (27/6), terdapat 35 ponsel yang masa dukungan aplikasinya akan diakhiri oleh WhatsApp.
-
Kenapa Irak matikan internet? Dilansir dari Smex, Selasa (8/10), pemerintah Irak pertama kali memutus internet pada Juni 2014, dengan alasan 'situasi keamanan luar biasa yang dialami Irak akibat kendali ISIS atas beberapa provinsi'.
Dibandingkan dengan komputer tablet versi Barat yang terbilang mahal, harga Samjiyon hanya berkisar Rp 2,8 juta dan sudah dilengkapi dengan beberapa pilihan aplikasi, salah satunya sebuah versi permainan game Angry Birds.
Meskipun perangkat itu tidak dapat mengakses Internet, tapi tablet ini dirancang untuk dapat terhubung dengan fasilitas intranet milik Korea Utara, di mana mereka menyediakan beberapa aplikasi, seperti propaganda negara, berita, program televisi, dan pendidikan.
Salah satu aplikasi lainnya adalah sebuah perangkat tambahan bahasa yang mengajarkan penggunanya dasar-dasar bahasa Inggris. Perangkat ini juga memuat lebih dari 100 buku elektronik (e-book).
Namun layaknya intranet, eBook yang ada hanya bertema nasionalistik. Sebagian besar isinya adalah tentang politik, militer, dan sejarah budaya Korea Utara.
Perangkat itu lebih kecil dari iPad keluaran terbaru, dengan lebar layar tujuh inci dan resolusi gambar 1.024 x 768 pixel. Sedangkan iPad Apple ukuran layarnya 9,7 inci dengan resolusi gambar 2.048 x 1.536.
Salah satu peneliti yang bekerja di situs NorthKoreaTech mengatakan mereka diperbolehkan membeli perangkat itu sebelum dilepas ke pasaran melalui sebuah bandara dan ke negara tetangga.
Setelah menggunakan produk itu, narablog berkecimpung di bidang teknologi itu mengatakan kinerja komputer tablet ini sebanding dengan model versi Barat.
"Saya hanya bisa mengatakan dengan jujur bahwa Samjiyon sangat mengesankan," kata peneliti tidak disebutkan namanya itu. "Dalam hal kemampuan reaksi dan kecepatan, perangkat ini hampir bersaing melawan tablet yang unggul di luar sana. Dan juga, hampir tidak ada perbedaan ketika bermain permainan yang saya sudah terbiasa seperti Angry Bird."
Selain itu, mereka yang juga sudah melihat komputer tablet ini adalah Professor Ruediger Frank dari Universitas Wina, Swiss. Dia menulis di sebuah blog bahwa tablet itu dibuat untuk orang-orang yang sebagian besar penggunaannya tidak membutuhkan koneksi Internet.
"Keberadaan tablet ini tidak mengubah kenyataan bahwa Korea Utara, bagi kebanyakan penduduknya, adalah sebuah negara yang tetap bekerja secara manual dan kondisi hidupnya sederhana," ujar Ruediger.
"Tapi Samjiyon adalah sebuah perangkat yang berguna dan menghibur untuk masyarakat minoritas yang berada dalam sebuah sistem totaliter dengan ideologi yang dominan," ucap dia. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kegagalan ini sudah yang kedua kalinya. Tetapi Korea Utara akan mencobanya lagi.
Baca SelengkapnyaIndonesia juga terus mendorong perluasan pembangunan infrastruktur digital lainnya.
Baca SelengkapnyaBenarkah kecepatan internet di kantor NASA mencapai 91 Gpbs? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaPenyetelan lagu-lagu K-pop ke Korea Utara dianggap salah satu propaganda efektif.
Baca SelengkapnyaSatelit mata-mata pertama dari Korea Utara diklaim telah memotret Gedung Putih, Pentagon, dan kapal induk Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaKorea Utara mengatakan satelit mata-mata diperlukan untuk menghadapi dugaan ancaman dari Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaStrategi khas China ini tidak akan bertahan lama kecuali produk mereka memenuhi standar ketat.
Baca SelengkapnyaFakta Korea Utara sebagai negara tertutup yang perlu diketahui oleh banyak orang.
Baca SelengkapnyaDalam uji coba yang dipantau Kim Jong-un, rudal balistik antarbenua Hwasong-19 berhasil terbang lebih tinggi. Rudal ini juga melesat jauh ke luar angkasa.
Baca SelengkapnyaSesuai kesepakatan awal, Indonesia dibebankan 20 persen dari total biaya pengembangan pesawat tempur itu.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Korea semakin gencar melakukan perlawanan hukum, meningkatkan pengaduan antidumping dan pelanggaran paten terhadap China.
Baca Selengkapnya