Korea Utara tetapkan status siaga perang
Merdeka.com - Korea Utara hari ini menyatakan telah menetapkan status siaga perang. Negara pimpinan Kim Jong-un itu juga telah memasang roket yang diarahkan ke daratan Amerika Serikat, Kepulauan Hawaii, dan Pulau Guam, untuk kemungkinan penyerangan.
Stasiun televisi Aljazeera melaporkan, Selasa (26/3), pernyataan dikeluarkan Tentara Rakyat Korea itu menandai sikap berapi-api yang ditunjukkan Pyongyang sejak berlangsungnya latihan militer bersama antara Amerika dan Korea Selatan awal bulan ini.
"Petinggi Tentara Rakyat Korea menyatakan bahwa semua pasukan artileri, termasuk unit roket strategi dan artileri roket jarak jauh telah disiapkan untuk bertempur," kata Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).
-
Bagaimana Korea Utara meluncurkan rudal antarbenua? Akan ada silo, gerbong kereta, kapal selam, dan peluncur rudal bergerak.
-
Kenapa Korea Utara mengembangkan rudal hipersonik? Tak puas hanya dengan rudal balistik, Pyongyang juga mengembangkan rudal hipersonik jenis baru.
-
Siapa yang diincar oleh senjata nuklir Korea Utara? Analis mengatakan Korea Utara memperlihatkan ancaman nuklir yang semakin beragam ke Amerika Serikat dan Korea Selatan.
-
Apa fakta trending tentang Korea Utara? Terbaru, di tahun 2024 ini, Korea Utara jadi sorotan usai mengirim ribuan balon berisi sampah ke Korea Selatan.
-
Kapan Korea Utara tembakkan 6 rudal taktis? Sejumlah rudal taktis ditembakkan secara bersamaan dari kendaraan peluncur rudal balistik jarak pendek (SRBM) di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara, pada 9 Maret 2023.
-
Dimana rudal ditembakkan? Meski tak diketahui jaraknya, namun tampak rudal tersebut mampu membidik dari jarak yang cukup jauh dan menjangkau tentara Israel.
Keberhasilan Korea Utara meluncurkan roket jarak jauh pada Desember tahun lalu juga membuat banyak para ahli percaya negara paling tertutup di dunia ini telah menciptakan rudal balistik antar benua yang memungkinkan untuk menyerang wilayah Amerika Serikat.
Pengumuman ini muncul satu hari setelah militer Korea Selatan dan Amerika menandatangani pakta perjanjian yang mendukung adanya kerja sama militer untuk merespon setiap provokasi dari Korea Utara.
Di perjanjian itu Amerika menjamin akan mendukung Korea Selatan dengan bentuk apa pun dan memperbolehkan Seoul meminta tambahan kekuatan militer jika memang diperlukan. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berbagai pengembangan dan uji coba rudal nuklir yang dilakukan Korea Utara dipandang sebagai ancaman dunia. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaLatihan itu dilakukan di tengah situasi memanas dengan Seoul dan Washington, saat Menlu AS Antony Blinken melakukan kunjungan ke Korea Utara.
Baca SelengkapnyaKorea Utara masih terus melakukan uji coba penembakan rudal-rudal balistik ke wilayah perairan Jepang. Penambakan itu disiarkan langsung di stasiun televisi.
Baca SelengkapnyaDalam uji coba yang dipantau Kim Jong-un, rudal balistik antarbenua Hwasong-19 berhasil terbang lebih tinggi. Rudal ini juga melesat jauh ke luar angkasa.
Baca SelengkapnyaPengerahan ratusan rudal maut Korea Utara ini dianggap sebagai ancaman oleh Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaPemimpin Korea Utara, Kim Jong-un terlihat turun langsung mengawasi latihan tersebut.
Baca SelengkapnyaKorea Utara kembali menguji coba rudal balistik antarbenua Hwasong-18 untuk mengukur kesiapannya dalam menghadapi ancaman perang nuklir melawan AS.
Baca SelengkapnyaKapal selam bersenjata nuklir yang baru diluncurkan Korea Utara ini akan ditugaskan berpatroli di perairan antara semenanjung Korea dan Jepang,
Baca SelengkapnyaIni menjadi langkah terbaru dalam rencana pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un yang ingin menggunakan bahan bakar padat untuk menggerakkan semua rudalnya.
Baca SelengkapnyaKetegangan ini membuat Korsel memerintahkan seluruh warganya di dua pulau terpencil untuk mengungsi ke tempat perlindungan bom.
Baca SelengkapnyaKim Jong-un dengan tegas menyerukan pasukan militernya untuk bersiap menghadapi segala bentuk provokasi dan ancaman dari musuh.
Baca Selengkapnya