Korsel bela tindakannya dalam menanggapi tembakan dari Korut
Merdeka.com - Korea Selatan hari ini membela tindakan pihaknya dalam menanggapi tembakan dari Korea Utara yang memicu terjadinya baku tembak ratusan peluru artileri di perbatasan laut yang menjadi sengketa kedua negara.
Korea Utara menembakkan 500 peluru selama tiga jam baku tembak kemarin, di mana sekitar seratus peluru jatuh di perairan Korea Selatan, seperti dilansir situs Asia One, Selasa (1/4).
Korea Selatan langsung menanggapi sejak tembakan pertama dari Korea Utara jatuh di sisi perbatasan mereka. Ini membuat Korea Selatan menembakkan 300 peluru artileri.
-
Bagaimana Korea Utara meluncurkan rudal antarbenua? Akan ada silo, gerbong kereta, kapal selam, dan peluncur rudal bergerak.
-
Kapan Korea Utara tembakkan 6 rudal taktis? Sejumlah rudal taktis ditembakkan secara bersamaan dari kendaraan peluncur rudal balistik jarak pendek (SRBM) di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara, pada 9 Maret 2023.
-
Dimana balon Korut mendarat? Foto selebaran yang dirilis Kementerian Pertahanan Korea Selatan pada 29 Mei 2024 menunjukkan balon yang diyakini sebagai bahan propaganda Korea Utara di sebuah jalan di Provinsi Chungnam, Korea Selatan.
-
Apa yang dilakukan Korea Utara pada 13 April 2023? Korea Utara mengumumkan uji coba sebuah rudal balistik antar-benua (ICBM) baru berbahan bakar padat, Hwasong-18 pada 13 April 2023.
-
Dimana rudal ditembakkan? Meski tak diketahui jaraknya, namun tampak rudal tersebut mampu membidik dari jarak yang cukup jauh dan menjangkau tentara Israel.
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
Semua peluru yang ditembakkan dari kedua pihak jatuh di laut dan tidak ada yang jatuh di daratan atau ditargetkan terhadap aset militer.
"Kami percaya (respon) yang diberikan sudah cukup mengingat kondisi yang ada," ujar Juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Kim Min-Seok, kepada wartawan.
"Kebijakan kami, adalah membuat respon yang cukup sejauh Korea Utara tidak akan membuat serangan lagi," kata Kim.
Dia juga menekankan jika Korea Utara menyebabkan kerusakan properti atau warga di Korea Selatan, maka tanggapan militer akan langsung dilancarkan untuk menghancurkan sumber serangan.
Insiden terjadi kemarin itu telah meningkatkan ketegangan di waktu yang sensitif bagi situasi di Semenanjung Korea, di mana Korea Selatan tengah melaksanakan latihan militer gabungan tahunan dengan Amerika Serikat.
Untuk menanggapi protes terhadap latihan bersama itu, Korea Utara telah melancarkan belasan uji coba roket dan rudal jarak pendek, dan menaikkan ketegangan pada pekan lalu dengan meluncurkan dua rudal jarak menengah yang mampu menyerang Jepang. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketegangan ini membuat Korsel memerintahkan seluruh warganya di dua pulau terpencil untuk mengungsi ke tempat perlindungan bom.
Baca SelengkapnyaPemimpin Korea Utara, Kim Jong-un terlihat turun langsung mengawasi latihan tersebut.
Baca SelengkapnyaPengerahan ratusan rudal maut Korea Utara ini dianggap sebagai ancaman oleh Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaLatihan itu dilakukan di tengah situasi memanas dengan Seoul dan Washington, saat Menlu AS Antony Blinken melakukan kunjungan ke Korea Utara.
Baca SelengkapnyaRudal balistik Hwasongpho-11-Da-4.5 dilengkapi hulu ledak monster yang beratnya mencapai 4,5 ton.
Baca SelengkapnyaKorea Utara masih terus melakukan uji coba penembakan rudal-rudal balistik ke wilayah perairan Jepang. Penambakan itu disiarkan langsung di stasiun televisi.
Baca SelengkapnyaSelain penembakan rudal Exocet, juga dilaksanakan penembakan roket RM 70 Grad Marinir TNI dari atas geladak KRI Teluk Amboina (KRI ABN-503).
Baca SelengkapnyaBalon-balon berisi tinja dan sampah tersebut diduga untuk balas dendam terhadap selebaran anti-Pyongyang yang dikirim oleh para aktivis Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaKapal selam bersenjata nuklir yang baru diluncurkan Korea Utara ini akan ditugaskan berpatroli di perairan antara semenanjung Korea dan Jepang,
Baca SelengkapnyaKCNA melaporkan rudal balistik generasi baru Korea Utara itu memiliki durasi waktu terbang terlama yakni 74 menit atau mampu terbang sejauh 1.001 kilometer.
Baca SelengkapnyaLaksamana TNI Muhammad Ali memberi perintah secara langsung kepada prajurit untuk menembak musuh dalam Latopslagab 2024 TNI AL.
Baca Selengkapnya