Korut bombardir Korsel dengan tisu toilet bekas dan puntung rokok
Merdeka.com - Korea Utara melancarkan perang propaganda kepada Korea Selatan dengan mengirimkan tisu toilet bekas, tisu, dan puntung rokok. Aksi itu dilatarbelakangi uji coba nuklir Korut bulan lalu yang memicu kecaman dari Korsel dan komunitas Internasional.
Korut menggunakan balon yang dilengkapi selebaran anti-Korsel disertai kotoran manusia untuk diterbangkan melewati perbatasan.
Koran the Daily Mail melaporkan, Selasa (2/1), setiap balon itu juga dipasangi penghitung waktu dan bahan peledak berkekuatan rendah untuk membuat selebaran itu tersebar ke segala arah.
-
Apa yang turun di Korea? Hasilnya hampir seluruh negara mengalami tren kenaikan, kecuali Thailand.Merujuk data KTO yang dilansir The Korea Times, periode Januari-April 2024, hanya 119.000 wisatawan Thailand yang menghabiskan waktu di Korea.
-
Apa fakta trending tentang Korea Utara? Terbaru, di tahun 2024 ini, Korea Utara jadi sorotan usai mengirim ribuan balon berisi sampah ke Korea Selatan.
-
Kenapa petugas imigrasi dan WN Korea bertengkar? Korban diduga tewas setelah terlibat cecok dengan pelaku Warga Negara asal Korea Dal Joong Kim (DJK).
-
Kenapa Afgan konser di Korea Selatan? Penting bagi Afgan untuk menggelar konser di Korea Selatan karena ini dapat membantu memperluas jangkauan musiknya di kancah internasional.
-
Apa itu Bahasa Korea? Cara Belajar Bahasa Korea yang Mudah dan Efektif, Bisa Sambil Nonton Drama Bahasa Korea merupakan salah satu bahasa yang paling banyak digunakan di dunia.
-
Apa yang viral di media sosial tentang Korea Selatan dan Indonesia? Viral aksi sejumlah pekerja Korea Selatan di Indonesia lontarkan komentar bernada hinaan. Tinggal & Cari Duit di Indonesia, Orang-orang Korea Malah Hina RI & Islam di Forum Indosarang.
Namun lucunya, balon-balon itu tidak meledak dan malah mendarat di wilayah Korut dan membuat warga takut karena khawatir mengandung senjata kimia atau biologi.
Sejumlah selebaran juga menyerang sosok Presiden Korsel Park Geun-hye dengan menyebutnya 'kotoran politik'.
Sejak uji coba nuklir bulan lalu Pyongyang telah mengirimkan lebih dari satu juta pesan propaganda terhadap Korsel.
Itu adalah bagian dari balasan Korut terhadap Korsel yang memasang lagu-lagu K-pop dan pesan propaganda di perbatasan Korut menggunakan pengeras suara.
Kementerian Pertahanan Korut mengatakan selebaran yang sudah diterbangkan dengan balon itu sudah mencapai hampir satu juta lembar.
Sebagian dari balon itu mendarat di Provinsi Gyonggi dekat perbatasan, sebagian lagi berhasil sampai ke Ibu Kota Seoul.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagai balasan atas serangan tersebut, Kim Jong-un memerintahkan militer Korea Utara untuk membombardir wilayah Korea Selatan dengan balon sampah dan tinja.
Baca SelengkapnyaSeoul langsung mengeluarkan peringatan nasional kepada warganya setelah insiden ini.
Baca SelengkapnyaBalon-balon berisi tinja dan sampah tersebut diduga untuk balas dendam terhadap selebaran anti-Pyongyang yang dikirim oleh para aktivis Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaPenyetelan lagu-lagu K-pop ke Korea Utara dianggap salah satu propaganda efektif.
Baca SelengkapnyaKetegangan ini membuat Korsel memerintahkan seluruh warganya di dua pulau terpencil untuk mengungsi ke tempat perlindungan bom.
Baca SelengkapnyaSiapa pun warga Korut yang ketahuan mengucapkan bahasa berlogat Korsel atau istilah bahasa Korsel akan mendapat sanksi hukum.
Baca SelengkapnyaKetegangan meningkat setelah Korea Utara minggu lalu menuduh Seoul mengirim pesawat nirawak ke Pyongyang dan menyebarkan selebaran anti-Korea Utara.
Baca SelengkapnyaDitengah demonstrasi rakyat Korea terkait perlawanan mereka terhadap keputusan Darurat Militer Presiden Yoon Seok Yeol, lagu G-Dragon mendadak viral.
Baca SelengkapnyaBule asal Korea ini bahkan sangat heran apa alasan beberapa masyarakat yang tertarik pada knalpot brong.
Baca SelengkapnyaLatihan itu dilakukan di tengah situasi memanas dengan Seoul dan Washington, saat Menlu AS Antony Blinken melakukan kunjungan ke Korea Utara.
Baca SelengkapnyaKim Jong-un turun langsung untuk memandu penembakan 18 rudal balistik dari peluncur roket 'super besar'.
Baca SelengkapnyaPemimpin Korea Utara, Kim Jong-un terlihat turun langsung mengawasi latihan tersebut.
Baca Selengkapnya