Kota di Norwegia bangun toilet untuk pengemis
Merdeka.com - Para pengemis di Kristiansand, sebuah kota di Norwegia, pasti bergembira saat ini. Pasalnya, Rabu kemarin penduduk Kristiansand mengadakan pemungutan suara untuk membangun toilet dan kamar mandi bagi pengemis yang beroperasi di jalan-jalan kota. Hasilnya, pemerintah kota ini setuju akan menyisihkan NOK 300.000 (atau IDR 480.339.000) untuk membangun toilet dan kamar mandi untuk para pengemis.
Dua partai di kota ini, yaitu Partai Conservative dan Progess dengan keras menolak hal ini. Hingga akhirnya pemungutan suara berakhir dengan kemenangan tipis dari partai Liberal, 28 suara melawan 25 suara.
"Uang yang didapatkan oleh pengemis itu diberikan pada orang berdasi yang mengkoordinasi mereka," kata pihak Conservative, Odd Nordmo.
"Jika kita membangun sarana sanitasi di sini untuk pengemis maka kemungkinan kita membangun Christania baru," tambahnya, mengacu pada komunitas hippi di Copenhagen.
Ketua Progress, Tor S. Utsgon menyatakan hal yang serupa.
"Sebuah toilet khusus untuk pengemis hanya akan menarik semakin banyak pengemis untuk datang ke tempat ini," katanya. "Kita tahu ada seorang pria Rumania yang ada di dalam mobil dan selalu mengawasi pengemis-pengemis suruhan mereka."
Namun Dag Vige, anggota partai Liberal yang mendukung rencana pembangunan toilet untuk pengemis ini menyatakan bahwa membangun toilet untuk para pengemis hanyalah masalah kemanusiaan yang sederhana.
"Tidak akan ada yang datang ke Kristiansand hanya untuk pergi ke toilet. Kita sedang mempermasalahkan harga diri manusia di sini," katanya.
Setelah perdebatan yang sengit selama satu jam, anggota dewan memutuskan untuk meloloskan proposal pembangunan toilet dengan syarat kelompok sukarelawan mampu berkomitmen untuk mengelola pemeliharaan dari toilet dan kamar mandi. (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembangunan SPAM menghabiskan anggaran Rp173 miliar.
Baca SelengkapnyaPemerintah Norwegia mengapresiasi komitmen Pemkab Banyuwangi, yang dinilai cukup kuat menggerakkan seluruh elemen dalam penanganan persampahan.
Baca SelengkapnyaAmran mengatakan, ada berbagai macam isu pengelolaan perkotaan yang saat ini muncul, mulai dari kepadatan penduduk, kemacetan, hingga sampah.
Baca SelengkapnyaBanyuwangi juga ada program CLOCC (Clean Ocean through Clean Communities) yang juga didukung pemerintah Norwegia.
Baca SelengkapnyaPramono juga sempat meninjau kondisi toilet deret yang kondisinya memperihatinkan.
Baca SelengkapnyaSampah bukan lagi masalah yang mengancam kehidupan manusia.
Baca SelengkapnyaKepala Suku Dinas Kesehatan Kepulauan Seribu dr Murni Hutapea mengatakan saat ini semua warga sudah memiliki akses sanitasi yang baik.
Baca SelengkapnyaSampah yang menumpuk di area tersebut sebagian besar terdiri dari sampah rumah tangga.
Baca SelengkapnyaWarga membawa truk pengangkut sampah lalu menumpahkannya di kedua kantor itu.
Baca SelengkapnyaPembangunan daerah sebagai bagian integral yang tidak terpisahkan atau terpadu dari pembangunan nasional.
Baca SelengkapnyaTPST ini merupakan pengolahan sampah sirkuler dan berkelanjutan sebagai bagian dari inisiatif program Banyuwangi Hijau.
Baca SelengkapnyaPolri dalam hal ini membangun 10 titik sumur bor pada delapan kecamatan di Gunungkidul
Baca Selengkapnya