Kota Kuno Berusia 3.000 Tahun Ungkap Seperti Apa Kehidupan di Era Firaun Amenhotep
Merdeka.com - Arkeolog di Mesir menemukan kota kuno terbesar, So'oud Atun atau Kebangkitan Aten. Ini digadang-gadang sebagai penemuan arkeologi paling penting Mesir.
Akademisi ternama Mesir, Zahi Hawass, mengumumkan penemuan "kota emas yang hilang" itu di dekat Luxor, situs kota kuno Thebes. Menurut laporan BBC, So'oud Atun dibangun saat kekuasaan Amenhotep III, antara tahun 1391 dan 1353 SM.
Banyak tembok kota ini yang masih utuh. Tim menemukan sebuah toko kue, distrik pemerintahan, dan daerah permukiman. Selain itu ditemukan juga jimat kumbang, keramik, dan barang sehari-hari.
-
Apa penemuan terbesar Mesir kuno? Dilansir dari laman Interesting Engineering, Sabtu (25/8), peradaban Mesir Kuno adalah salah satu peradaban dengan penemuan-penemuan yang paling banyak di antara yang lainnya. Berikut penemuan terhebat dari peradaban Mesir Kuno.
-
Kenapa temuan ini penting bagi Mesir Kuno? Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir yang mengumumkan temuan ini pada 23 Juli lalu menyampaikan, artefak ini bisa memberikan pemahaman lebih luas terkait 'rahasia peradaban Mesir kuno', termasuk praktik penguburan pada masa itu dan juga peran kota pesisir tersebut dalam perdagangan dengan negara lain di zaman kuno.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Mesir? Arkeolog di Mesir menemukan situs yang berisi lebih dari 300 makam mumi.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Mesir? Arkeolog di Mesir temukan sisa-sisa bangunan kuno di Kafr El Sheikh yang digunakan oleh masyarakat Mesir kuno untuk mengamati langit dan bintang-bintang.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Mesir Kuno? Pada awal milenium pertama, banyak mumi di Mesir ditemukan dengan potret seperti aslinya yang memperliahatkan mata mumi yang cerah, gaya rambut, dan perhiasannya.
-
Dimana artefak Mesir Kuno ditemukan? Para peneliti mengatakan temuan ini akan menjadi harta karun kuno pertama dari 18 barang antik Mesir yang digali pada lokasi terpisah selama 30 tahun di tempat yang paling tidak terduga di Melville House, sebuah bangunan bersejarah di dekat paroki kecil Monimail.
Spesialis seni Mesir dari Universitas John Hopkins, Betsy M. Bryan menyebut kota ini "penemuan arkeologi paling penting kedua sejak penemuan makam Tutankhamun". Tutankhamun atau dipanggil Tut merupakan cucu Amenhotep dari jalur ayahnya, Akhenaten. Demikian dikutip dari laman Smithsonian, Senin (27/2).
Amenhotep, raja kesembilan Dinasti ke-18 Mesir Kuno, berkuasa selama memerintah selama paruh kedua periode Kerajaan Baru. Dia mendanai pembangunan sejumlah kuil besar dan bangunan publik. Sampai akhir kekuasannya, dia berbagi kekuasaan dengan putra tertuanya, yang kemudian menjadi Amenhotep IV.
Setelah kematian ayahnya, Amenhotep IV mengganti namanya menjadi Akhenaten, berarti "berbakti kepada Aten". Aten adalah dewa matahari dalam kepercayaan Mesir Kuno. Akhenaten dan istrinya, Nefertiti, juga memindahkan takhta kerajaan dari Thebes ke kota baru yang disebut Akhetaten (sekarang dikenal sebagai Amarna).
Kota kuno berusia 3.000 tahun itu ditemukan saat arkeolog mencari kuil untuk menyimpan jenazah. Kota itu berdekatan dengan sejumlah monumen Mesir Kuno yang penting seperti Colossi of Memnon, Kuil Madinat Habu, dan Ramesseum.
Tim menemukan prasasti di So'oud Atun berasal dari tahun 1337 SM, hanya setahun sebelum Akhenaten mendirikan ibukota di Amarna.
Betsy M. Bryan menyatakan, temuan kota kuno ini menjelaskan sekilas kehidupan warga Mesir kuno di puncak kekaisaran dan menjelaskan misteri mengapa firaun dan ratunya pindah ke Amarna.
Setelah kematian Akhenaten, pemerintahan Tutankhamun mengubah apa yang telah diputuskan ayahnya. Tutankhamun dan penerusnya, Ay, kembali menggunakan Rise of Aten.
Arkeolog menganalisis prasasti hieroglif yang ditemukan di tutup wadah anggur dan wadah lainnya untuk memecahkan sejarah kota tersebut.
Salah satu vas berisi daging kering atau rebus bertuliskan nama dua orang dari kota itu dan informasi menunjukkan Amenhotep dan Akhenaten bersama-sama berkuasa di kota itu ketika vas itu dibuat.
Tim juga menemukan area produksi batu bata yang digunakan untuk membangun kuil dan bangunan lainnya.
Selain itu ditemukan juga satu ruangan yang digunakan untuk mengubur dua ekor sapi atau kerbau, temuan ganjil yang masih diselidiki para peneliti. Tim juga menemukan makam seorang manusia di mana kaki lutut jasad tersebut dililit tali.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rahasia Hilangnya Kota Emas Firaun Terkuat di Mesir Selama 3.000 Tahun
Baca SelengkapnyaKota ini berasal dari masa kekuasaan Firaun Amenhotep III.
Baca SelengkapnyaKota ini memainkan peran penting dalam peradaban Mesir kuno.
Baca SelengkapnyaBangunan peninggalan kerajaan Mesir kuno berusia sekira 3500 tahun ditemukan para arkeolog di situs arkeologi Tel Habwa di Kawasan Arkeologi Sinai Utara.
Baca SelengkapnyaKota ini diyakini telah menjadi pemukiman bagi sejumlah peradaban manusia, dari Bizatium sampai Ottoman.
Baca SelengkapnyaDi kota-kota ini ditemukan berbagai artefak penting.
Baca SelengkapnyaInstitut Eropa untuk Arkeologi Bawah Air (IEASM) mengumumkan penemuan "harta karun dan rahasia" baru di lokasi sebuah kuil yang tenggelam di pantai Mediterania.
Baca SelengkapnyaRatusan makam ini berasal dari sebelum zaman dinasti pertama Mesir, yang dipimpin oleh firaun.
Baca SelengkapnyaSebuah pahatan batu bergambar 'lukisan' para firaun Mesir kuno ditemukan oleh Arkeolog di Mesir.
Baca SelengkapnyaKota kuno ini tiba-tiba muncul ketika air sungai surut akibat kekeringan parah.
Baca SelengkapnyaKota Thonis-Heracleion di Mesir adalah pelabuhan utama masuk ke Laut Mediterania antara abad ke-8 SM dan abad ke-4 SM.
Baca SelengkapnyaMumi Merenre I adalah harta karun penting dari sejarah Mesir kuno. Jasad Sang Raja itu kini dipamerkan di Museum Imhotep.
Baca Selengkapnya