Krisis Ekonomi, Warga Sudan Simpan Uang di Bawah Kasur Ketimbang di Bank
Merdeka.com - Banyak warga Sudan kini lebih suka menyimpan uang mereka di bawah kasur daripada di bank. Alasannya karena jika mereka menabung di bank, akan sulit untuk menariknya kembali akibat banyak mesin ATM yang sering kosong. Demikian menurut laporan jurnalis Afrika, Zainab Muhammad Salih di Ibu Kota Khartoum.
"Namun ketika uang tunai tersedia (dalam sebuah mesin ATM), antrean panjang akan mengular dan itu telah menjadi situasi normal yang baru di Khartoum," kata Salih seperti dilansir BBC, Kamis (10/1).
Pergulatan warga yang hendak membeli roti dan kacang, salah satu pangan primer di Sudan, telah menjadi gambaran tersendiri mengenai krisis ekonomi yang melanda negara yang dipimpin oleh Presiden Umar al-Bashir sejak tiga dekade terakhir, tutur Salih.
-
Apa kesulitan awal penggunaan ATM di Indonesia? Tidak mudah membangkitkan kepercayaan nasabah pada ATM sebagai perwakilan bank dalam membantunya bertransaksi.
-
Kenapa ATM menelan kartu? Terdapat beberapa alasan mengapa kartu ATM dapat tertelan oleh mesin. Mengetahui faktor-faktor ini akan membantu Anda menghindari pengalaman yang tidak menyenangkan di kemudian hari: Kesalahan Memasukkan PIN: Apabila Anda salah memasukkan PIN sebanyak beberapa kali berturut-turut (umumnya tiga kali), sistem keamanan ATM akan menahan kartu Anda untuk mencegah akses yang tidak sah.
-
Siapa yang mengalami kesulitan keuangan? Meskipun kabar suami Zaskia Gotik yang sedang mengalami kesulitan keuangan, rumah tangga mereka dengan Sirajuddin semakin harmonis.
-
Kenapa orang sulit bayar hutang? Sudah banyak cerita jika orang yang berhutang sulit ditagih dengan berbagai alasan, bahkan bisa lebih galak daripada orang yang menagih haknya.
-
Kenapa Presiden Sukarno sering kekurangan uang? “Adakah seorang kepala negara lain yang melarat seperti aku hingga sering meminjam uang dari ajudan?' kata Sukarno.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
"Sepulang dari kerja larut malam, saya sering harus menunggu satu jam untuk sampai ke sebuah toko roti hanya untuk diberi tahu bahwa tidak ada yang tersisa."
"Makanan lain menjadi mahal bagi banyak orang di ibu kota."
"Kacang fava, atau fuul, dianggap sebagai bahan pokok di sini, dan lazimnya dapat ditemukan di setiap sudut toko. Tetapi toko di sebelah tempat saya tinggal sekarang telah berhenti menjualnya, karena pemiliknya menjelaskan kebanyakan orang tidak mampu lagi membelinya."
"Saya melihat, setelah kembali dari tinggal enam bulan di AS sejak September 2018, orang-orang terlihat lebih kurus di sini."
Krisis Ekonomi di Sudan: Mata Uang Melemah dan Inflasi
Zainab Muhammad Salih menjelaskan, masalah awal dari krisis ekonomi di Sudan berawal dari upaya pemerintah untuk mencegah keruntuhan ekonomi dengan langkah-langkah penghematan darurat dan devaluasi mata uang yang tajam.
Pada Desember 2018, USD 1 setara sekitar 76 pound Sudan di kios ilegal barter valuta. Itu menunjukkan melemahnya mata uang pound Sudan terhadap dolar AS, yang enam bulan sebelumnya berkisar di taraf USD 1 untuk 40 pound Sudan.
Harga juga naik. Tingkat inflasi tahunan mencapai 68 persen di bulan November dibandingkan dengan 25 persen di tahun sebelumnya.
Sebagai bagian dari langkah-langkah penghematan, pemerintahan Presiden Sudan Umar al-Bashir telah mengurangi subsidi pada bahan bakar dan roti, yang mengarah pada kenaikan biaya komoditas dasar.
Kenaikan harga roti bulan lalu memicu gelombang protes massa, yang masih berlangsung. Mereka memulai di kota Atbara di timur pada 19 Desember 2018 untuk kemudian membakar markas besar Partai Kongres Nasional (NCP) yang berkuasa.
Reporter: Rizki Akbar Hasan
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan mesin ini, maka uang koin bisa tak lagi disepelekan.
Baca SelengkapnyaKejadian tersebut mencuri perhatian. Banyak warganet yang mengatakan jika uang tersebut masih bisa ditukar ke bank.
Baca SelengkapnyaData LPS mencatat, pada 2023 lalu pertumbuhan tabungan orang kaya 14-15 persen, namun di tahun ini hanya 3,51 persen.
Baca SelengkapnyaTransaksi secara non tunai hanya dengan scan barcode QRIS pun merupakan kondisi yang lumrah.
Baca SelengkapnyaJelang Idul Fitri, banyak orang mulai menukarkan uang baru ke bank.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku, yakni ES dan MS, telah ditangkap jajaran Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaPara orang kaya dunia umumnya tak tertarik untuk menumpuk kekayaan dalam bentuk uang tunai.
Baca SelengkapnyaIdeal menabung sejatinya menyesuaikan kondisi keuangan terkini.
Baca SelengkapnyaPelajari kebiasaan yang dapat merugikan kondisi keuangan dan menghambat kekayaan. Temukan strategi untuk mengelola keuangan secara bijak!
Baca SelengkapnyaBahkan, uang kertas yang ditabung di dalam celengan tersebut terlihat hancur hingga tak berbentuk usai dimakan rayap.
Baca SelengkapnyaSaat semuanya belum memiliki sistem yang canggih, ATM pun tetap ada orang di belakangnya.
Baca Selengkapnya