Krisis Pangan Ancam 150 Juta Perempuan di Seluruh Dunia Kelaparan
Merdeka.com - Bagi Rouaya, seorang ibu 33 tahun, membesarkan lima anak di sebuah desa kecil di Akkar, Lebanon utara merupakan masa-masa sulit.
Akibat krisis pandemi Covid-19 dan jatuhnya ekonomi Lebanon, dia harus melipatgandakan beban kerjanya, "bekerja di ladang dan di rumah." Tapi tetap saja, dia harus berjuang mendapatkan cukup uang untuk makan.
Invasi Rusia ke Ukraina dan dampaknya terhadap pasokan makanan makin memperburuk keadaan.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Siapa saja yang terdampak kekeringan di Jawa Tengah? Dampak musim kemarau yang perkepanjangan ini memukul ratusan jiwa warga Desa Garangan, Kecamatan Wonosamudro, Kabupaten Boyolali.
-
Siapa yang terkena dampak penyakit? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Siapa yang terdampak kekeringan di Kampung Tongkol? Ilman, selaku kepala desa setempat mengaku ada lima kampung dengan jumlah warga 600 kepala keluarga yang sehari-hari harus mengantre mendapatkan air bersih.Setiap hari, mereka bergantian mengisi jeriken dan ember yang dibawa, demi mendapat air yang kurang layak.'Kalau total yang terdampak kekeringan ada 2.500 jiwa,' katanya.
-
Siapa yang terdampak kekeringan di Lebak? 'Di Rancabaok ada 40 rumah yang kekeringan, karena sumur-sumur timba itu pada kering,' jelas Sumiati. Terjadi Setiap Musim Kemarau Ditambahkan Sumiati, bahwa tidak ada pilihan lain bagi warga selain mengambil dari sungai-sungai yang masih teraliri air. 'Nggak ada pilihan, mau ngebor juga mahal,' tambahnya.
-
Siapa yang terdampak krisis air? Menurut perkiraan PBB pada tahun 2023, 2 miliar orang di seluruh dunia tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman. Jumlah tersebut setara dengan seperempat populasi dunia.
"Seringkali saya tidak punya cukup uang untuk membeli makanan buat dimasak, jadi saya memberi anak-anak roti ditaburi thyme. Kadang juga, kami hanya makan dua kali sehari. Sebelumnya tidak pernah separah ini," katanya.
Rouya tidak sendirian. Dia adalah salah satu dari puluhan juta wanita di seluruh dunia terpaksa makan terakhir dan makan paling sedikit karena krisis pangan yang memperburuk masalah ketidaksetaraan gender.
Kesenjangan gender dalam akses pangan
Dari perkiraan 828 juta orang di dunia yang terkena dampak kelaparan pada 2021, sekitar tiga dari lima (59 persen) adalah perempuan, menurut sebuah laporan yang dirilis awal bulan ini oleh organisasi kemanusiaan Care.
Angka itu setara dengan 150 juta kaum hawa yang menghadapi kerawanan pangan dibanding kaum adam. Dan kesenjangan itu semakin lebar.
Sejak 2018, kesenjangan antara ketahanan pangan laki-laki dan perempuan meningkat 8,4 kali lipat, sebagian dipercepat oleh pandemi Covid. Kini perang di Ukraina dan kekurangan pangan yang menyertainya, di samping faktor inflasi, membuat situasi makin gawat.
"Itu tidak hanya kesenjangan yang mencolok. Dibanding 2018, kesenjangan itu bertumbuh pesat," kata Emily Janoch, direktur Care kepada CNBC.
Temuan yang diambil berdasarkan data dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Bank Dunia. Kondisi ini berlanjut hingga Desember 2021. Dampak dari krisis 2022 tidak akan diketahui sampai tahun depan, tetapi perkiraannya terlihat suram.
"Apa yang kita lihat saat ini menjadi petunjuk keadaan akan makin parah," kata Janoch.
"Jika Anda melihat dampak pada pertanian setelah krisis pupuk Rusia, implikasinya sangat besar. Kami tidak tahu persis seperti apa bentuknya, tetapi kami tahu mereka akan sangat mempengaruhi wanita dan anak perempuan," katanya.
Kerawanan pangan meningkat ketika kesetaraan gender turun
Menurut laporan PBB tahun 2022 'Keadaan ketahanan pangan dan gizi di dunia', perempuan memiliki ketahanan pangan yang lebih buruk daripada laki-laki di setiap wilayah di dunia. Kesenjangan itu terutama terlihat di negara-negara berkembang.
Laporan Care juga menemukan ketika ketidaksetaraan gender meningkat di 109 negara, kerawanan pangan juga meningkat. Di Sudan misalnya, hampir dua pertiga perempuan (65 persen) dilaporkan mengalami rawan pangan dibandingkan hampir setengah (49 persen) laki-laki.
Anak perempuan dan wanita bertanggung jawab atas 85-90 persen persiapan makanan rumah tangga secara global dan sebagian besar belanja makanan, menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB.
Memang, bahkan ketika laki-laki dan perempuan secara teknis rawan pangan, perempuan masih cenderung menanggung beban yang lebih besar.
Di Somalia misalnya, pria dilaporkan makan lebih sedikit sementara wanita tidak makan sama sekali.
Reporter Magang: Gracia Irene
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apakah Indonesia termasuk yang dilanda kerawanan pangan?
Baca SelengkapnyaSejak agresinya di Gaza pada 7 Oktober hingga saat ini, Israel telah membunuh 24.285 warga Palestina dan melukai 61.154 lainnya.
Baca SelengkapnyaAgresi brutal Israel di Gaza telah membunuh lebih dari 38.000 orang, termasuk 15.000 anak-anak, serta melukai 87.000 lainnya.
Baca SelengkapnyaDaud juga mengingatkan bahwa 7-16 persen penduduk Indonesia masih rentan terhadap masalah kelaparan, meski sudah ada penurunan.
Baca SelengkapnyaSalah satu kebutuhan mikronutrisi yang penting adalah garam beryodium dan zat besi.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyampaikan dirinya akan berfokus mengentaskan kemiskinan dan kelaparan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerang genosida Israel di Jalur Gaza telah berlangsung selama delapan bulan.
Baca SelengkapnyaIsrael memblokade masuknya bantuan ke Gaza, sehingga warga kesulitan mendapatkan makanan.
Baca SelengkapnyaIsrael disebut sengaja membuat warga Gaza kelaparan dengan membatasi masuknya bantuan kemanusiaan sebagai metode perang.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan Puan dalam G20 Parliamentary Speaker's Summit (P20) ke-10 di Brasil, Amerika Selatan.
Baca SelengkapnyaDemi ketahanan pangan dan perbaikan gizi masyarakat di kawasan Asia Pasifik melalui pencegahan dan pengurangan Food Loss and Waste.
Baca SelengkapnyaDirektur Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan anak-anak di Gaza, Palestina meninggal karena kelaparan.
Baca Selengkapnya