Kuburan Anak Berusia 8.000 Tahun Ditemukan, Ungkap Fakta Mengejutkan
Merdeka.com - Kuburan anak berasal dari 8.000 tahun lalu berhasil ditemukan di wilayah timur Finlandia. Temuan itu diyakini dapat memberikan gambaran bagaimana manusia Zaman Batu memperlakukan orang-orang yang telah meninggal.
Awalnya, wilayah makam Majoonsuo yang terletak di bagian Outokumpu, Finlandia telah menarik perhatian para peneliti sejak 1992. Oker merah cerah hingga tanah liat kaya akan besi di wilayah itu turut menarik perhatian para peneliti hingga kini.
Sebelumnya oker merah kerap dikaitkan dengan seni cadas (lukisan gua) serta ornamen dan penguburan.
-
Di mana fosil manusia ditemukan? Bukti ini ditemukan lewat studi yang dipimpin oleh Gaia Giordano dari Universitas Milan, Italia. Menurut laporan IFLScience pada Senin (4/12), penelitian awalnya dilakukan untuk mencari tanda-tanda pemberian obat atau ‘tanaman rekreasi’ (narkoba) pada populasi Milan di abad ke-17.
-
Kapan fosil manusia dikuburkan? Sisa-sisa ini dianggap sesuai untuk penelitian, karena antara tahun 1638 dan 1697 pasien yang meninggal di rumah sakit memang dikebumikan di ruang bawah tanah.
-
Dimana pemakaman purba ditemukan? Situs ini ditemukan baru-baru ini dan merupakan monumen pemakaman zaman purba yang berada di puncak bukit Monte do Oural, kota Vila Verde.
-
Bagaimana cara arkeolog menemukan situs pemakaman itu? Seorang arkeolog dan pencipta kanal YouTube bernama 'History Seekers' (Poszukiwacze Historii), Olaf Popkiewicz, membuat penemuan pertamanya saat berjalan di tepian Sungai Wda. Saat itu Popkiewicz melihat artefak perak dan memanggil tim untuk menggali situs tersebut.
-
Dimana pemakaman kuno ditemukan? Pemakaman ini terletak di lapangan di halaman Kastil Fonmon, dekat ujung landasan pacu bandara Cardiff.
-
Dimana kuburan kuno ditemukan? Kuburan ini ditemukan di persimpangan penting jalur perdagangan kuno di gurun Negev, Israel.
Karena khawatir atas erosi dan lalu lintas kendaraan, pihak Badan Warisan Finlandia mulai menggali wilayah itu pada 2018 lalu. Namun dalam penggalian itu, mereka menemukan kuburan kuno.
Hingga kini, manusia Zaman Batu Finlandia diketahui menguburkan orang-orang yang meninggal dalam lubang di tanah. Temuan bukti arkeologi pun sulit ditemukan karena unsur tanah yang asam di Finlandia.
Namun setelah mengungkap bukti mikroskopis, kuburan itu seolah-olah dapat memelihara gigi seorang anak, serta potongan-potongan bulu burung, serat tumbuhan dan helai rambut anjing selama ribuan tahun.
Berbagai temuan yang berada di kuburan pun dapat menggambarkan potret anak yang dikuburkan.
Para peneliti mengungkap gigi yang ditemukan itu milik seorang anak berusia tiga dan sepuluh tahun. Berdasarkan analisis, anak yang dikubur itu ditemani dua panah kuarsa dan dua benda kuarsa lainnya.
Peninggalan lain seperti 24 fragmen bulu kecil juga ditemukan di kuburan itu. Dari 24 bulu kecil, tujuh bulu itu diyakini berasal dari unggas air. Para peneliti mengatakan anak itu mungkin dibaringkan di atas ranjang bulu atau anak itu dibungkus dengan pakaian yang terbuat dari unggas air.
“Anjing yang dikubur bersama orang yang sudah meninggal telah ditemukan, misalnya, di Skateholm, sebuah situs pemakaman terkenal di Swedia selatan yang berusia sekitar 7.000 tahun,” jelas Kristiina Mannermaa, peneliti dan profesor di Universitas Helsinki.
“Penemuan di Majoonsuo sangat sensasional, meskipun tidak ada yang tersisa selain rambut hewan atau hewan – bahkan gigi. Kami bahkan tidak tahu apakah itu anjing atau serigala. Metode yang digunakan, menunjukkan bahwa jejak bulu dan bulu dapat ditemukan bahkan di kuburan berusia beberapa ribu tahun, termasuk di Finlandia,” lanjutnya, dikutip dari CNN, Senin (7/11).
Tim peneliti juga mengumpulkan 60 kantung tanah yang berasal dari kuburan itu. Tanah-tanah itu kemudian dianalisis untuk mencari sampel mikropartikel seperti asam lemak.
Tuija Kirkinen, pemimpin penelitian menyatakan terdapat hubungan sosial antara manusia dan hewan di situs pemakaman pemburu dan pengumpul. Kirkinen menjelaskan hubungan ini dapat membuka wawasan lebih besar mengenai anak yang dikubur.
Kirkinen sendiri yakin anak itu hidup antara 7.500 dan 9.000 tahun lalu.
Dalam kuburan itu, tim yang dipimpin Kirkinen juga menemukan serat tumbuhan yang kemungkinan besar berasal dari pohon willow atau jelatang. Tim yakin serat tumbuhan itu digunakan untuk membuat jaring ikan.
“Pekerjaannya sangat lambat dan itu benar-benar membuat hati saya melompat ketika saya menemukan potongan-potongan kecil dari pakaian masa lalu dan perabotan kuburan, terutama di Finlandia, di mana semua tulang yang tidak terbakar cenderung membusuk,” jelas Kirkinen.
“Ini semua memberi kita wawasan yang sangat berharga tentang kebiasaan penguburan di Zaman Batu, yang menunjukkan bagaimana orang telah mempersiapkan anak itu untuk perjalanan setelah kematian,” lanjutnya.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di situs dari Zaman Batu ini diperkirakan ada 200 kuburan.
Baca SelengkapnyaArkelog temukan kuburan kuno berisi mayoritas anak-anak di Norwegia. Temuan tersebut menjadi bukti adanya peradaban misterius di masa lalu.
Baca SelengkapnyaBermacam jenis artefak juga ditemukan di situs tersebut.
Baca SelengkapnyaGua ini berada di atas gunung, dari zaman Neolitikum hingga Zaman Perunggu.
Baca SelengkapnyaArkeolog juga menemukan sejumlah artefak di makam abad pertengahan ini.
Baca SelengkapnyaSebagian besar orang yang dikubur di makam kuno ini adalah orang kaya.
Baca SelengkapnyaTiga Makam Kuno Berusia 2.500 Tahun Ditemukan di Gua Meksiko, Salah Satunya Jasad Bayi
Baca SelengkapnyaSarkofagus atau peti mati yang ditemukan masih disegel.
Baca SelengkapnyaFosil ini ditemukan tim arkeologi internasional dari University of Central Lancashire (UCLan).
Baca SelengkapnyaPenemuan kuburan ini cukup aneh karena bangsa Viking biasanya membakar jenazah, bukan dikubur.
Baca SelengkapnyaStruktur makam yang ditemukan arkeolog berbeda dari pemakaman kuno pada umumnya.
Baca SelengkapnyaTemuan ini mengungkap pemakaman Zaman Perunggu yang belum pernah terjadi sebelumnya di Northumberland, Inggris.
Baca Selengkapnya