Kue beras maut di Jepang bikin tersedak massal, tewaskan 9 orang
Merdeka.com - Sembilan dari 18 warga yang dilarikan ke Rumah Sakit di seputar Tokyo meninggal akhir pekan lalu. Penyebab kematian mereka adalah tersedak kue beras yang biasa disebut mochi.
Insiden makan kue mochi berujung maut, mewabah sepanjang malam perayaan tahun baru 2015. Dilaporkan Japan Today, Senin (5/1), selama libur tahun baru dan sehari setelahnya, ada 31 kasus orang tersedak kue mochi di seluruh wilayah Negeri Matahari Terbit. Mayoritas korban berusia antara 50-90 tahun.
"Dua korban tewas yang pertama kali dilaporkan adalah pria 84 tahun asal Kokubunji dan pria 76 tahun asal Distrik Koto," seperti dikutip dari laporan TV Asahi.
-
Di mana mochi bites populer? Dilansir dari Cookpad, berikut kami merangkum beberapa resep mochi bites viral, bisa menjadi rekomendasi Anda.
-
Apa itu mochi bites? Sesuai dengan namanya, kue mochi ini dibuat dalam bentuk lebih kecil sehingga bisa dimakan dengan mudah dalam satu kali suapan. Bedanya, mochi ini dibuat tanpa isian, namun disajikan dengan bubuk rasa atau krim kental.
-
Kenapa mochi populer? Lantaran tekstrunya yang lembut dan isiannya yang beragam, mochi pun rasanya memiliki penikmatnya tersendiri.
-
Apa itu mochi? Mochi merupakan salah satu camilan unik berbentuk bulat dan kenyal.
-
Kapan mochi bites mulai viral? Baru-baru ini, muncul variasi kue mochi yang menarik dan tak kalah lezat, yaitu mochi bites.
Surat kabar nasional bertiras tertinggi, Yomiuri Shimbun, sampai mengulas tragedi tersedak kue mochi itu. Hingga berita ini dilansir, 13 orang masih dalam kondisi kritis.
Walau terkesan mengejutkan, insiden sebagaimana terjadi tahun ini rupanya bukan barang baru. Banyak warga Jepang rutin tersedak tiap merayakan pergantian tahun masehi dengan menikmati mochi. Tapi Kepolisian Tokyo mengakui jumlah korban tewas selama 2014-2015 salah satu yang terbanyak sepanjang sejarah.
Mochi biasanya dinikmati bersama sup Ozouni. Korban potensial, terutama lansia dan balita, kini mendapat imbauan dari Kepolisian Jepang agar memotong mochi kecil-kecil sebelum memakannya.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaMakan Keripik Super Pedas, 14 Siswa Jepang Masuk Rumah Sakit, Elon Musk Sampai Berkomentar
Baca SelengkapnyaKorban keracunan meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit setelah hasil pemeriksaan diharuskan dirujuk.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.
Baca SelengkapnyaBeberapa hari setelah gempa dahsyat mengguncang Jepang, para korban kini menghadapi krisis makanan dan air bersih.
Baca SelengkapnyaPada masa pendudukan Jepang, masyarakat dipaksa memakan roti dan bubur sebagai pengganti nasi.
Baca SelengkapnyaKeracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Baca SelengkapnyaPenjajahan Jepang tak kalah kejam dari Belanda. Parahnya, pekerja Romusha sampai dijadikan kelinci percobaan vaksin mematikan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca Selengkapnya