Label identitas tertukar, dokter di Kenya salah bedah otak pasien
Merdeka.com - Dokter ahli bedah saraf Kenya beserta tim medisnya melakukan operasi otak terhadap pasien penderita darah beku pekan lalu. Namun, terjadi kesalahan fatal dalam proses operasi tersebut. Mereka melakukan operasi terhadap pasien yang salah.
Kesalahan tersebut bermula dari tertukarnya label identitas dari dua pasien berbeda. Pasien yang pertama membutuhkan operasi otak untuk mengeluarkan gumpalan darah beku di dalamnya. Sementara pasien satunya membutuhkan perawatan akibat pembengkakan otak.
"Pasien tersebut disiapkan dalam ruang operasi untuk ditangani dengan label nama pada gaun sebagai identitas. Dokter bedah yang bertanggung jawab tidak berkomunikasi dengan pasien sebelum operasi dan hanya meneruskan informasi pada tabel pasien," kata seorang sumber yang tidak menyebutkan namanya dikutip dari laman Straits Times, Senin (5/3).
-
Siapa yang melakukan operasi? PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk melalui produk unggulannya Suplemen Kesehatan Kuku Bima bekerja sama dengan Rotary Club of Semarang Bojong menyalurkan bantuan sosial operasi bibir sumbing dan langit-langit gratis untuk bayi dan anak-anak yang dilaksanakan pada 24-27 Januari 2024 di RS Katholik Marianum Halilulik, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
-
Kenapa operasi di masa lalu sangat mengejutkan? Keadaan operasi dan persiapannya yang rumit sangat mengejutkan, terutama jika kita mempertimbangkan bahwa operasi ini dilakukan pada masa sebelum antibiotik ditemukan.
-
Siapa yang melakukan tindakan medis? Dewi Perssik mempercayakan Rumah Sakit Brawijaya Antasari, Jakarta Selatan, sebagai tempat penyimpanan sel telurnya.
-
Siapa yang melakukan operasi pada tengkorak? Dengan demikian, para dokter di masa Mesir Kuno bukan hanya menyadari keberadaan kanker sebagai suatu penyakit saja, melainkan mereka juga mungkin ingin mempelajari tentang kanker melalui operasi.
-
Siapa yang terluka dalam eksekusi tersebut? Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
Para staf yang menjalankan operasi besar tersebut baru menyadari adanya kesalahan setelah berjam-jam tidak menemukan gumpalan darah yang seharusnya ada pada pasien selama proses pembedahan.
Setelah berkonsultasi dengan ahli bedah saraf senior, dokter dan tim medisnya disarankan untuk berhenti sehingga mereka pun tidak meneruskan proses pembedahan.
Surat kabar Daily Nation melaporkan bahwa secara 'ajaib', pasien yang menjadi korban salah operasi berada dalam kondisi baik saat ini. Sementara pasien yang betul-betul membutuhkan operasi otak malah menunjukkan tanda-tanda kepulihan signifikan.
Meski demikian, masyarakat tetap menyuarakan kekhawatiran terhadap kinerja para ahli medis di rumah sakit tersebut. Banyak yang mendesak agar anggota dewan rumah sakit untuk mengundurkan diri untuk bertanggung jawab atas kesalahan ini.
Pejabat Rumah Sakit Nasional Kenyatta yang terletak di Nairobi itu menyatakan permintaan maaf atas kesalahan yang dilakukan para stafnya. Sementara itu, para staf yang terlibat dalam operasi itu sudah diskors untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka.
"Empat staf medis yang mengoperasi pasien yang salah telah diskors. Mereka termasuk ahli bedah saraf, dua perawat, dan ahli anestesi," ungkap CEO RS, Koros Tare.
Selain itu, Sekretaris Kabinet Medis Kenya, Sicily Kariuki, memerintahkan agar CEO dan direktur layanan klinis rumah sakit tersebut menjalani cuti wajib sambil menunggu proses penyelidikan dilakukan.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
A divonis mengalami mati batang otak karena tidak sadarkan diri usai operasi amandel
Baca SelengkapnyaPemeriksaan saksi bagian dari rangkaian penyelidikan guna menemukan unsur pidana dalam laporan tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah meninggal dunia diduga korban malapraktik usai menjalani operasi amandel di Rumah Sakit Kartika Husada, Jatiasih, Kota Bekasi
Baca SelengkapnyaPolisi mulai mengusut dugaan malapraktik yang dilakukan RS Kartika Husada Bekasi terhadap pasien anak A.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil sementara autopsi, ditemukan patah tulang leher korban.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi korban meninggal dunia sekitar pukul 18.45 WIB
Baca SelengkapnyaSeorang pria tak sengaja menjalani prosedut vasektomi karena kelalaian petugas medis. Begini ceritanya!
Baca SelengkapnyaKesepakatan untuk berdamai diambil setelah pihak rumah sakit menjalin komunikasi dengan pihak keluarga sejak BAD meninggal.
Baca SelengkapnyaSebelum meninggal, A didiagnosis mengalami mati batang otak.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, ada sejumlah pasien yang sedang berada di ruang operasi, bahkan ada yang sedang menjalani tindakan operasi.
Baca SelengkapnyaSebelum meninggal dunia, dokter yang akrab disapa dokter Helmi itu mengoperasi 10 pasien. Setelah itu, dia mendadak mengalami sesak napas.
Baca SelengkapnyaPolisi bakal periksa keluarga korban bocah A (7) yang meninggal usai alami mati batang otak setelah menjalani operasi amandel
Baca Selengkapnya