Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lansia di Belgia Meninggal Setelah Terinfeksi Dua Varian Virus Corona Sekaligus

Lansia di Belgia Meninggal Setelah Terinfeksi Dua Varian Virus Corona Sekaligus Virus corona penyebab Covid-19, Sars-CoV-2, atau yang juga disebut dengan 2019-nCoV. ©National Institute of Allergy and Diseases Handout via AFP

Merdeka.com - Seorang lansia berusia 90 tahun asal Belgia meninggal dunia setelah tertular dua varian virus corona sekaligus; Alfa dan Beta. Hal ini disampaikan para peneliti pada Minggu. Mereka menyebut ini merupakan fenomena langka yang bisa jadi diabaikan.

Lansia perempuan tersebut tidak divaksinasi, tinggal sendiri dan dirawat di panti jompo, dibawa ke RS OLV di kota Aalst, Belgia pada Maret dan dites positif Covid-19 di hari yang sama.

Saat level oksigennya baik atau stabil, kondisinya menurun dengan cepat dan meninggal lima hari kemudian.

Orang lain juga bertanya?

Saat tenaga medis melakukan tes, mereka menemukan perempuan tersebut tertular varian Alfa, yang ditemukan pertama kali di Inggris, dan varian Beta, yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan.

“Kedua varian ini menyebar di Belgia saat itu, jadi sepertinya perempuan itu terinfeksi bersamaan dengan virus berbeda dari dua orang yang berbeda,” jelas pakar biologi molekuler, Anne Vankeerberghen dari RS OLV yang memimpin penelitian.

“Sayangnya, kami tidak tahu bagaimana dia terinfeksi,” lanjutnya, dikutip dari South China Morning Post, Senin (12/7).

Vankeerberghen mengatakan sulit untuk menyampaikan apakah infeksi bersamaan ini berdampak pada cepatnya penurunan kondisi pasien.Penelitian tersebut, yang belum diajukan ke jurnal kedokteran untuk publikasi, sedang dipresentasikan di Kongres Mikrobiologi Klinis dan Penyakit Menular Eropa.

Vankeerberghen menyampaikan dalam rilis belum ada kasus lain yang dipublikasikan terkait infeksi sekaligus dua varian ini. Dia menambahkan fenomena ini kemungkinan tidak diperkirakan atau diabaikan. Ini karena terbatasnya tes untuk varian yang menjadi perhatian. Dia menyerukan ditingkatkannya tes cepat PCR untuk mendeteksi mutasi varian virus.

Pada Januari, ilmuwan di Brasil melaporkan dua orang secara bersamaan terinfeksi dua varian virus corona, tapi penelitian itu belum dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.

Dalam komentarnya terkait penelitian tersebut, seorang ahli virus dan profesor onkologi molekuler Universitas Warwick, Lawrence Young mengatakan pihaknya tidak kaget menemukan seseorang terinfeksi lebih dari satu varian virus.

“Penelitian ini menyoroti pentingnya lebih banyak penelitian untuk memastikan apakah infeksi dengan sejumlah varian yang menjadi perhatian mempengaruhi perjalanan klinis Covid-19 dan apakah ini membahayakan efektivitas vaksinasi,” jelasnya.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali

Seorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang

Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Wabah Penyakit Langka di AS, Lima Orang Meninggal, Gejalanya Mirip Covid-19
Wabah Penyakit Langka di AS, Lima Orang Meninggal, Gejalanya Mirip Covid-19

Lima orang meninggal akibat komplikasi penyakit “langka tapi serius” di Virginia, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
Negara Eropa Ini Laporkan Kasus Pertama Cacar Monyet dari Varian yang Lebih Menular di Luar Afrika
Negara Eropa Ini Laporkan Kasus Pertama Cacar Monyet dari Varian yang Lebih Menular di Luar Afrika

WHO kemarin mengumumkan wabah mpox atau cacar monyet kini dalam status darurat kesehatan global.

Baca Selengkapnya
Bisakah Seseorang Mati Akibat Usia Tua? Ketahui Apa Penyebab Sebenarnya
Bisakah Seseorang Mati Akibat Usia Tua? Ketahui Apa Penyebab Sebenarnya

Ada istilah bahwa seseorang meninggal akibat usia tua. Namun, apa sebenarnya penyebab kematian yang terjadi ini?

Baca Selengkapnya
Satu Warga Gunungkidul Meninggal Karena Antraks, Ini Kronologinya
Satu Warga Gunungkidul Meninggal Karena Antraks, Ini Kronologinya

Antraks merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri B.antrachis. Biasanya, antraks menyerang hewan herbivora.

Baca Selengkapnya
Viral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes
Viral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes

Viral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes

Baca Selengkapnya
Kasus Bayi Meninggal Usai Imunisasi
Kasus Bayi Meninggal Usai Imunisasi

Petugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.

Baca Selengkapnya