Lantaran kalimat ini Duterte minta maaf kepada kaum Yahudi
Merdeka.com - Mulutmu harimaumu. Pepatah itu tampaknya cocok bagi Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte. Presiden 71 tahun itu kemarin meminta maaf kepada kaum Yahudi lantaran kalimat yang dia ucapkan pada Jumat kemarin.
Dalam pembukaan sebuah acara festival di Kota Bacolod Duterte mengatakan dia tidak pernah bermaksud melecehkan ingatan kaum Yahudi yang terbunuh pada peristiwa Holocaust di masa Perang Dunia Kedua.
"Saya ingin jelaskan, saat ini di sini, bahwa saya tidak pernah bermaksud menghina ingatan enam juta warga Yahudi yang dibunuh," kata dia, seperti dilansir Xinhua, Senin (3/10).
-
Siapa yang mengecam tindakan warga Yahudi Israel? Video berdurasi 45 detik itu lantas mendapat beragam reaksi dari warganet. Banyak yang mengecam hingga mendukung aksi pria Palestina itu.
-
Siapa yang diklaim melakukan anti-Semitisme? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai 'rezim yang represif,' dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.
-
Mengapa warga Yahudi Israel meludahi pria Palestina? 'Saya pribadi telah menyaksikan hal ini berkali-kali di Yerusalem:Yahudi Zionis meludahi seorang ayah Kristen Palestina yang berjalan dengan damai bersama putranya di jalan. Yahudi lainnya menyemprotkan lada ke matanya,' tulis unggahan.
-
Siapa yang mengutuk keputusan Israel? Pemerintah Indonesia mengutuk keputusan Parlemen Israel (Knesset) yang melarang operasi UNRWA di wilayah Israel.
-
Siapa yang mengutuk pernyataan Menteri Israel tentang bom atom? 'Pernyataan Amichai Eliyahu tidak berdasar sama sekali,' kata Netanyahu dalam pernyataannya.
-
Kenapa Indonesia mengutuk Israel? 'Keputusan ini jelas-jelas melanggar dan bertentangan dengan Piagam PBB dan Konvensi 1946 tentang kekebalan lembaga PBB,' jelas Kementerian Luar Negeri RI dalam pernyataan resminya, Selasa (29/10).
"Saya memohon maaf dari lubuk hati terdalam kepada komunitas Yahudi. Saya tidak pernah bermaksud begitu," tambahnya.
Pernyataan Duterte Jumat lalu menuai kecaman dunia Internasional lantaran dia mengatakan akan dengan senang hati membantai para pecandu narkoba di Filipina seperti yang Adolf Hitler lakukan terhadap jutaan kaum Yahudi.
"Hitler membantai tiga juta warga Yahudi. Sekarang ada tiga juta pecandu narkoba di Filipina. Saya akan dengan senang hati menghabisi mereka," ujar Duterte di Kota Davao ketika itu.
"Kalau Jerman punya Hitler maka Filipina punya...," kata dia seraya mengarahkan telunjuk ke dirinya sendiri.
Sejak menjabat kursi presiden Juni lalu Duterte sudah memerintahkan aparat keamanan menembak mati para pengedar, pecandu, dan pemakai narkoba. Tindakan kerasnya itu menuai kritik dari Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Profesor Harvard University ikut melakukan orasi memberi dukungan untuk Palestina hingga menyebut Israel bangsa yang keji.
Baca SelengkapnyaKisah seorang Dokter Yahudi mantan zionis sadar akan kejahatan Israel, kini pilih berpihak pada Palestina. Begini kisahnya.
Baca SelengkapnyaIsi voice note yang dikirim oleh pemilik akun tersebut berisi kekesalan terhadap penyerangan yang dilakukan Israel.
Baca SelengkapnyaGus Yahya menegaskan tindakan lima pemuda tersebut merupakan tanggung jawab pribadi bukan lembaga
Baca SelengkapnyaZainul Maarif meminta maaf terkait perbuatan dilakukan empat rekannya menemui Presiden Isaac Herzoq yang fotonya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaNetanyahu berkunjung ke AS di tengah perang genosida Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaDin Syamsudin mengimbau hal itu menyusul massa aksi yang nampak memberikan perlakuan berbeda kepada para tokoh yang hadir.
Baca SelengkapnyaPidato Netanyahu mendapat riuh tepuk tangan dari anggota Kongres AS, namun menuai kecaman dari Hamas yang menyebutnya penuh klaim dan kebohongan.
Baca SelengkapnyaSerangan itu menambah penderitaan rakyat Palestina
Baca SelengkapnyaSaat memasuki ruang pertemuan, Netanyahu disambut teriakan "huuuuu" oleh beberapa anggota Kongres AS.
Baca SelengkapnyaBenarkah Perdana Menteri Israel Resmi Akhiri Perang dengan Palestina? Cek Faktanya
Baca Selengkapnya