Laporan PBB: 114 Juta Orang di 53 Negara Kelaparan Parah
Merdeka.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merilis laporan teranyar yang menyebut sebanyak lebih dari 114 juta orang di 53 negara tahun lalu mengalami "kelaparan akut".
Laman the Straits Times melaporkan, Rabu (3/4), kelaparan itu disebabkan oleh perang dan bencana alam. Afrika disebut benua yang paling terdampak.
Laporan yang dirilis kemarin itu merupakan edisi ketiga dari studi tahunan yang dimulai sejak 2016.
-
Siapa yang miskin di Burundi? Global Finance Magazine, menempatkan Burundi peringkat pertama negara termiskin di dunia Sekitar 90 persen dari hampir 12 juta penduduk Burundi bergantung pada pertanian subsisten Pertanian subsisten membuat petani Burundi fokus membudidayakan bahan pangan dalam jumlah yang hanya cukup untuk mereka sendiri dan keluarga Laporan Bank Dunia Empat dari lima orang Burundi hidup dengan kurang dari USD 1,25 per hari atau di bawah Rp20.000 (asumsi kurs Rp15.300) Nilai pendapatan masyarakat Burundi tersebut setara tarif parkir mobil selama 4 jam di pusat perbelanjaan wilayah DKI Jakarta Pekerjaan sebagai Polisi di Burundi juga hanya dibayar senilai USD 14 untuk setiap bulan. Angka ini setara Rp215.000 Kondisi anak-anak Burundi mengenaskan, hanya bisa bermain dengan barang bekas Kemiskinan membuat masyarakat Burundi banyak belum rasakan listrik Bahkan, peralatan elektronik masih belum menggunakan teknologi kuno Matinya roda ekonomi membuat separuh anggaran negara berasal dari sumbangan negara lain
-
Bagaimana kemiskinan di Burundi? Global Finance Magazine, menempatkan Burundi peringkat pertama negara termiskin di dunia Sekitar 90 persen dari hampir 12 juta penduduk Burundi bergantung pada pertanian subsisten Pertanian subsisten membuat petani Burundi fokus membudidayakan bahan pangan dalam jumlah yang hanya cukup untuk mereka sendiri dan keluarga Laporan Bank Dunia Empat dari lima orang Burundi hidup dengan kurang dari USD 1,25 per hari atau di bawah Rp20.000 (asumsi kurs Rp15.300) Nilai pendapatan masyarakat Burundi tersebut setara tarif parkir mobil selama 4 jam di pusat perbelanjaan wilayah DKI Jakarta Pekerjaan sebagai Polisi di Burundi juga hanya dibayar senilai USD 14 untuk setiap bulan. Angka ini setara Rp215.000 Kondisi anak-anak Burundi mengenaskan, hanya bisa bermain dengan barang bekas Kemiskinan membuat masyarakat Burundi banyak belum rasakan listrik Bahkan, peralatan elektronik masih belum menggunakan teknologi kuno Matinya roda ekonomi membuat separuh anggaran negara berasal dari sumbangan negara lain
-
Apa dampak kemiskinan di Burundi? Global Finance Magazine, menempatkan Burundi peringkat pertama negara termiskin di dunia Sekitar 90 persen dari hampir 12 juta penduduk Burundi bergantung pada pertanian subsisten Pertanian subsisten membuat petani Burundi fokus membudidayakan bahan pangan dalam jumlah yang hanya cukup untuk mereka sendiri dan keluarga Laporan Bank Dunia Empat dari lima orang Burundi hidup dengan kurang dari USD 1,25 per hari atau di bawah Rp20.000 (asumsi kurs Rp15.300) Nilai pendapatan masyarakat Burundi tersebut setara tarif parkir mobil selama 4 jam di pusat perbelanjaan wilayah DKI Jakarta Pekerjaan sebagai Polisi di Burundi juga hanya dibayar senilai USD 14 untuk setiap bulan. Angka ini setara Rp215.000 Kondisi anak-anak Burundi mengenaskan, hanya bisa bermain dengan barang bekas Kemiskinan membuat masyarakat Burundi banyak belum rasakan listrik Bahkan, peralatan elektronik masih belum menggunakan teknologi kuno Matinya roda ekonomi membuat separuh anggaran negara berasal dari sumbangan negara lain
-
Kapan situasi gizi buruk ini terjadi? 'Dalam dua pekan, kami mendeteksi lebih dari 250 pasien gizi buruk,' jelas direktur rumah sakit Kamal Adwan, Dr Hassam Abu Safah, dikutip dari Sky News, Selasa (9/7).
-
Siapa yang terlibat dalam menjaga ketahanan pangan? “Untuk menjaga ketahanan pangan, penting melibatkan banyak pemangku kebijakan dari hulu hingga hilir,“ imbaunya, dikutip dari aman resmi Bappeda Jatim.
-
Di mana saja wilayah yang terdampak kekeringan? Wilayah yang terkena dampak paling parah mencakup hampir seluruh Eropa, Amerika Serikat bagian barat, Brasil, Asia Timur, dan Afrika Tengah.
Yaman, Republik Demokratik Kongo, Afghanistan, dan Suriah termasuk di antara delapan negara penyumbang korban kelaparan akut terbesar di dunia, kata Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dalam laporan global 2019 tentang krisis pangan.
Laporan itu juga menyebut negara-negara Afrika "terkena dampak" secara tidak proporsional, karena hampir 72 juta orang di benua tersebut menderita kelaparan akut, kata direktur darurat FAO Dominique Bourgeon kepada kantor berita AFP.
Temuan laporan studi itu juga menyebut konflik dan rasa tidak aman tetap menjadi faktor utama penyebab kelaparan, bersama dengan turbulensi ekonomi dan guncangan terkait iklim seperti kekeringan dan banjir.
"Sebanyak hampir 80 persen populasi di negara-negara yang berada pada ambang kelaparan, membutuhkan bantuan kemanusiaan darurat pada ketersediaan bahan pangan, dan langkah alternatif untuk meningkatkan mutu pertanian," kata Bourgeon.
Tidak ketinggalan, laporan tersebut juga turut menyoroti ketegangan di negara-negara yang menampung banyak pengungsi, termasuk para tetangga Suriah yang dilanda perang serta Bangladesh, yang menampung lebih dari satu juta muslim Rohingya dari Myanmar.
FAO mengatakan pihaknya juga memperkirakan jumlah orang terlantar akan meningkat "jika krisis politik dan ekonomi berlanjut di Venezuela", yang kemungkinan akan menyatakan darurat pangan tahun ini.
Bourgeon mengatakan dia prihatin dengan meluasnya kemiskinan di Venezuela, karena negara itu tengah bergulat dengan kondisi ekonomi dan kehidupan yang mengerikan, akibat krisis politik yang tidak kunjung usai.
Secara global, studi ini mencatat bahwa situasi keseluruhan sedikit membaik pada 2018 dibandingkan dengan 2017, ketika 124 juta orang menderita kelaparan akut.
Penurunan sebagian dapat dikaitkan dengan fakta bahwa beberapa negara di Amerika Latin dan wilayah Asia-Pasifik, misalnya, kurang terpengaruh oleh bencana cuaca yang telah melanda pada tahun-tahun sebelumnya.
FAO juga menekankan bahwa "tingkat kekurangan gizi akut dan kronis yang tinggi pada anak-anak yang hidup dalam kondisi darurat tetap menjadi perhatian serius".
Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Israel disebut sengaja membuat warga Gaza kelaparan dengan membatasi masuknya bantuan kemanusiaan sebagai metode perang.
Baca SelengkapnyaAgresi brutal Israel di Gaza telah membunuh lebih dari 38.000 orang, termasuk 15.000 anak-anak, serta melukai 87.000 lainnya.
Baca SelengkapnyaApakah Indonesia termasuk yang dilanda kerawanan pangan?
Baca SelengkapnyaPBB memperingatkan bencana kelaparan akan segera melanda warga Gaza.
Baca SelengkapnyaSejak agresinya di Gaza pada 7 Oktober hingga saat ini, Israel telah membunuh 24.285 warga Palestina dan melukai 61.154 lainnya.
Baca SelengkapnyaBencana kelaparan yang semakin parah membuat anak-anak Jalur Gaza harus ikut berjuang untuk mendapatkan makanan.
Baca SelengkapnyaBerikut data mencengangkan soal balita di Gaza yang diungkapkan oleh WHO.
Baca SelengkapnyaDirektur Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan anak-anak di Gaza, Palestina meninggal karena kelaparan.
Baca SelengkapnyaLaporan Global Finance Magazine mencatat negara ini sebagai negara paling miskin di dunia.
Baca SelengkapnyaSerangan Israel yang terus berlanjut hingga hampir 6 bulan ini membuat warga Jalur Gaza terjebak dalam bencana kelaparan.
Baca SelengkapnyaPerang genosida Israel di Jalur Gaza telah berlangsung selama delapan bulan.
Baca SelengkapnyaMeninggalnya enam orang di Distrik Agandugume dan Lambewi, Kabupaten Puncak, Papua Tengah dipastikan karena terjangkit diar
Baca Selengkapnya