Laporan UNICEF: Boko Haram culik lebih dari 1.000 anak
Merdeka.com - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk urusan anak-anak UNICEF Jumat lalu merilis laporan terbaru yang menyebut kelompok ekstremis Boko Haram di Nigeria telah menculik lebih dari 1.000 anak sejak 2013.
Catatan itu juga menandai peringatan empat tahun penculikan 276 gadis remaja dari sebuah sekolah asrama di kota Chibok. Beberapa siswi tersebut berhasil melarikan diri, namun masih ada lebih dari 100 orang lainnya belum kembali ke keluarga mereka.
"Peringatan empat tahun penculikan Chibok mengingatkan kita, bahwa anak-anak di timur laut Nigeria masih rawan terhadap serangan kelompok esktremis," ujar Mohamed Malick Fall, perwakilan UNICEF di Nigeria, sebagaimana dikutip dari ABC News, Minggu (15/4).
-
Mengapa anak-anak disekap di sekte ini? Anak-anak tersebut diduga digunakan sebagai buruh murah. Selain itu, ditemukan kuburan yang tidak terdaftar yang diduga adalah kuburan bayi.
-
Dimana anak-anak dikorbankan? Sejauh ini, para peneliti baru bisa mengidentifikasi sisa-sisa 64 anak dari total 106 anak yang ditemukan pada 1967, di sebuah tangki air bawah tanah yang dikenal sebagai chultun, di situs Chichén Itzá, Meksiko Selatan.
-
Siapa yang mengorbankan anak-anak? Gundukan berukuran 60 x 20 meter itu berisi 76 anak-anak dan dua orang dewasa yang dikorbankan itu berkaitan dengan peradaban Suku Chimu, peradaban yang dikenal karena karya seni dan tekstilnya dari abad ke-12 hingga abad ke 15.
-
Bagaimana anak-anak dikorbankan? 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya. Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
-
Mengapa anak-anak dikorbankan? Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang,' kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
Sejak pertama kali melancarkan pemberontakan pada sembilan tahun silam, menurut UNICEF, Boko Haram telah menewaskan setidaknya 2.295 orang guru, serta menghancurkan lebih dari 1.400 sekolah.
Sebagian sekolah yang hancur tersebut belum bisa kembali dibuka hingga saat ini, karena kerusakan yang parah dan ketidakpastian keamanan di wilayah itu.
Bahkan, baru-baru ini, Boko Haram disebut telah menculik 110 siswi dari sebuah sekolah asrama di timur Kota Dapchi pada tengah malam di pertengahan Februari lalu.
Lebih dari satu bulan kemudian, berkat bantuan negara-negara sahabat, pemerintah Nigeria berhasil membebaskan 104 sisiwi yang diculik.
Salah seorang siswi penculikan Dapchi, Liya Sharibu, tidak dibebaskan karena disebut menolak perintah untuk berpindah agama.
"Sharibu adalah satu-satunya siswi yang masih ditahan, dan kami berjanji segera membebaskannya," ujar Presiden Nigeria Muhammadu Buhari.
Sementara itu, lima siswi Dapchi lainnya yang masih belum ditemukan, telah diyakini tewas di tangan Boko Haram.
Menurut Menteri Informasi dan Kebudayaan Nigeria, Segun Adeyemi, aksi teror yang dilakukan kelompok Boko Haram sebagian besar dilakukan dalam gerakan sistematis. Mereka menculik ribuan anak perempuan dan laki-laki, dan memaksanya masuk ke dalam barisan ekstremis.
Boko Haram -- yang diterjemahkan secara bebas menjadi "pendidikan barat dilarang" -- berkeinginan mendirikan negara Islam di timur laut Nigeria.
Namun, teror mereka telah menyebar ke luar Nigeria, melintasi perbatasan pegunungan ke wilayah-wilayah yang mengitari Danau Chad, seperti Niger, Chad, dan Kamerun.
"Serangan teror berulang-ulang terhadap anak-anak di sekolah, sangatlah tidak masuk akal," kata Mohamed Malick Fall, perwakilan UNICEF di Nigeria.
Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lembaga HAM yang berbasis di Jenewa, Swiss, menyatakan Israel membunuh 17.000 anak-anak Palestina di Jalur Gaza sejak Oktober tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSebagian besar korban ditembak di kepala dan torso, dengan peluru tajam.
Baca SelengkapnyaPolisi Malaysia menangkap ratusan tersangka kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur yang membuat gempar masyarakat Negeri Jiran.
Baca SelengkapnyaSelain itu, banyak anak yang hidup sebatang kara karena keluarga mereka terbunuh dalam serangan brutal Israel.
Baca SelengkapnyaKPAI terus bekerja sama dengan Siber Polri dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk mengungkap sindikat TPPO anak.
Baca SelengkapnyaBerikut data mencengangkan soal balita di Gaza yang diungkapkan oleh WHO.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap delapan orang yang diduga bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Baca SelengkapnyaSekte sesat ini sudah beroperasi sejak lama dan kerap menjadi topik perbincangan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPBB menyebut Gaza merupakan tempat yang paling tidak aman bagi anak-anak akibat kekejaman Israel.
Baca SelengkapnyaIsrael membunuh lebih dari 13.000 anak-anak Palestina di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaPBB: Setiap Hari Ada 10 Anak Gaza yang Satu atau Dua Kakinya Harus Diamputasi karena Serangan Israel
Baca SelengkapnyaSerangan besar-besaran Israel di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 1.200 orang, sebagian adalah anak-anak.
Baca Selengkapnya