Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BPOM AS Larang Penggunaan Ivermectin untuk Obat Covid, "Kalian Bukan Kuda, Hentikan"

BPOM AS Larang Penggunaan Ivermectin untuk Obat Covid, obat Ivermectin. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) melarang penggunaan obat hewan untuk mengobati infeksi Covid-19 pada manusia setelah beberapa orang dirawat di rumah sakit setelah mengonsumsi ivermectin, obat yang ditujukan untuk kuda.

“Tampaknya ada ketertarikan yang meningkat pada obat yang disebut ivermectin untuk mengobati manusia dengan Covid-19,” jelas FDA dalam sebuah pernyataan di situs webnya.

“Ivermectin kerap digunakan di AS untuk mengobati atau mencegah parasit pada hewan,” lanjutnya, dikutip dari Al Arabiya, Senin (23/8).

Orang lain juga bertanya?

“Kalian bukan kuda. Kalian bukan sapi. Serius, kalian harus hentikan sekarang,” ujar FDA di akun Twitternya.

Menurut pernyataan tersebut, obat itu belum disetujui oleh FDA untuk mengobati atau mencegah Covid-19 pada manusia dan ivermectin bukan obat anti virus.

Ivermectin disetujui penggunaannya oleh FDA untuk mengobati orang dengan kondisi yang disebabkan cacing parasit.

“Pil ivermectin disetujui untuk dosis yang sangat spesifik untuk beberapa cacing parasit, dan ada formulasi topikal (pada kulit) untuk kutu kepala dan kondisi kulit seperti rosacea,” jelas FDA.

Pada hewan, obat ini digunakan untuk mencegah penyakit cacing hati dan parasit internal dan eksternal tertentu.

“Penting untuk dicatat bahwa produk ini berbeda dari produk untuk manusia, dan aman jika digunakan sesuai resep untuk hewan saja.”

FDA mengonfirmasi, beberapa penelitian awal sedang dilakukan terkait penggunaan obat ini untuk pasien Covid-19, namun, badan tersebut belum mengkaji data untuk mendukung penggunaannya.

“Menggunakan obat apapun untuk Covid-19 yang tidak disetujui atau disahkan FDA kecuali menjadi bagian uji klinis, bisa menyebabkan bahaya yang serius,” pungkas FDA.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Konsumsi Daging Kucing, Ini Dampak Buruk Bagi Kesehatan
Konsumsi Daging Kucing, Ini Dampak Buruk Bagi Kesehatan

Bapak kos di Semarang mengaku mengonsumsi daging kucing bisa menurunkan kadar gula darah, apa benar?

Baca Selengkapnya
Heboh Virus Nipah, Kemenkes Ungkap Kondisi WNI di India
Heboh Virus Nipah, Kemenkes Ungkap Kondisi WNI di India

Virus Nipah menyebabkan dua orang meninggal dunia di India.

Baca Selengkapnya
Strategi NTT Cegah Antraks Sebelum Memakan Korban Jiwa
Strategi NTT Cegah Antraks Sebelum Memakan Korban Jiwa

Provinsi NTT sudah tegas melarang masuknya hewan dari wilayah yang ditemukan berbagai kasus yang membahayakan ternak dan manusia.

Baca Selengkapnya
Menkes: Hewan Terkena Antraks Harus Dibakar, Tidak Boleh Dimakan
Menkes: Hewan Terkena Antraks Harus Dibakar, Tidak Boleh Dimakan

Budi mengingatkan, bila ada hewan yang mati mendadak, masyarakat perlu memanggil petugas untuk mengetahui apakah terpapar antraks atau tidak.

Baca Selengkapnya
Pemprov Jateng Temukan Hewan Kurban Terserang Diare, Cacar hingga Stres, Ini Penyebabnya
Pemprov Jateng Temukan Hewan Kurban Terserang Diare, Cacar hingga Stres, Ini Penyebabnya

Pemprov Jateng menemukan hewan kurban terserang penyakit diare dan cacar.

Baca Selengkapnya
Kementan Gerak Cepat Tangani Penyakit Antraks di Gunungkidul
Kementan Gerak Cepat Tangani Penyakit Antraks di Gunungkidul

Upaya yang dilakukan Kementan dengan mitigasi dan isolasi wilayah, serta menurunkan Tim kesehatan hewan ke lokasi untuk investigasi.

Baca Selengkapnya
Catat! Mereka yang Rentan Terinfeksi Virus Nipah
Catat! Mereka yang Rentan Terinfeksi Virus Nipah

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat mewaspadai virus Nipah.

Baca Selengkapnya
Heboh Virus Nipah di India, Sudahkah Masuk Indonesia?
Heboh Virus Nipah di India, Sudahkah Masuk Indonesia?

Virus Nipah menggegerkan warga negara bagian Kerala, India, dan menelan dua korban jiwa.

Baca Selengkapnya
Kasus Kematian Akibat Rabies Meningkat Usai Lockdown Covid-19 Dihentikan
Kasus Kematian Akibat Rabies Meningkat Usai Lockdown Covid-19 Dihentikan

Bila sudah muncul gejala karena terlambat penanganannya, maka risiko yang terjadi adalah 100 persen meninggal.

Baca Selengkapnya
Polres Kampar & BPOM RI Bongkar Agen Pabrik Obat Berbahan Ilegal
Polres Kampar & BPOM RI Bongkar Agen Pabrik Obat Berbahan Ilegal

Obat-obat tersebut diproduksi di sebuah kontrakan, Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar. Dalam sebulan, ada 4.800 botol yang dijual.

Baca Selengkapnya
Ulama Aceh Keluarkan Fatwa Penggunaan Zat Berbahaya pada Makanan Hukumnya Haram, Ini Penjelasannya
Ulama Aceh Keluarkan Fatwa Penggunaan Zat Berbahaya pada Makanan Hukumnya Haram, Ini Penjelasannya

MPU Aceh berharap pemerintah memperketat pengawasan terhadap penggunaan bahan atau zat yang berbahaya oleh perusahaan dan industri.

Baca Selengkapnya
Wapres Minta Daerah Ditemukan Antraks Diisolasi
Wapres Minta Daerah Ditemukan Antraks Diisolasi

Pernyataan Wapres itu menyikapi laporan Kementerian Kesehatan yang menyatakan adanya temuan dua suspek baru kasus antraks di Gunungkidul.

Baca Selengkapnya