Larangan muslim ke Amerika bisa jadi bahan propaganda ISIS
Merdeka.com - Perintah eksekutif Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas larangan masuknya para pengungsi dari negara-negara mayoritas Islam dinilai dapat dijadikan bahan propaganda oleh kelompok Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).
"Larangan itu dapat dijadikan alat cukup baik oleh ISIS untuk merekrut anggota baru," kata Profesor dan Direktur Program Kebijakan Publik di Sekolah Bloustein, Universitas Rutgers, Stuart Shapiro, seperti dilansir dari laman USA Today, Senin (30/1).
Usulan larangan terhadap muslim dibuat saat Trump masih menjadi kandidat dari Partai Republik pada awal masa kampanye 2015. Rival Trump dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, saat itu mengkritik rencana kebijakan tersebut dan mengatakan hal itu bisa dijadikan alat propaganda. Namun, karena kurang bukti, Clinton justru dikritik karena pernyataannya tersebut.
-
Bagaimana muslim Amerika akan mempengaruhi pemilu? Oposisi dari populasi Muslim dan Arab Amerika yang cukup besar dapat menjadi ancaman bagi Electoral College presiden dalam pemilihan yang akan datang.
-
Siapa yang dilarang AS? Amerika Serikat juga telah mengurangi pasokan chip high-end untuk perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Tiongkok. Diberitakan bahwa otoritas regulasi di AS telah melarang Samsung untuk memasok chipset Exynos dengan teknologi 7nm atau yang lebih rendah kepada perusahaan-perusahaan di Tiongkok.
-
Apa dampak penolakan muslim Amerika terhadap Biden? Belum pasti apakah pemilih muslim akan mengalihkan dukungan mereka secara besar-besaran dari Biden, namun perubahan kecil dalam dukungan bisa memiliki dampak pada negara bagian-negara bagian di mana Biden meraih kemenangan dengan selisih tipis pada 2020.
-
Kenapa muslim Amerika menolak Biden? 'Konferensi #AbandonBiden 2024 ini dibuat sebagai latar belakang dari pemilihan presiden 2024 yang akan datang dan keputusan untuk menarik dukungan terhadap Presiden Biden karena ketidaksetujuannya untuk menyerukan gencatan senjata dan melindungi warga tak bersalah di Palestina dan Israel,' kata kelompok tersebut kepada kantor berita Axsio dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Aljazeera, Ahad (3/12).
-
Kenapa Israel melakukan propaganda di Amerika Serikat? Israel secara diam-diam mendanai kampanye propaganda besar-besaran untuk menargetkan masyarakat Amerika Serikat terkait agresi brutal mereka di Jalur Gaza, Palestina.
-
Apa saja ancaman Pilpres AS 2024? Easterly membahas sejumlah isu yang berkaitan dengan pemilu, termasuk masalah disinformasi, interaksinya dengan platform media sosial, serta ancaman yang terus-menerus dihadapi oleh petugas pemilu, terutama setelah pengiriman surat suara kepada pemilih dan dimulainya pemungutan suara awal di beberapa negara bagian.
Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ©REUTERS
Tidak lama usai Clinton menyatakan kritiknya, Asy Syabab, kelompok teroris Afrika Timur yang berafiliasi dengan Al Qaidah merilis rekaman video bertajuk muslim dan Barat menyatakan mereka tidak akan diterima di negara-negara AS.
"AS memiliki sejarah perbudakan, segregasi, hukuman mati tanpa peradilan, dan Ku Klux Klan. Nantinya, AS akan menjadi tanah diskriminasi agama," demikian isi video berdurasi 51 menit itu.
Sebelumnya, video ISIS juga dirilis di mana diungkapkan serangan teroris Brussels dipicu oleh komentar Trump tentang negara yang menjadi tempat mengerikan karena serangan teror.
Seorang pengamat kebijakan pemerintah, Rutgers Shapiro juga menyayangkan perintah eksekutif dibuat Trump tersebut.
"Dengan memberlakukan perintah tersebut, berpikir hal itu dapat mengurangi serangan teroris, justru malah membuat risiko itu meningkat," kata Shapiro.
Beberapa pengamat lain juga menyatakan pendapat serupa. Michelle Benson, seorang profesor ilmu politik di University Buffalo mengatakan, perintah eksekutif akan memunculkan dialog anti-Amerika antara ISIS dan orang yang terkena dampak larangan tersebut.
"Para pentolan ISIS kemungkinan akan memberitahu rakyat Irak bahwa setelah menyerang tanah mereka, menjatuhkan pemimpin mereka, meninggalkan politik dan ekonomi bangsa berantakan serta meminta bantuan untuk memerangi terorisme, Amerika sekarang menganggap semua warga Irak adalah ancaman," ungkap Benson.
pemimpin Asy Syabaab Anwar al-Awlaki ©Daily Mail
Di Suriah, kelompok radikal kemungkinan akan berpendapat bahwa AS akan mengebom negara, tetapi tidak membantu orang-orang pengungsi yang hidupnya telah hancur.
"Selama AS memiliki satu kebijakan yang hanya berlaku untuk negara-negara muslim, kebijakan ini akan digunakan sebagai alat rekrutmen," Benson memperingatkan.
Tak hanya para pengamat, banyak pemimpin pemerintahan di AS dan di seluruh dunia juga menyatakan kekhawatiran yang sama. Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, melalui akun media sosial Twitter mengecam larangan terhadap muslim tersebut.
"Tindakan Trump merupakan 'hadiah besar' untuk ekstremis dan pendukung mereka. Dan hal itu tidak menunjukkan landasan persahabatan dengan rakyat Iran yang diklaim AS," tulis Zarif.
Bahkan, para pemimpin Irak juga menyerukan balasan larangan tersebut. Pemerintah Irak saat ini sedang mempertimbangkan untuk melarang semua pemegang paspor Amerika masuk ke Irak, termasuk militer dan pekerja kontrak, dan mungkin mengusir beberapa orang Amerika sudah ada.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagian orang AS yang takut jika Trump kembali menjabat sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaMenurut Misbakhun, Indonesia sudah lama menjadi negara tempat beroperasinya LSM asing yang membawa agenda politik.
Baca SelengkapnyaDugaan bahwa ISIS dibentuk Israel karena organisasi ini tidak pernah gencar menyerang negara Zionis tersebut.
Baca SelengkapnyaDMI juga melarang lingkungan sekitar masjid dipakai untuk memasang alat peraga kampanye hingga baliho.
Baca SelengkapnyaNoor Huda berpesan agar masyarakat tidak terpaku pada stereotipe atau subjektivitas yang berlaku di masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenurut Ramli, capres dan cawapres yang mendapatkan dukungan tidak bisa menolak dukungan yang diberikan elemen masyarakat manapun.
Baca SelengkapnyaJelang Pemilu, India Terapkan Undang-undang 'Anti-Muslim'
Baca SelengkapnyaPM India Dituding Kampanye Pemilu Pakai Ujaran Kebencian terhadap Muslim
Baca SelengkapnyaDia menyinggung dinamika perekonomian saat masa kepemimpinan periode pertama Trump sepanjang 2017-2021.
Baca SelengkapnyaPidato Trump saat kampanye di North Carolina dikelilingi kaca anti peluru sebagai perlindungan ganda pasca peristiwa penembakan beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaMuslim Amerika Janji Tidak Memilih Joe Biden di 2024
Baca Selengkapnya