Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Larangan muslim ke Amerika bisa jadi bahan propaganda ISIS

Larangan muslim ke Amerika bisa jadi bahan propaganda ISIS ISIS dan Trump. ©algarve24.pt

Merdeka.com - Perintah eksekutif Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas larangan masuknya para pengungsi dari negara-negara mayoritas Islam dinilai dapat dijadikan bahan propaganda oleh kelompok Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).

"Larangan itu dapat dijadikan alat cukup baik oleh ISIS untuk merekrut anggota baru," kata Profesor dan Direktur Program Kebijakan Publik di Sekolah Bloustein, Universitas Rutgers, Stuart Shapiro, seperti dilansir dari laman USA Today, Senin (30/1).

Usulan larangan terhadap muslim dibuat saat Trump masih menjadi kandidat dari Partai Republik pada awal masa kampanye 2015. Rival Trump dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, saat itu mengkritik rencana kebijakan tersebut dan mengatakan hal itu bisa dijadikan alat propaganda. Namun, karena kurang bukti, Clinton justru dikritik karena pernyataannya tersebut.

Orang lain juga bertanya?

kelompok negara islam irak dan suriah isis

Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ©REUTERS

Tidak lama usai Clinton menyatakan kritiknya, Asy Syabab, kelompok teroris Afrika Timur yang berafiliasi dengan Al Qaidah merilis rekaman video bertajuk muslim dan Barat menyatakan mereka tidak akan diterima di negara-negara AS.

"AS memiliki sejarah perbudakan, segregasi, hukuman mati tanpa peradilan, dan Ku Klux Klan. Nantinya, AS akan menjadi tanah diskriminasi agama," demikian isi video berdurasi 51 menit itu.

Sebelumnya, video ISIS juga dirilis di mana diungkapkan serangan teroris Brussels dipicu oleh komentar Trump tentang negara yang menjadi tempat mengerikan karena serangan teror.

Seorang pengamat kebijakan pemerintah, Rutgers Shapiro juga menyayangkan perintah eksekutif dibuat Trump tersebut.

"Dengan memberlakukan perintah tersebut, berpikir hal itu dapat mengurangi serangan teroris, justru malah membuat risiko itu meningkat," kata Shapiro.

Beberapa pengamat lain juga menyatakan pendapat serupa. Michelle Benson, seorang profesor ilmu politik di University Buffalo mengatakan, perintah eksekutif akan memunculkan dialog anti-Amerika antara ISIS dan orang yang terkena dampak larangan tersebut.

"Para pentolan ISIS kemungkinan akan memberitahu rakyat Irak bahwa setelah menyerang tanah mereka, menjatuhkan pemimpin mereka, meninggalkan politik dan ekonomi bangsa berantakan serta meminta bantuan untuk memerangi terorisme, Amerika sekarang menganggap semua warga Irak adalah ancaman," ungkap Benson.

pemimpin asy syabaab anwar al awlaki

pemimpin Asy Syabaab Anwar al-Awlaki ©Daily Mail

Di Suriah, kelompok radikal kemungkinan akan berpendapat bahwa AS akan mengebom negara, tetapi tidak membantu orang-orang pengungsi yang hidupnya telah hancur.

"Selama AS memiliki satu kebijakan yang hanya berlaku untuk negara-negara muslim, kebijakan ini akan digunakan sebagai alat rekrutmen," Benson memperingatkan.

Tak hanya para pengamat, banyak pemimpin pemerintahan di AS dan di seluruh dunia juga menyatakan kekhawatiran yang sama. Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, melalui akun media sosial Twitter mengecam larangan terhadap muslim tersebut.

"Tindakan Trump merupakan 'hadiah besar' untuk ekstremis dan pendukung mereka. Dan hal itu tidak menunjukkan landasan persahabatan dengan rakyat Iran yang diklaim AS," tulis Zarif.

Bahkan, para pemimpin Irak juga menyerukan balasan larangan tersebut. Pemerintah Irak saat ini sedang mempertimbangkan untuk melarang semua pemegang paspor Amerika masuk ke Irak, termasuk militer dan pekerja kontrak, dan mungkin mengusir beberapa orang Amerika sudah ada.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dampak yang Bakal Dirasakan Jika Donald Trump Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat
Dampak yang Bakal Dirasakan Jika Donald Trump Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat

Sebagian orang AS yang takut jika Trump kembali menjabat sebagai presiden.

Baca Selengkapnya
Pelajar Terduga Teroris di Batu Terpapar Radikalisme di Medsos, Sudah Beli Bahan Peledak untuk Bom Bunuh Diri
Pelajar Terduga Teroris di Batu Terpapar Radikalisme di Medsos, Sudah Beli Bahan Peledak untuk Bom Bunuh Diri

Tim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.

Baca Selengkapnya
Legislator Golkar Khawatirkan Intervensi Asing di Pemilu 2024
Legislator Golkar Khawatirkan Intervensi Asing di Pemilu 2024

Menurut Misbakhun, Indonesia sudah lama menjadi negara tempat beroperasinya LSM asing yang membawa agenda politik.

Baca Selengkapnya
Benarkah ISIS Diciptakan CIA-Mossad? Begini Faktanya
Benarkah ISIS Diciptakan CIA-Mossad? Begini Faktanya

Dugaan bahwa ISIS dibentuk Israel karena organisasi ini tidak pernah gencar menyerang negara Zionis tersebut.

Baca Selengkapnya
DMI: Tidak Boleh Ada Kampanye di Masjid!
DMI: Tidak Boleh Ada Kampanye di Masjid!

DMI juga melarang lingkungan sekitar masjid dipakai untuk memasang alat peraga kampanye hingga baliho.

Baca Selengkapnya
Kasus Terduga Teroris Karyawan BUMN, Waspadai Jaringan Sosial untuk Cegah Radikalisme
Kasus Terduga Teroris Karyawan BUMN, Waspadai Jaringan Sosial untuk Cegah Radikalisme

Noor Huda berpesan agar masyarakat tidak terpaku pada stereotipe atau subjektivitas yang berlaku di masyarakat.

Baca Selengkapnya
Abu Bakar Basyir Dukung AMIN, Jubir Timnas: Siapapun Berhak, Jangan Dihubungkan Radikal
Abu Bakar Basyir Dukung AMIN, Jubir Timnas: Siapapun Berhak, Jangan Dihubungkan Radikal

Menurut Ramli, capres dan cawapres yang mendapatkan dukungan tidak bisa menolak dukungan yang diberikan elemen masyarakat manapun.

Baca Selengkapnya
Jelang Pemilu, India Terapkan Undang-undang 'Anti-Muslim', Isu Diskriminasi Menguat
Jelang Pemilu, India Terapkan Undang-undang 'Anti-Muslim', Isu Diskriminasi Menguat

Jelang Pemilu, India Terapkan Undang-undang 'Anti-Muslim'

Baca Selengkapnya
PM India Dituding Kampanye Pemilu Pakai Ujaran Kebencian terhadap Muslim, Begini Ucapannya
PM India Dituding Kampanye Pemilu Pakai Ujaran Kebencian terhadap Muslim, Begini Ucapannya

PM India Dituding Kampanye Pemilu Pakai Ujaran Kebencian terhadap Muslim

Baca Selengkapnya
Ini yang Harus Dilakukan Pemerintah Antisipasi Kemenangan Donald Trump
Ini yang Harus Dilakukan Pemerintah Antisipasi Kemenangan Donald Trump

Dia menyinggung dinamika perekonomian saat masa kepemimpinan periode pertama Trump sepanjang 2017-2021.

Baca Selengkapnya
Potret Trump Pidato Dikelilingi Kaca Anti Peluru, Umbar Ketakutan Sebut Kamala Harris Picu Perang Dunia Ketiga
Potret Trump Pidato Dikelilingi Kaca Anti Peluru, Umbar Ketakutan Sebut Kamala Harris Picu Perang Dunia Ketiga

Pidato Trump saat kampanye di North Carolina dikelilingi kaca anti peluru sebagai perlindungan ganda pasca peristiwa penembakan beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
Muslim Amerika Janji Tidak Memilih Joe Biden di 2024
Muslim Amerika Janji Tidak Memilih Joe Biden di 2024

Muslim Amerika Janji Tidak Memilih Joe Biden di 2024

Baca Selengkapnya